"Taemin — a, buruan Jongkok ih kamu lemas banget sih jadi cowok!" bisik Anna. Nam Taemin memang terlalu lemas untuk memulai aksi dengan Anna yang sedikit serampangan tatkala mereka menuju halaman belakang ruangan Veri .
Nam Taemin memang mengangguk kala melihat pohon mangga serta sirsak. Namun jmia malah takut jika ada ulat bulu, kemudian Anna terserang alergi yang bisa membiatnya di rawat di ruamh sakit nanti. "Emang di lantai berapa?" tanya Nam Taemin.
"Dua," sahut Resa. Nam Taemin mengangguk kemudian mengedarkan pandangan di mana ia menarik lengan Anna menuju sudut pilar. Nam Taeminb menyorotkan senter jam pada tembok yang memiliki lebih banyak anak tangga besi yang menempel pada dinding. "Aku naik duluan."
"Lha? Enggak bisa dong! Cewek duluan!" ucap Anna. Bagaimana jika Nam Taemin nantinya tidak membantu Anna naik ke atas. "Ini ada besi Anna— ssi, katanya bisa manjat pohon. Masa manjat ini enggak bisa?" lontar Nam Taemin kesal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com