webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

SILLY CURSE

Ada yang mengatakan jika takdir terjadi dengan sendirinya berkat semesta yang mengatur keseimbangan dunia. Beberapa orang bersyukur namun tak sedikit yang menuntut kekecewaan. Pernahkah terpikirkan jika takdir yang dilalui adalah hasil dari sebuah dadu yang terlempar? permainan dari dewa yang bahkan tak begitu penting dapat merubah hidup seseorang. Apakah itu suatu yang buruk atau memang begitulah takdir ? Wajah yang rupawan demgan postur tubuh tinggi atletis. Tentu saja membuat para gadis mengidam-idamkan kan Eugene Ahn. Bayangkan ketika kau berada di puncak kejayaan, mendapatkan pujian dari seluruh gadis. Tiba-tiba semuanya terbalik secepat balikan tangan. Eugene tertabrak saat ia berlari dari kejaran para gadis yang memujanya. Dan sosok gadis mungil tiba-tiba datang dan mengajukan pilihan konyol padanya. "kau akan di hidupkan kembali asalkan.. jadi wanita atau jadi anjing ?" Eugene Ahn yang takdir nya dipermainkan memilih berubah jadi wanita dari pada menjadi anjing. "AAAAA DIMANA BURUNGKUUU ?!" Eugene pemuda normal yang harus hidup dalam wujud seorang gadis merasa tersiksa di hari pertamanya. Ditambah pertemuannya dengan seorang gadis bernama Michelle yang kebetulan tak menyukai laki-laki. Apakah semuanya berjalan lancar bagi Eugene ? sanggup kah ia menjalani hidupnya sebagai seorang gadis ? bagaimana jika kejadian ini membuat Eugene merasakan cinta pertamanya ? PADA MICHELLE ?!!

JieRamaDhan · วัยรุ่น
Not enough ratings
380 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#ANGST

Marah Besar

Demi Tuhan , Casey hampir saja terkena serangan jantung dadakan hanya karena mendengar ucapan Eugene yang, sangat tidak masuk akal di telinganya. Apa katanya tadi? Menemukan ibu dari Michelle?

"Kau masih suka ngelantur ternyata.." sahut Casey acuh, tak mempercayai ucapan Eugene barusan.

"Aku serius! Makanya aku sampai melupakan ulangan hari ini!"

"Itu kan karena kau memang pelupa saja~"

Eugene mendengus, ia tampak kesal karena ucapannya hanya dianggap sebuah lelucon semata.

"Terserah saja kalau kau menganggapku ngelantur," Eugene mengembalikan posisi kursi ke semula. "Padahal dulu kau sangat mempercayaiku sampai mengekor kemana pun," gumamnya pelan, nyaris berbisik.

"Kau bilang apa barusan?"

"Eh?" mendadak wajah si pemuda tegang, menjeda ucapan lalu menggaruk pipinya, entah karena gatal atau hanya membutuhkan waktu untuk berpikir sejenak. "Aku.. aku lupa jika tak bawa alat tulis~ boleh pinjam?"