Lalu aku teringat pada perkataan Shilly malam itu, di saat dia menyelinap mendatangi kamar kami di perkampungan. Saat itu Shilly terlihat begitu marah karena melihat kedekatanku dengan Ares. Mungkinkah mereka memiliki hubungan khusus? Orang yang telah membuat Ares jatuh cinta, mungkinkah orang itu adalah Shilly? Rasa penasaranku membuat pertanyaan itu keluar dengan sendirinya dari mulutku.
"A-Ares, apa kau pernah berpacaran? Kau dan Shilly ... apa kalian berpa ..."
Kriuuuuuuk ... Kriiiiiiiuk ...
Suara itu membuatku menghentikan perkataanku. Aku yakin itu pasti suara perut Ares yang kelaparan.
Dengan wajah memerah sempurna karena mungkin dia sedang menahan malu. Ares berkata, "Ah, ma-maaf. Aku sudah mulai lapar. Tadi kau mau bertanya apa? Lanjutkan pertanyaanmu."
"Huuh, sudahlah. Aku akan mencari makanan."
"Ti-tidak perlu, nanti saja. Lagi pula di dalam hutan sangat berbahaya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com