165 Rencana Kedepannya

Genggaman tangan Eugene pada Michelle semakin mengerat seiring langkah kaki mereka seirama berjalan menyusuri jembatan layang. Di atas sini udara semakin terasa dingin walau sudah memakai pakaian cukup tebal.

"Kau bisa memelukku kalau tak tahan dingin" ucap Eugene santai. Yang tentu saja langsung di tolak mentah-mentah oleh Michelle.

"Jangan ngawur, kita sedang di tempat umum"

"Kalau hanya berdua boleh?" Michelle memberikan tatapan tajam pada Eugene. Membungkamnya seketika. "Iya maaf" cicit Eugene.

Michelle menoleh pada tempat di bawahnya. Banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang. Musim dingin sama sekali tak menghentikan aktifitas masyarakat. Mereka berlomba sesibuk mungkin untuk mendapat waktu cuti saat natal menjelang.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

avataravatar
ตอนถัดไป