webnovel

Challenge

Di bawah tekanan sangat berat antara permintaan Maria Irene melalui bisikannya dan pengawasan Vespucci seorang pelayan tua.

Kemampuan misteri Vespucci bak petarung pedang profesional ini menguncangkan keberanian Sherlock Holmes.

......

"Baiklah!?"

Sherlock menghampiri pemuda afrika seorang budak berusia remaja ini.

(berbicara dalam bahasa spanyol)

"Semuaaaa....kembali ke perusahaan pertambangan!?"

"Kamu...dan Kamuuu"

"Angkat mayat Mandor Fraken ini kembali ke markas!?", teriak Sherlock bak boss yang perintah anak-anak buahnya.

Mereka pun patuh banget.

Karena tahu bahwa Sherlock dengan nama samaran atau nama palsu 'Baltasar' ini sebagai boss yang baru oleh pemilik perusahaan pertambangan tersebut.

Dan orang spanyol yang paling lama bekerja di perusahaan ini.

Walaupun itu hanya akal-akalan cerdas Sherlock Holmes.

Sherlock menyuruh remaja tersebut berdiri bangun dari upaya berlututnya.

"Siapa nama kamu?!", teriak Sherlock

"What your name?!", bisik pelan Sherlock kepada budak afrika tanpa ketahuan orang lain.

Dia pun menjawab," Aku Abrafo".

"Baiklah, Abrafoo..!?"

"Kamu sekarang jadi pengawas wanita penyusup itu?!", dorongan kecil Sherlock pada tubuh Abrafo untuk menyuruhnya dekati Aileen.

"Nona Aileen Anandara!?"

"Aku menbantu kamu dengan membebaskan anak budak ini....aku berikan kepadamu ?!"

"Ini jadi....milik kamu!!?", ucapan bantuan Sherlock agar merasa diterima seorang wanita cantik sebagai pahlawan.

Itu yang dipikir Sherlock Holmes.

"Ayo...Kamu...Ikut Aku kembali ke markas!?", suruh Sherlock

Aileen bersama Abrafo mengikuti Sherlock dan Vespucci berjalan kembali menyusuri jalur ke dalam perusahaan tambang tersebut.

.......

Beberapa menit kemudian.

Sherlock akhirnya tiba di pintu yang terlihat gerbang ini terbuka untuknya.

Semua penjaga yang tahu bahwa ada boss yang baru sejak mayat mandor fraken dibawa masuk.

Mereka pun berbaris-baris dengan senjata laras panjang di lengan dan pedang ala spanyol yang disarungkan.

Terlihat ada 60 orang spanyol yang berkumpul di mata Sherlock.

'Dimana kamuuu?!', pikir Sherlock yang sedang mencari sang penolongnya saat meminta benda telescope.

Menatap seorang tak asing di matanya.

Seorang pria memakai bandana lengan dengan saputangan dan sepatu bot ala koboi dengan putaran bintang di belakang sepatunya.

"Kamu...yang diujung kanan...Maju ke sini!?", panggilan Sherlock.

Dia merasa ditunjuki oleh tangan Sherlock ini berlari mendekati.

"Siap, Boss!!?", respon pria koboi.

"Sekarang....kamu jadi...tangan kananku....!!", kata tegas Sherlock

"Akuuuuu....uuu, Bosss!?", ragu pria koboi

"Iya...Jadi wakilku di sini....Apapun yang tak aku ketahui....lapor kepadaku....Okay!!!", jelas serius Sherlock berharap dia menerimanya.

Karena keadaan serba tak tahu apa-apa.

Baru menyamar sebagai orang lain selama beberapa jam ini.

Sudah diangkat jadi Boss yang mengurus Perusahaan Tambang.

Awalnya, hanya ingin menyusup dan mengorek banyak informasi rahasia di dalamnya.

Ehh...ternyata begitu deh jadinya.

......

"Kamu...baru berapa lama bergabung kepada kami?!", tanya Sherlock agar semakin yakin menjadikannya sumber informasi.

"Akuu...baru 2 tahun bergabung, Boss!?", jawabnya.

Sherlock tersenyum senang.

"Oke....Kamu di sampingku!?", suruhnya.

Sherlock menatap kembali barisan pasukan.

Sherlock Holmes merasakan tatapan tidak suka dan bisikan-bisikan yang hina sombong tentangnya.

"Crriiiiiiiiiiiiiiinkkkkkkk"

Suara pedang ala spanyol yang ditarik keras oleh Sherlock dari pinggangnya

"Siapa yang menolak aku sebagai BOSS.....?!

"Siapa yang berani melawan akuuuu ?!

"Majuuuu Siniiiiiii.....Lawan aku!!"

"Satu lawan satu.....sekarang jugaa...",

Teriakan Sherlock memecahkan kegaduhan di dalam barisan orang-orang spanyol para penjaga itu.

Muncul seorang pria spanyol yang maju menerima tantangan Sherlock Holmes.

Menarik pedangnya yang sedikit besar dari pedang Sherlock.

"Aku teman akrab mandor fraken!!"

"Aku tak terima....kamu jadi bossku...!!?", kesal orang spanyol yang diketahui temannya.

Mereka yang menonton ini meriahkan suasana dengan teriakan dukungan.

"Hajaar..."

"Bunuhhhh, Kawan...."

"Ayoo....Lawan..."

Sherlock merasa belah sebelah dukungan mereka.

Agar tak dicuriga sebagai penyusup.

Dan Vespucci yang masih mengelus kumisnya dengan tatapan serius kepada Sherlock.

........

"Puuuuuuuukkkk"

Dia melayangkan pedangnya saat Sherlock tak fokus kepadanya.

Berhasil dihindari oleh Sherlock.

"Tttiiiiinnnnng"

Suara aduan pedang antara Sherlock dan si Penantang.

"Ttiiiinnnng.....Tinnnnng"

"Tiinnnnnnnngg"

"Cinnnnnnnnnnkkkk"

"Tcinnnnnnggg...Ting"

Masih berlanjut.

"Paannnkkkkkk"

Suara pedang terlepas dari tangan Sherlock setelah dihantam keras.

Akibat luka lengan yang mulai terbuka sedikit.

Dan nyeri luka bakar mulai terasa sakit.

Sherlock terpojok tanpa pedang ditangannya.

"SEKARANG KAMU MAMPUSSS...", ucap kasar si penantang sembari mengambil pedang Sherlock yang terjatuh di dekatnya.

Dia menjadi orang petarung gaya dua pedang.

.......

Mau tak mau.

Sherlock memakai otaknya yang cerdas.

Memperhatikan sekitarnya yang mungkin dapat digunakan oleh Sherlock.

Terdapat serpihan batu-batu hitam di dekatnya.

Terlihat tong-tong berlumpur minyak.

Si penantangnya hanya memakai tali simpul untuk erat celananya.

Terdapat kotoran burung pada pakaian si penantang.

Ada pedang-pedang yang masih disarungkan di antara penonton di dekatnya.

Sherlock menemukan sesuatu yang dapat digunakan dengan tangan kosong.

"Burung siapa yang terbang.....lepas dari kandangnya di sana?!", teriak Sherlock sembari menunjuki tangan ke langit yang ada dibelakang si penantang.

Dia pun percaya banget seperti orang dungu bodoh.

Dan langsung menengok ke belakang.

.......

Waktu pun melambat.

Sherlock berlari-lari pelan-pelan.

Mendekati si penantang yang masih menengok ke belakang.

Mengambil satu pedang dari penonton dengan tangan kanannya sembari berlari pelan.

Mengambil serpihan batu hitam dengan tangan kirinya sembari berlari pelan.

Menyentuh genangan lumpur minyak dengan kakinya yang ada di tanah tempat arah Sherlock akan meluncur langsung.

Sherlock pun meluncur dengan gaya tendangan yang akan menendang kaki si penantang.

Si penantang pun terjatuh dengan punggungnya karena membelakangi Sherlock.

Sherlock menggunakan pedang untuk memotong tali simpul pada celananya.

Kemudian, melempar serpihan batu-batu hitam kepada mata si penantang.

Dia menjadi perih mata.

Berusaha bangun berdiri.

Dan mengejar Sherlock yang menjaga jarak dengannya.

"Sruukkkkk!?",

Suara celana turun sehingga terlihat CD bergambar burung favoritnya.

Si Penantang terjatuh sangat keras dengan tangan terbentang ke atas.

Karena celana mengikat dan menghentikan langkah kaki untuk maju ke depan.

Wajahnya menghantam ke tanah hingga hidungnya patah berdarah oleh diri sendirinya.

Sherlock mengambil dua pedang dari si Penantang.

Kemudian.

.......

"TAP"

Menginjak punggung si penantang dengan kaki kanannya dengan mengangkat pedang ala spanyol ke langit.

"SIAPA LAGI..."

"YANG MAU MELAWAN AKU....."

Teriak Sherlock Holmes yang bangga atas Kemenangan yang Cemerlang.

.......

"Pokkk...Pokkk....Pokkk"

Vespucci tepuk tangan dengan senyuman kagum.

Mereka awalnya menonton dan tak terima Sherlock.

Sekarang terdiam dan kagum.

"Pookkkkk...Pokkkkk....Pokkkkk"

"Pokkkk...Pokkkkkk"

"Pokkkkk"

Suara tepukan meriah para penjaga spanyol yang senang banget.

.....