webnovel

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · วัยรุ่น
Not enough ratings
380 Chs

Rendering

Tak banyak yang bisa kedua remaja itu lakukan selain menyusuri jalanan aspal tepi danau. Cukup lengang karena ini adalah hari kerja dan mereka adalah anak nakal yang tak boleh berangkat sekolah.

"Jangan bilang kau mengajakku tanpa tujuan yang jelas"

'Jleb!' kalimat Michelle tepat meng-skak Eugene. Gadis itu langsung menatap sembarang arah menghindari mata Michelle. "Langitnya cerah yah~" terdengar sangat bodoh.

"ck," Michelle menarik ujung lengan baju eugene, membawa gadis itu duduk di bawah pohon yang cukup rindang. "aku lelah.."

"kakimu sakit tidak ?" Pertanyaan konyol dari gadis tinggi itu membuat Michelle menaikan alisnya. Tentu saja ia lelah, mereka telah berjalan setengah jam tanpa duduk sama sekali.

'Seet—'

"Ouch !!" Michelle beringsut mundur begitu jemari Eugene meremat kakinya. Si gadis berdimple tentu saja ikut terkejut, ia rasa tak terlalu keras tadi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com