webnovel

Separate tells a Hidden Story

Separate tells a Hidden Story adalah cerita penuh dengan misteri, komedi, dan drama. Dalam serial ini, cerita tersebut menceritakan kehidupan seorang anak remaja SMA yang bernama Saruizawa Kousan. Saruizawa Kousan bersekolah di SMA HighLight. Disekolahnya, Saruizawa hanyalah sebagai pelajar biasa. Untuk bisa melanjutkan sekolahnya di Universitas Nasional. Namun apa jadinya? Kalau Saruizawa memiliki alasannya sendiri untuk menutupi identitas diri yang sebenarnya. Di sisi lain, Saruizawa memiliki masa lalu yang dark atau bisa dikatakan Saruizawa hilang ingatan waktu itu. Pada masa kecilnya dulu, Saruizawa Kousan adalah putra pertama dari keluarga Saruizawa. Saruizawa Kousan dulu merupakan anak abnormal. Mungkin beberapa hari setelah kelahirannya, Saruizawa Kousan secara ajaib sudah bisa berbicara. Pada umumnya, keluarga Saruizawa terlihat seperti keluarga yang damai dan tentram, karena memang itulah kenyataannya. Akan tetapi, keluarga yang damai dan tentram itu tidak bertahan selamanya.  24 April 2014, pukul 00.12 tengah malam. Tepat di hari dimana ulang tahunnya dirayakan dan perayaan hari kelulusannya di sekolah dasar. Insiden tak terduga terjadi di jembatan merah. Terjadinya peristiwa kecelakaan maut antar mobil dengan truk. Akibat dari kejadian itu, jalanan jembatan merah menjadi rusak dan juga tiang-tiang jembatan itu menjadi terputus. Singkat cerita, setelah kepolisian menyelidiki kasus tersebut. Mereka tidak menemukan si korban terluka maupun mayat si korban di tempat kejadian. Mereka hanya menemukan kartu tanda pengenal milik antar korban kecelakaan. Nama yang tertera pada kartu tanda pengenal itu adalah Saruizawa Tamanawa, yang merupakan Ayahnya Saruizawa Kousan. Mereka juga mendapatkan bukti melalui rekaman CCTV di tempat kejadian, tapi percuma saja. Rekaman CCTV pun tidak memperlihatkan si korban disana. Kepolisian menyimpulkan tentang insiden ini sangatlah ironis. Lalu, bagaimana kelanjutannya Saruizawa Kousan hilang ingatan setelah keluarganya tiada? Ayo baca sekarang biar tahu bagaimana jalan cerita ini menuju cerita yang gelap.

AuthorFantasy · สมจริง
Not enough ratings
23 Chs

VoL 1 - EPILOG

JALAN YANG HARUS DI PILIH.

| next story |

Kami bertiga memulai pemeriksaan terlebih dahulu. Apakah Cyber Eternity masih melakukan proses pembobolan atau tidak.

"Hm, mereka keras kepala sekali." Kata Ryuunosuke.

Setelah melakukan pemeriksaan beberapa menit tadi, ternyata Cyber Eternity masih melakukan pembobolan melalui jalur Advance sever.

"Ryuunosuke, apa kau bisa memblokir semua jalur mereka?"

"Mustahil, jumlah jalur yang di bobol mereka terlalu banyak, dan waktu prosesnya juga hampir secara bersamaan. Aku tidak terlalu yakin kalau orang yang melakukan semua ini hanya seorang diri. Setidaknya yang melakukan ini berjumlah 10 orang. Kalau dilihat dari perbandingan, sepertinya aku kalah telak dari jumlah mereka."

Ryuunosuke memang sangat benar. Dilihat dari jumlahnya saja, tentu Ryuunosuke akan kalah banding 5 orang. Anggap saja kemampuan programmer Ryuunosuke sama dengan 1:6 dari hacker berpengalaman. Misalkan saja, lawannya berjumlah 10 orang dan terlebih lagi serangan yang mereka luncurkan hampir di waktu yang sama. Sudah jelas bukan? Siapa yang akan kewalahan?

"Lalu... Sorata! Kau ini siapa, ha?!" Ryuunosuke langsung menggertak Sorata yang sedang duduk bersantai.

"Otosaka Sorata, itulah namaku." Dengan lembut dan slow, Sorata membalasnya.

"Cih! Kenapa orang sepertimu ada di tempat ini juga." Ryuunosuke sepertinya agak kesal dan wajahnya juga sangat memerah.

"Kau butuh bantuan, bukan? Tolong katakan itu sekali lagi padaku." Sorata tersenyum sambil memiringkan kepalanya.

Bagaimanapun caranya, Otosaka Sorata tetaplah orang yang licik dan menyebalkan. Terutama untuk Ryuunosuke Misaki yang sangat tidak menyukainya. Di sisi lain, Ryuunosuke Misaki mengakui kelicikan dan kepintarannya seorang Otosaka Sorata.

"Kalau begitu, Sorata—"

"Baiklah, baiklah. Aku akan membantumu." Sorata memotongnya.

Sorata mulai berdiri dari tempatnya duduk tadi. Dan mendekati kearah Monitor Ryuunosuke.

Otosaka Sorata meletakkan tangan kanannya di atas meja Monitor dan mulai berpikir.

"Kau melakukan pemblokiran, ya." 

Sorata melihatnya di monitor, bahwa Ryuunosuke sedang melakukan pemblokiran server kepada para hacker. Lalu, dia kembali memperhatikan monitor dengan serius.

"Tehe!" Sorata tersenyum jahat kearah monitor.

Aku dan Ryuunosuke terkejut melihatmya, bagi kami itu adalah sebuah pertanda. Pertanda bahwa Otosaka Sorata telah memulai aksinya.

"Sebentar, aku akan memakai komputer milikku."

Ryuunosuke dibuat bingung olehnya. Karena semua tindakan yang diambil Sorata selalu tersembunyi.

Sorata berjalan tempat kerjanya, dan langsung menghidupkan Monitor. Sementara itu, Ryuunosuke kembali terfokus dengan monitornya.

"Bagaimana cara mereka... membuatku merasa tergerak seperti ini." 

Aku melihatnya, tangan kanannya Ryuunosuke bergetar sambil memegang mouse. Kurasa ini pertama kalinya juga bagiku melihat seorang Ryuunosuke sampai bergetar.

"Mungkin ini pertama kalinya bagi kita, bertemu dengan Cyber Eternity. Aku mendengar ini dari beberapa informasi di sosial media. Cyber Eternity adalah mereka yang ingin membalaskan dendam. Namun pertanyaannya, apa hubungan mereka dengan circle kita? Hal itu juga, masih kita belum ketahui pasti. Aku merasa kalau mereka itu sengaja menyebarkan nama komunitasnya sendiri kedepan mata publik, untuk mengintimidasi seseorang."

Ryuunosuke tertunduk, masih memegangi sebuah mouse.

"Kau benar, mereka sengaja melakukannya untuk mengintimidasi seseorang. Akan tetapi, informasi terkait GPS dan tata koordinasi yang mereka buat sangatlah tertutup. Aku bahkan di tolak berkali-kali untuk memasuki jalur server mereka."

"Apa kau sudah mematikan seluruh konektivitas milik kita?" 

"Sejak dari awal, aku sudah mematikan seluruh koneksi dan GPS milik kita. Bahkan setelah pulang sekolah tadi, aku terkejut terdapat beberapa malware dan beberapa retasan di server game kita."

Bagi kami developer, server game sangatlah penting. Terlebih untuk Original server dan Advance server. Selama satu tahun terakhir, kami sangat menjaga ketat sebuah proyek dan program yang kami buat.

Pada awalnya, game ini terlahir dari kerja keras kami berdua. Sebelumnya, Otosaka Sorata belum ikut bergabung. Waktu itu kami sangat senang setelah game buatan kami selesai melalui uji coba terakhir dan di rilis secepatnya.

Tak disangka, game buatan kami mendadak populer dan menduduki peringkat atas. Sebagai game RPG terbaik sepanjang masa.

"Aku tahu kejadian ini pasti akan terjadi lagi." Kataku datar sembari ikut menatap Monitor.

"Maaf membuat kalian menunggu." Yang berbicara itu adalah Otosaka Sorata.

Sorata akhirnya tiba, sembari membawa sebuah laptop di tangannya.

Ryuunosuke terdiam yang hanya melirik Sorata. Dan sebaliknya Sorata membalasnya dengan tatapan.

"Apa kau mendapatkan sesuatu semacam petunjuk?" Tanyaku pada Sorata.

"Benar, aku menemukan beberapa petunjuk, dari simbol komunitas mereka." Sorata mengarahkan laptopnya kedepan, dan menunjukkan sebuah simbol.

Ryuunosuke mengangkat kepalanya mengarah laptop Sorata dan langsung berbicara.

"Itu artinya... " Ryuunosuke juga menduganya.

"Benar, jika pencerahan cahayanya di tingkatkan dan di rubah ke negatif. Maka hasilnya  akan seperti ini." Sorata menekan tombol slide ke sebelah kiri.

Lalu muncul di layar monitor laptop milik Sorata, menunjukkan sebuah simbol gambar yang telah di ubahnya.

Memang sangat terlihat jelas bahwa terdapat semacam code Biner dan code IP Address di bagian simbol Cyber Eternity.

"Ryuunosuke, coba kau translate kedua code tersebut." Sorata mengarahkan layar laptop nya kearah Ryuunosuke.

"Baiklah." Ryuunosuke pun menurutinya.

Code Biner disana tertulis; ( 01010010 01111001 01110101 01110101 01101110 01101111 01110011 01110101 01101011 01100101 00100000 01001101 01101001 01110100 01100001 01101011 01100001 ).

Sedangkan, untuk Code IP Address tertulis; ( 72.101.98.97.116 ).

Ryuunosuke berusaha menterjemahkan arti dari kedua code tersebut. Hanya Ryuunosuke seorang yang bisa menterjemahkan code-code seperti itu.

Dengan kecepatan mata fokusnya yang tinggi, dan mengetik-ngetik keyboard dengan cepat. Sehingga kedua code tersebut telah menjadi sebuah text atau tulisan kata.

Sorata yang melihatnya langsung membacakannya.

"Ryuunosuke Mitaka, dan hebat?" Sorata bingung.

Ryuunosuke Mitaka, itu terdengar mirip seperti nama Ryuunosuke Misaki. Aku berpikir apa mereka itu satu keluarga atau bisa saja salah satu kerabatnya.

Ryuunosuke membuka lebar kedua matanya dan terdiam meratapi tulisan itu, sembari menyebutkan sepatah kata.

"Kakak... " Ryuunosuke berkata kepada diri sendiri.

Refleks Otosaka Sorata mengalihkan pandangannya kearah Ryuunosuke setelah mendengar dengan apa yang di ucapkannya.

"Kakak? Apa Mitaka itu adalah saudaramu!?"

"Ya... " Ryuunosuke menjawabnya menunduk.

Karena ini pertama kalinya aku mendengar nama itu. Aku tidak mengetahui siapakah Ryuunosuke Mitaka sebenarnya. Lalu apakah ada hubungannya, Ryuunosuke Mitaka dengan Ryuunosuke Misaki. 

Memang benar kalau Ryuunosuke Misaki, tidak pernah menceritakan masa kehidupannya. Yang kutahu hanyalah, Ryuunosuke Misaki adalah seorang penyendiri. Aku tidak pernah berpikir buruk tentang diri, karena aku yakin bahwa dia adalah orang yang baik.

"Setahuku, Mitaka tidak menggunakan nama depanmya 'Ryuunosuke' tetapi hanya dengan 'Mitaka' saja." Sorata memberitahunya.

Kalau tidak salah, di sekolah aku pernah mendengar nama itu 'Mitaka' tetapi, dia bukanlah seangkatan kami. Melainkan seorang Senior dan sebagai Ketua Osis.

"Mitaka, kalau tidak salah Ketua osis, apa bukan?" Tanyaku pada Sorata.

"Show, dia adalah senior kita. Terlebih lagi, dia orang yang misterius dan memiliki motif tersembunyi." 

"Sepertinya kau mengetahui banyak tentang ketua osis. Apa sebelumnya kau pernah berhubungan dengannya?" Tanyaku lagi pada Sorata.

"Sebelumnya aku, Ryuunosuke dan Mitaka saling berteman sejak masih di sekolah dasar. Sebagai adik dan kakak kelas. Dulunya Mitaka adalah anak yang tidak normal. Maksudku dia adalah, anak yang memiliki kecerdasan di luar jangkauan anak-anak lainnya. Kecerdasannya bisa dibilang sama seperti anak kuliahan. Dia bahkan bisa membuat robot AI pertama dari program yang dibuatnya. Tapi setelah lulus, aku tidak dapat bertemu dengannya lagi. Seperti kabar yang beredar, dia di pindahkan ke White Room. Waktu itu, aku sama sekali tidak menyadarinya kalau Ryuunosuke dan Mitaka itu bersaudara."

Ryuunosuke hanya diam dan termenung. 

Otosaka Sorata kembali melanjutkannya.

"Dan setelah aku masuk Highlight School, aku bertemu lagi dengannya. Tapi... " bicaranya seketika terputus, sambil memasang ekspresi memelas.

"Lalu?" Aku menyambungnya dengan rasa penasaran.

"Tapi... dia sama sekali tidak mengenali diriku." Lanjut Sorata.

Setelah 3 tahun lamanya mereka tidak bertemu, tentu salah satu dari mereka pasti akan melupakan teman masa lalunya dan mulai mencari temannya yang baru. Orang yang seperti itu tidak mengenal rasa pertemanan. Mereka akan berpura-pura seakan tidak mengenali temannya sendiri di masa lalu, dan akan membuangnya layaknya seperti sampah yang tidak layak digunakan.

Sejenak terlintas di pikiranku, sedari tadi mengapa aku tidak tanyakan saja langsung padanya. Tentang Mitaka sebenarnya. 

Setelah berpikiran seperti itu, aku langsung menatap serius ke arah Ryuunosuke.

"Ryuunosuke, kakakmu itu sebenarnya siapa?" 

Dia merespon dengan memutar kursinya kearahku.

"Dia adalah pemimpin komunitas Cyber Eternity itu." 

"Huh?! Tidak mungkin, lawan kita yang sebenarnya adalah... kakakmu sendiri." Aku spontan terkejut dan terdiam.

"Iya, itu tidak akan menjadi masalah. Aku merasa, kalau diriku tidak bisa menyaingi dirinya. Dan jalan yang kami pilih itu sangat berbeda."

"Maksudnya apa?" Tanyaku yang kurang mengerti mengenai jalan yang di pilih mereka.

"Dia dulunya orang yang sangat baik,  suka menolong, dan sering bermain denganku dan juga Sorata. Hari-hari kami dipenuhi dengan kebahagiaan. Namun, setelah pulang menjalani kehidupan di White Room, dia agak berubah. Aku merasa kakakku yang kukenal dulu sangat baik telah berubah menjadi orang lain yang sama sekali tidak kukenal. Dia pernah mencoba bersamaku untuk membuat sebuah organisasi. Tapi, aku menolaknya waktu itu. Dia berencana membuat organisasi semacam para hackers untuk kejahatan. Karena itulah, aku menolak bergabung dengannya, dan lebih memilih jalanku sendiri."

"Begitu rupanya, kau memilih jalan yang berbeda dengan kakakmu, kah? Karena itulah, kali ini kita akan menghancurkannya!" Ucapku dengan yakin sembari mengepalkan kedua tangan.

"Dari awal, aku juga berniat untuk menghancurkannya kali ini." Ryuunosuke berpendapat dengan sangat yakin.

"Yah, sebagai teman, aku akan memberinya pelajaran." Lanjut Sorata dengan yakin pula.

Dengan saling bertatap muka, kami bertiga pun saling meyakinkan satu sama lain. 

Dan memulai pertempuran royale antar saudara Ryuunosuke. Aku juga merasa sangat kesal game buatan kami telah di ternodai.

Ryuunosuke dan Sorata kembali menatap monitor. Ternyata proses pembobolan mereka hampir 96% dan kami tidak ada waktu untuk bermain-main.

"Sepertinya kita harus melakukan maintenance sekarang." Aku berkata.

"Tapi—"  Ryuunosuke ingin menyanggahku tapi aku memotongnya.

"Kita masih bisa memulainya dari awal, aku yakin mereka semua setia dengan game buatan kita. Karena itulah, Ryuunosuke, ini adalah kesempatanmu untuk melampaui kakakmu itu." Aku berkata itu dengan meliriknya dengan tatapan serius.

"Saruizawa... " Ryuunosuke menyadarinya. Lalu Ryuunosuke menajamkan kedua matanya kearah monitor sambil mengatakan.

"Kali ini, aku akan mengalahkannya lagi." Katanya sangat yakin.

Aku tersenyum setelah dia berkata seperti itu. Tak kusadari sekarang jam menunjukkan pukul 00.30 yang berarti sudah lewat tengah malam.

Aku mulai kepikiran tentang orang yang ada di atas sana. Benar, Sakurasawa Megumi. Sebelum aku menuju kemari, Megumi sangat bersenang-senang memainkan game buatanku itu. Tentu, setelah melihat langsung bagaimana orang begitu menikmati bermain game tersebut. Aku sangat bahagia dan bersemangat.

Mungkin saja, dia masih memainkan game itu. Tapi, kali ini maaf Megumi.

Secara bersamaan dengan kata hatiku, aku memutuskan koneksi semua para user yang sedang bermain dan memaksakan mereka untuk log out. Yah, meskipun untuk karakter trio bersaudara akan di tunda sementara. Sampai masalah ini benar-benar sudah berakhir.

"Ryuunosuke, Sorata. Mari lakukan booting secara bersamaan."

"Baiklah." Ryuunosuke merespon.

"Aku akan menggunakan jalur pintas, untuk memblokir pergerakan mereka. Sedangkan kalian berusahalah untuk mengintimidasi mereka untuk mundur." Sorata telah memulai aksinya,

Jalur pintas yang di gunakan Sorata bersifat agresif. Jaringan yang digunakanya bukanlah berasal dari lokal, melainkan berasal dari luar. Dia menggunakan server jepang, china, dan tiongkok berdasarkan dari jumlah USER yang sangat banyak. Mungkin kali ini, lawannya adalah 9.999.9999:10 sungguh lawak. Itu disebut sebagai VPN dan APN. Dan kami menggunakan GPS palsu, agar lokasi GPS kami tidak terlacak sama sekali.

Otosaka Sorata memang hebat.

"Proses pembobolan mereka mulai menurun menjadi 75%." Bicara Ryuunosuke.

"Ryuunosuke, buatlah beberapa tab baru, jangan hanya menggunakan tab yang itu-itu saja. Lipat gandakanlah tab lainnya melalui samaran." Sorata berbicara dari kejauhan. 

Aku tidak mengerti apa yang mereka bahas, namun aku akan berusaha juga untuk membuat program baru.

"Begitu ya, terima kasih." Ryuunosuke sepertinya memahami maksud dari perkataan Sorata.

Seharusnya ada cara lain untuk memberitahukan maintenance secara langsung kepada publik, melalui website, email setiap user, atau sosial media.

Aku pun langsung membuat laporan pemberitahuan singkat kepada publik, melalui official website, email, dan sosial media sekaligus. Menyampaikan atas permintaan maaf kepada user.

x  x  x

Announcement:

Dear user,

Good evening, I apologize to developer for your inconvenience. Right now someone is breaking into our servers, and we are suddenly doing maintenance. This process may take some time, so users please be patient.

I am, Developer.

| translate |

Pemberitahuan:

Pengguna yang terhormat,

Selamat malam, saya mohon maaf pengembangan atas ketidaknyamanan Anda.  Saat ini seseorang membobol server kami, dan kami tiba-tiba melakukan pemeliharaan.  Proses ini mungkin membutuhkan waktu, jadi pengguna harap bersabar.

 Saya, developer .

x  x  x

Tulisan diatas adalah pengumuman yang diberitahukan langsung kepada publik. 

Akhirnya tugasku selesai. Aku mulai membangkitkan diri dari kedudukan. Dan menatap mereka yang sedang sibuk dengan monitor. Perlahan aku berjalan ke arah Ryuunosuke dan menanyakan situasinya sekarang.

"Bagaimana? Apa ada perkembangan?" Tanyaku sembari berjalan ke arahnya.

"Ya, setidaknya kita telah melindungi keamanan server dan mengambil balik data-data milik kita yang mereka ambil sebelumnya." Ryuunosuke menjawabku yang masih terfokus dengan monitornya.

"Baguslah kalau begitu."

Dan dia, terlihat santai-santai saja. Otosaka Sorata adalah orang yang cenderung kalem. Otosaka Sorara memang sering terlihat diam tanpa banyak ekspresi seolah perasaannya dingin seperti es. Namun di sisi lain, tanpa disadari, Otosaka Sorata mengungkapkan apa yang dirasakannya. Saat dipuji atau mengetahui ada seseorang yang menyukainya, bukan hal mustahil kalau cowok seperti ini bakal tersenyum sepanjang hari. Tapi pertanyaannya adalah, kenapa dia menolak semua orang yang menyukainya?

Aku juga tidak pernah meremehkan dirinya saat menginginkan sesuatu. Diam-diam juga Sorata akan berjuang mati-matian saat mengejar sesuatu. Orang kalem biasanya mempunyai ambisi yang sangat besar, usahanya selalu total dan gak setenang penampilan luarnya. Di dalam hati dan pikirannya tersusun strategi dan sikap seperti apa yang harus dilakukan

Kupikir, Otosaka Sorata bukanlah orang selalu melakukan aksi kecurangan. Terkadang dia benar-benar sangat serius dalam situasi.

"Sorata, apa kau baik-baik saja?" Aku ingin menebak, tentang respon yang apa akan dikeluarkannya.

Sorata mengalihkan pandangannya dari monitor menuju ke arahku.

"Yah, aku sangat sehat sentosa." Responnya dengan suara yang lembut.

"Jelas... sekali." Aku agak menurun.

Aku berbalik badan menuju lift hidrolik. Sambil mengatakan pamit kepada mereka.

"Aku akan kembali keatas, sisanya kuserahkan kepada kalian."

"Ya, sampai nanti." Ryuunosuke meresponnya. Sedangkan Otosaka Sorata hanya mengangguk biasa.

Aku pun berjalan meninggalkan mereka menuju lift. Sebelum itu, aku tidak ingin kelupaan dengan saklarnya. Karena apabila saklar tersebut tidak dinyalakan, maka kepalaku akan membentur keras dengan mesin cuci. Pada dasarnya saklar ini adalah saklar tombol yang bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan. Otomatis mesin cuci akan bergeser dengan sendirinya, kemudian menunggu lift hidrolik turun kebawah.

Setelah lift turun, dalam sistem otomatis lift tersebut akan naik jika ada sesuatu yang menginjak atlasnya. Karena memang sumber kontrol dari lift hidrolik adalah menginjakkan kaki di permukaan lantainya. Bukan karena berat badan atau semacamnya. Intinya, Lift tersebut akan turun otomatis jika ada sesuatu yang menyentuh lantainya.

"Pasti dia kebingungan tentang gamenya tiba-tiba terputus dari server, pasti." Bicaraku dengan sedikit tersenyum.

Aku sudah berada diatas tepatnya depan kamar mandi. Sembari menengok kanan dan kiri, lalu menyalakan tombol saklar lagi. Mesin cuci automatis bergeser dan menutupi permukaan lift hidrolik.

Tempat Circle Desaigner ini harusku tetap jaga dan tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya. Bahkan, untuk Megumi sekalipun.

Beberapa detik setelah mesin cuci bergeser, aku langsung bergegas menuju kamarku.

x  x  x

Sekarang aku sudah berada di depan kamar. Sama seperti sebelumnya, pintu kamar itu sama sekali tidak berubah. Masih dalam keadaan merapat namun tidak terkunci.

Untuk memastikan keadaan, aku perlahan membuka ganggang pintu dan sedikit menonjolkan kepalaku masuk kedalam.

"Sudah tidurkah?" 

Suara processor dari komputer itu sepertinya sudah matikan. Monitornya juga, tidak menunjukkan aktivitas layar.

Setelah melihat keadaanya melalui balik pintu. Dengan perlahan, aku berjalan masuk kedalam kamar.

Ternyata, Megumi tertidur di kasur milikku. Dengan memakai pakaian tidur miliknya berwarna merah muda. 

"Jam segini, sudah pasti dia akan tidur." Bicaraku menatap Megumi.

Jam menunjukkan pukul 01.00 berarti hari sudah besok. 

Megumi terlihat sangat imut dan cantik ketika sedang tidur. Wajahnya sama sekali tidak menghilangkan parasnya yang cantik. 

Meskipun begitu, Megumi tertidur lelap tidak memakai selimut. Aku merasa kalau hari ini benar-benar terasa sangat dingin. Aku berpikir, apa dia sama sekali tidak kedinginan?

Aku melihatnya sekali lagi.

Oh, ternyata Megumi memang memakai selimut, akan tetapi selimut itu tergelincir dari tubuhnya menuju kakinya.

Lalu, perlahan aku menarik selimut itu dengan sebelah tangan. 

Sembari mengangkat selimut untuk menutupi tubuhnya, Megumi sedikit agak bergerak dan beralih tempat, dan kembali melanjutkan tidurnya dengan posisi memiring.

Mata hitamnya yang tipis, dan bulu mata lensa yang tebal. Rambut hitam kilaunya terurai-urai. Di hiasi ekspresi yang seolah agak melelehkan. Dari sanalah, kecantikan seorang Megumi dapat dipandang disaat sedang tidur.

Sembari menaikkan selimut itu, aku mengucapkan sepatah kata.

"Selamat malam." Ucapku pelan yang membisik.

Begitulah hari-hari yang melelehkan... eh bukan, hari-hari yang melelahkan terasa begiu panjang. Di mulai dari sekolah bertemu dengan Meguri dan Megumi yang ngeprankku, perdebatan antara Meguri, dan Megumi. Lalu, setelah pulang, terklaim kabar peretasan server dan gagal untuk mendengarkan suara pancuran air dari shower yang digunakan Megumi untuk mandi.

Kemudian aku perlahan menuju kasur yang terletak di lantai. Dan langsung merebahkan diri di sana.

"Huh... " hembusku lega.

"Aku merasa seperti melupakan sesuatu... tapi, apa itu?" Bicaraku sendiri sambil merenungi.

"Ya sudahlah, yang terpenting aku akan tidur dulu dan sampai bangun besok pagi."

Setelah itu aku mulai memejamkan kedua mata. Dan selamat malam.

MASIH ADA KELANJUTANNYA!

AKU SANGAT BERTERIMAKASIH, BERKAT KALIAN AKHIRNYA VOLUME 1 TELAH RESMI SELESAI.

NANTIKAN SEGERA VOLUME 2 NYA!