Sore hari ini jimin masih menyibukkan dirinya di butiknya. Baru saja seorang pelanggan wanita memesan sebuah setelan jas untuk putranya untuk acara pernikahan sepupunya yang akan di laksanakan tiga minggu lagi.
Jimin masih berkutat dengan pekerjaannya yang begitu banyak ada beberapa rancangan gaun dan setelan jas untuk pernikahan dan acara formal lainnya untuk di selesaikan satu bulan ke depan. Beberapa sudah berada di tahap penyelesaian dan ada juga yang masih tahap penjahitan dengan bantuan beberapa karyawannya.
๐๐ค๐ ๐๐ค๐ ๐๐ค๐
"Masuk." Ucap jimin sambil memasang kancing pada jas yang sudah berada pada tahap penyelesaian.
"Tuan muda jimin, nyonya besar meminta anda untuk datang ke kediaman Kim nanti malam." Ucap seorang pria tampan yang baru saja masuk ke ruangan kerja jimin. Jimin melirik orang itu dan kembali menyelesaikan pekerjaannya.
"Ne jaehyun-ssi aku akan datang. Em.. Apa hanya itu saja?" Tanya jimin sambil menoleh ke arah jaehyun.
"Nyonya min meminta saya untuk menjemput tuan muda."
"Baiklah kau bisa menungguku duduklah aku akan meminta karyawan ku membawakan minuman untukmu."
"Tak perlu repot tuan."
"Hei, tidak apa-apa. Sudah nyaman kan dirimu. aku akan menyelesaikan pekerjaanku, sebentar lagi selesai." Jimin pun memanggil karyawannya untuk memberikan minuman dingin pada jaehyun dan jimin pun kembali melakukan pekerjaannya.
Jaehyun memandang jimin kagum. Bagaimana tidak sosok cantik yang notabenenya istri dari atasannya itu. Jaehyun kagum dengan sifat jimin. Baik hati, ramah, ceria dan sangat perhatian. Ah.. Jaehyun sempat membayangkan kapan ia bisa mendapat seseorang yang mempunyai sifat seperti tuan mudanya itu. Jaehyun yang tenggelam pada lamunannya pun tersadar akibat suara jimin yang menggema di ruangan itu.
"Selesai!" Ucap jimin dengan perasaan senang dan puas akan hasil pekerjaan nya. Jaehyun pun beranjak dari duduknya dan mendekat ke arah jimin yang kembali memeriksa beberapa jahitan.
"Wah.. Tuan muda, ini sangat indah. Rancangan tuan muda benar-benar berbeda dari yang lain.-jaehyun terpana pada hasil kerja tuannya begitu rapi dan elegant. Dan akhirnya ia pun sadar dengan kelancangannya.- Oh.. Maaf tuan atas perilaku saya."
"Jaehyun-ssi santai saja. Jangan terlalu formal padaku. Ayo kita pergi sekarang, aku tak ingin eomma kim menunggu lama." Dan di angguki oleh jaehyun.
Mereka pun pergi dari butik sebelumnya jimin menyuruh salah satu karyawannya untuk tidak lupa mengantarkan mobilnya ke rumahnya karena ia akan pergi dengan mobil yang di kemudikan asisten suaminya itu.
Setelah 20 menit berlalu, jimin dan asisten taehyung yang bernama jaehyun itu sampai pada kediaman keluarga kim.
Jaehyun berjalan masuk di ikuti oleh jimin dibelakangnya.
Setelah sampai di ruang tengah, jaehyun dapat melihat di sana tuan kim dan nyonya kim sedang duduk santai. Jaehyun pun membungkukkan badannya setelah dia berada di dekat kedua orang itu.
"Tuan besar, nyonya besar tuan muda jimin sudah datang." Ucap jaehyun dengan sopan.
"Oh.. Ya jaehyun terima kasih." Ucap tuan kim.
"Ne tuan, saya permisi." Jaehyun pun undur diri dari sana dan tinggal lah mereka bertiga jimin, nyonya dan tuan kim. Nyonya kim yang melihat jimin pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jimin untuk menyambutnya.
"Jimin sayang, kau datang nak!" Ucap nyonya kim antusias akan kedatangan menantu kesayangannya.
"Eomma, apa kabar?" Tanya jimin sambil memeluk ibu mertuanya.
"Eomma baik sayang." Ucap nyonya kim sambil mengecup pipi chubby jimin.
"Ekhem.." Suara berat seseorang mengalihkan perhatian jimin dan nyonya kim. Mereka pun menoleh ke arah suara itu.
"Kalian asik sendiri dan mengabaikan ku." Ucap tuan Kim yang terdengar merajuk jimin tersenyum geli melihat ayah mertuanya yang seperti itu
"Appa~ jangan merajuk ingat umur." Ucap jimin tanpa sungkan dan memberikan pelukan pada ayah mertuanya yang sudah ia anggap ayahnya sendiri.
"Yak! Kau pikir appa sudah tua eoh?" Protes Tuan kim.
"Hum.. Menurut appa?" Tanya jimin sambil melirik pada nyonya kim yang menahan tawa.
"Y-ya sih.. Hehe.." Tuan kim tertawa kikuk dan nyonya kim memutar bola matanya jengah melihat kelakuan suaminya.
"Duduklah sayang eomma akan ambilkan minuman dulu." Jimin pun mengangguk dan nyonya kim pun berlalu meninggalkan jimin dan tuan kim di ruangan itu.
"Jimin, bagaimana butik dan restoran mu? Apa berjalan lancar?"
"Ne appa, restoran semakin ramai begitu pun butik beberapa hari yang lalu aku mendapat pesanan gaun pesta, gaun pernikahan dan beberapa setelan jas untuk acara formal dan pernikahan." Jelas jimin pada tuan kim.
"Wah.. Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Oh ya nak, minggu depan salah satu klien appa akan menyelenggarakan pesta pernikahan putrinya. Bisa kah kau ikut datang bersama kami sebagai pengganti ketidakhadiran taehyung? Karena kau istrinya jadi akan baik jika kau yang hadir. Bagaimana?" Tanya tuan kim pada jimin, ia berharap jimin akan datang menggantikan taehyung yang sedang melakukan perjalanan bisnis.
"Baiklah appa aku akan ikut." Ucap jimin mengiyakan ajakan tuan kim.
.
.
.
Pukul 8 malam jimin pulang ke rumahnya dengan diantar oleh jaehyun.
Kini jimin sudah berada di dalam kamar setelah membersihkan diri, jimin merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya. Jimin menatap langit-langit kamarnya sambil merasakan kesepian yang ia alami saat ini.
"Hyung, baru sehari kau pergi kenapa rasanya seperti sebulan lamanya." Lirih jimin.
๐ฟ๐ง๐ง๐ฉ๐ฉ๐ฉย ๐ฟ๐ง๐ง๐ฉ๐ฉ๐ฉ๐ฉย ๐ฟ๐ง๐ง๐ฉ๐ฉ๐ฉ
Ponsel jimin bergetar menandakan sebuah panggilan masuk pada ponselnya jimin pun mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas nakas. Jimin melihat nama pada layar ponselnya dan menampilkan nama "๐๐ข๐ฅ๐ฅ๐บ๐ ๐ช๐ด ๐ค๐ข๐ญ๐ญ๐ช๐ฏ๐จ.." Di layarnya. Jimin begitu senang dan segera mengangkat telepon itu.
"Yoboseo hyung.."
'๐๐ข๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฑ๐ข ๐ฉ๐ถ๐ฎ??'
"Sedang berbaring hyung.
Hyung sendiri sedang apa sekarang?"
'๐๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฅ๐ช ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฅ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฏ๐ต๐ฐ๐ณ.
๐๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ข๐ฏ๐ฌ๐ถ ๐ด๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ต ๐ฃ๐ข๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ ๐ฅ๐ช ๐ด๐ช๐ฏ๐ช.
๐๐ข๐ฉ.. ๐๐ข๐ฏ๐บ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ข๐ด๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ช๐ด๐ช๐ฏ๐ช.
"Hyung jangan terlalu lelah, di saat
Tubuh butuh istirahat, maka hyung harus istirahat."
'๐๐ฆ.. ๐๐ฆ..๐ด๐ข๐บ๐ข๐ฏ๐จ, ๐ช๐ต๐ถ ๐ฑ๐ข๐ด๐ต๐ช!
๐ข๐ฉ.. ๐๐ฌ๐ถ ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฏ๐ฅ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ช๐ด๐ต๐ณ๐ช ๐ค๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ธ๐ฆ๐ต๐ฌ๐ถ ๐ช๐ฏ๐ช.'
"Hyung jangan mengejek ku!
Aku jadi ingin kau segera pulang~"
'๐๐ฌ๐ฆ๐บ, ๐ด๐ฐ๐ณ๐ณ๐บ ๐ฃ๐ข๐ฃ๐บ! ๐๐ฆ๐ฎ๐ฐ๐จ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ณ๐ซ๐ข๐ข๐ฏ๐ฌ๐ถ ๐ฅ๐ช๐ด๐ช๐ฏ๐ช ๐ค๐ฆ๐ฑ๐ข๐ต ๐ด๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ด๐ข๐ช.
๐๐ข๐ช๐ฌ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ข๐ฃ๐บ ๐ช๐ด๐ต๐ช๐ณ๐ข๐ฉ๐ข๐ต๐ญ๐ข๐ฉ, ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ณ ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ด๐ข๐ช ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐ฃ๐ถ๐ต๐ถ๐ฉ ๐ช๐ด๐ต๐ช๐ณ๐ข๐ฉ๐ข๐ต ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฌ๐ข๐ณ๐ช ๐ช๐ฏ๐ช."
"Ya sayang, segeralah istirahat..
Aku tutup ne.. Sarang Hae Yo tuan Kim taehyung!"
'๐๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ข๐ฆ ๐ ๐ฐ ๐ฏ๐บ๐ฐ๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ช๐ฎ ๐ซ๐ช๐ฎ๐ช๐ฏ!'
Sambungan telepon putus, menyisakan jimin dengan senyum yang terpatri indah di bibir tebalnya. Rasa rindunya telah terobati dengan suara sang suami tercintanya. Namun saat mengangkat tangannya kirinya jimin terkejut karena tak menemukan benda kesayangannya yang di berikan suaminya pada saat hari annyversary nya yang pertama dengan taehyung.
"Ya tuhan! Kemana benda itu? Bagaimana bisa hilang.." Jimin beranjak dari ranjangnya dengan mata berkaca-kaca. ia pun mulai berkeliling mencari di seluruh sudut rumahnya. Ia pun mencari di kamarnya juga di meja riasnya, di kamar mandi.
Kini air mata jimin tak dapat terbendung lagi. Isakan pun terdengar, pikirannya takut dan juga kalut bagaimana bisa dia menghilangkan benda pemberian dari suaminya. Ia benar-benar ceroboh dan tak tahu kapan benda itu hilang.
"Bagaimana ini? Hiks.. Tae hyung bilang gelang itu di pesan khusus.. Hiks.. J-jadi.. Jadi.. Hiks.. Gelang itu hanya ada.. Hiks.. Satu di dunia.. Hiks... Hiks.. Bahkan selesainya pun tae hyung bilang.. Hiks.. Satu bulan lamanya.. Huweeee..." Jimin bingung karena tak mungkin jimin kembali memesannya dan meminta untuk menyelesaikannya dalam satu minggu, heol.. It's impossible!
Pikiran jimin benar-benar kalut dan juga ia bingung harus bagai mana sampai sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.
๐๐๐ฃ๐
Jimin pun segera mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja riasnya.
๐๐ง๐ค๐ข; +8265011๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ
09.09๐ฅ๐ข
๐ผ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐.
๐ฐ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐บ๐๐ ๐๐๐๐๐?
Jimin mengernyit bingung karena sebuah nomor tak di kenal menyambangi ponselnya. Dan ia pun segera membalasnya.
๐๐ง๐ค๐ข; ๐๐ค๐ช
09.10๐ฅ๐ข
๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ข๐ ๐บ๐๐ ๐๐๐๐๐.
๐ผ๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐?
๐๐ง๐ค๐ข; +8265011๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ
09.12๐ฅ๐ข
ย ๐๐๐ข๐ ๐น๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐? *picture*
Di dalam foto itu terlihat gambar sebuah gelang perak berantai 3 dengan hiasan manik perak berbentuk bulat dan di antaranya terdapat manik kecil berbentuk huruf inisial KJ & KT.
๐๐ง๐ค๐ข; ๐๐ค๐ช
09.15๐ฅ๐ข
๐๐ ๐๐๐๐๐! ๐ฐ๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐. ๐ฐ๐๐ ๐๐๐๐ ๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐?!"
๐๐ง๐ค๐ข; +8265011๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ
09.17๐ฅ๐ข
๐ฑ๐๐๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐ ๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐.
๐บ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐.
๐ฐ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐?
๐๐ง๐ค๐ข; ๐๐ค๐ช
09.20๐ฅ๐ข
๐ผ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐.
๐๐.. ๐ฑ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐?
๐ณ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐, ๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก
๐๐ง๐ค๐ข; +8265011๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ
09.23๐ฅ๐ข
๐ฐ๐.. ๐ฑ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐.
๐ฑ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ย ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐.
๐บ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐!
๐๐ง๐ค๐ข; ๐๐ค๐ช
09.23๐ฅ๐ข
๐ฝ๐, ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐.
๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐!
Jimin tanpa sadar melompat lompat kegirangan karena seseorang menemukan gelang pemberian dari suaminya itu. Dia sangat bersyukur bahwa benda itu tidak benar-benar hilang.
"Kyaaaaa... Aku senang sekali! Ada yang menemukannya jika tidak... Ah.. Aku tak bisa membayangkan bagaimana lubang ku akan habis oleh suami mesum ku. Bisa-bisa satu minggu aku tak akan bisa berjalan." Jimin bergidik ngeri membayangkannya. Jimin pun akhirnya menidurkan dirinya untuk segera tertidur karena malam semakin larut dan besok pagi dia harus segera ke butiknya untuk mengerjakan beberapa rancangannya yang sudah masuk ke tahap penyelesaian.
๐๐ฝ๐พ