Acara makan bersama di balkon tadi berakhir tak cukup baik. Terutama jika dilihat dari kondisi Eugene yang cukup tragis. Dipukuli dengan botol mineral tanpa ampun. Entah apakah bisa dibilang tragedi atau komedi.
"Eugene sialan! harusnya aku tak perlu bersimpati pada pemuda itu!" gerutu Michelle setelah melampiaskan kekesalannya pada pintu kayu yang tak bersalah. Saking kesal tanpa sadar ia menghentakkan kakinya, melupakan jika bagian tubuh bawahnya itu masih di balut perban. Kadang rasa marah bisa mengalihkan rasa sakit bukan?
Mendudukan diri di atas ranjang bermotif ikan paus pada selimutnya. Michelle menyesal telah mengagumi sisi kekanakan dari Eugene. Kenyataannya, pemuda itu memiliki pikiran yang terbilang cukup dewasa. Buktinya saja Eugene sangat lihai memainkan bibirnya tadi.
'...jika kau menyukainya bagaimana kita lakukan lagi?'
Support your favorite authors and translators in webnovel.com