"Kutanya sekali lagi"
"Apa yang terjadi di sini?!"
"Jawab dengan jujur!?", tanya serius Nyonya besar yang lagi-lagi bikin hati berdebar-debar Sherlock.
Sherlock Holmes berusaha ingat-ingat selama seharian ini.
Apapun yang dapat memuaskan hati Maria Irene.
"Seorang Reporter yang baru kami tangkap ini bernama Heryoa Napoleon!!?", jelas Sherlock yang berusaha menyakinkannya.
"Hmmm"
"Napoleon.....Namanya tak asing...aku pernah dengar nama tersebut di suatu tempat!?", kata Nyonya besar yang merasa curiga dengan nama yang dikatakan oleh Sherlock.
Pikir Sherlock, Mungkin Dia tahu tentang Leo Napoleon.
"Iya, Benar!?"
"Namanya tak asing, Nyonya!!"
"Dia putra Leo Napoleon yang seorang Kepala Polisi di Pulau Juan De Nova!!", jelas Sherlock
Nyonya besar sangat kaget.
...
"Ciih!"
"Lagi-lagi....Pak tua keladi tak tahu diri....!?", kesal Nyonya besar
"Hanya Dia Kepala Polisi Pulau Juan De Nova..."
"Tidak dapat dibeli Wilayah Kekuasaan dengan pakai uang atau emas !!?", lanjutnya
Maria Irene menggunakan ujung kipas mewahnya kepada Sherlock Holmes.
"Aku tak mau ada masalah besar dengan Keluarga Kepala Polisi ini!?"
"Kamu sebagai Boss yang baru....!?"
"Apapun yang kamu lakukan....aku ingin tidak ada masalah ataupun berurusan dengannya!!?", suruh serius Nyonya besar
Sherlock Holmes hanya mengangguk kepala saja.
.....
"Baltasar!?"
"Apa lagi selain reporter itu...?! Apa lagi masalah yang terjadi disini?!", tanya lagi Maria Irene yang berharap tak ada lagi.
Sherlock menggenggam kuat senjatanya ini seakan-akan memaksa otaknya berpikir keras.
"Oohhhhh, yaaa!!?"
"Ada lagi temuan benda asing di taman perhutanan!!!"
"Bawa ke sini benda yang tadi yang ditemukan...", mohon Sherlock kepada kawan-kawan sesama penjaga.
Mereka hanya terdiam bingung.
"Itu loh....Benda telescope yang ditemukan di tiang lampu!!?", usaha keras Sherlock berusaha memintanya.
Akhirnya, ada seorang yang maju sembari memegang benda asing tersebut.
"Maaf, Kawan!!!"
"Aku belum sempat melaporkan benda ini!?"
"Jadi....belum ada yang tahu!!!", senyum dia pemegang telescope.
"Sip, deh!!", balas Sherlock merasa lega hati.
Sherlock Holmes menyerah Telescope kepada Nyonya besar.
Karena Maria Irene tak tahu ini benda apa.
"Pak Vespucci"
"Kamu tahu benda apa ini?!", tanya Nyonya besar sembari menunjuki telescope kepada Pelayan Kakek tua disampingnya.
"Tahu, Nyonya!"
"Ini alat perlengkapan senjata militer yang digunakan untuk menembak jitu target secara akurat atau mengintai dari kejauhan!?", info pelayan kakek tua
Maria Irene terkejut bukan main.
Langsung berbalik menuju Aileen Anandara yang masih santai di kursi Gazebo.
"Taaakkkkkkkk"
Suara Telescope dijatuhkan di atas piring kue pai strawberry di depan Aileen.
"Kamu tak sendirian saat menyusup ke sini!?", tebakan Nyonya besar yang berusaha cari tahu.
"Apa kamu bersama pasukan militer?!", lanjutnya
Aileen juga terkejut banget.
Tak mengerti yang terjadi sebenarnya.
Tetapi.
Dia merasa tak sendiri saat ini.
....
"Hahahaaaa..."
"Aku bersama pasukan militer....apa kamu sedang mimpi?!", tawa ejek Aileen
Maria Irene kesal banget.
"Oh....ternyata kamu di sini...aku cari-cari benda ini?!", senyum akal-akalan Aileen agar menyakinkan Nyonya besar.
Nyonya besar sudah merasa yakin kalau benda tersebut itu kepunyaan Aileen sejak memakainya di mata Aileen untuk melihat.
Karena Aileen selalu bikin kesal kepada Maria Irene.
Nyonya besar memilih menjauhinya.
Berpaling dan kembali menuju Sherlock yang sudah diangkat sebagai Boss Para Penjaga.
"Aku akan segera kembali ke Kapal Laut Pribadiku yang sedang berlabuh di dekat sini!!"
"Pak Vespucci ini akan menemanimu, Baltasar!?"
"Selama beberapa hari...hingga selesai urusanku...!!", jelas Maria Irene yang mau pulang ke Kapal Laut Pribadinya.
"Baiklah, Nyonya!?", respon Pelayan Kakek tua
"Baiklah, Nyonya?!", respon juga Sherlock yang menatap takut kepada si kakek tua.
.....
Mendadak.
Maria Irene sebagai Nyonya besar itu tersenyum menakutkan.
Sherlock berpikir sesuatu yang gawat.
"Wanita penyusup ini!?"
"Buat kamu saja....kamu bebas lakukan apapun kepadanya....!?"
"Suka-suka kamu sampai puas banget!!!", bisik-bisik Maria Irene di telinga Sherlock Holmes.
Sherlock merasa agak terangsang karena berpikiran kotor dan nafsu.
....
Setelah berbisik-bisik.
Maria Irene kembali ke Kereta Kencana Emas Queen Jubilee bersama wanita-gadis pelayannya.
"Pelan-pelan saja, Baltasar!!"
Ucapan Vespucci yang mengedipkan matanya karena tahu Sherlock Holmes akan sepuas-puasnya kepada Aileen Anandara Seorang Penyusup.
.....