Tanpa pikir panjang lagi, aku meninggalkan lawanku yaitu raksasa yang masih sedang merintih kesakitan. Lalu aku berpindah tempat ke dekat Ryan dengan menggunakan horizontal skill.
Begitu tiba di dekat Ryan dan Baron, aku tebaskan pedang ke punggung Baron sehingga konsentrasinya terbuyarkan. Aku segera berlari menghampiri Ryan. Tatapan mata Ryan terlihat kosong, aku mengguncang-guncangkan tubuhnya dan aku merasakan kelegaan yang amat sangat begitu melihat Ryan mulai mengedipkan mata dan menatap ke arahku.
"Ma-Master, apa yang terjadi?" tanya Ryan tampak kebingungan.
"Si penjilat itu berusaha untuk mengendalikan pikiranmu. Untung saja aku segera menyadarinya, jika tidak ... dia pasti menggunakanmu untuk melawanku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com