webnovel

Ganti Rugi

Hati Alisha entah kenapa selalu saja tidak merasa tenang. Dari beberapa hari yang lalu, dirinya tidak bisa tidur nyenyak meskipun badannya sudah lelah selesai bekerja.

Pikiran Alisha selalu terbayang kemana-mana. Dan ini semua gara-gara mimpi buruk itu beberapa hari lalu mengunggah dimimpi Alisha sehingga membuat pikiran Alisha kacau seperti ini.

"Alisha awas!!"

Bruk!!

Pyar!!

Teriakan itu mengejutkan Alisha dari semua pikiran yang ada. Alisha sontak terkejut melihat apa yang tadi ia bawa di tangannya kini sudah hancur di bawah lantai.

Alisha tidak sengaja menabrak seorang wanita di depannya saat ia mengantarkan pesanan di meja nomor empat yang ada di sisi pojok ruangan restoran.

"Argh!!! Bajuku." Teriak wanita yang ada di depan Alisha melihat ada noda di bajunya akibat tumpahan pesanan yang dibawa Alisha tadi.

"Ma-maaf, Mbak saya tidak sengaja, tolong maafkan Saya." Alisha berusaha membantu membersihkan noda di baju wanita itu dengan cara menggemaskan tangannya dibaju sang wanita.

"Apaan sih..." Bukannya orang itu senang, malah tangan Alisha dihempaskan dengan kencang agar menjauh dari bajunya lalu menatap Alisha dengan tajam.

Pak Rama yang menyaksikan kejadian itu tadi membuatnya langsung bergegas menghampiri dua wanita yang sibuk bergaduh tadi.

"Kamu tahu baju saya ini mahal? Dan kamu dengan mudahnya merusak baju saya!"

Celatuk wanita ada di depan Alisha. Alisha hanya mampu menundukkan kepala saja seraya menyesali perbuatannya tadi.

"Mohon maaf Kak, Dia ini karyawan baru di sini jadi masih dalam tahap belajar. Jadi mohon dimaklumi ya Kak?" Pak Rama pun membuka suara untuk meminta maaf kepada sang wanita marah tadi.

"Oh! kamu manager di sini kan?"

"Asal kamu tahu ya, saya bisa saja melaporkan kejadian ini sama atasan kamu agar kamu dipecat gara-gara membela gadis sial ini!!" Wanita itu menunjuk-nunjuk ke arah Alisha yang sejak tadi hanya menundukkan kepala.

Pak Rama berusaha menenangkan wanita di depannya ini, namun situasinya sangat rawan jika sampai dirinya salah kata berbicara. Sebab sorotan mata setiap orang yang ada disekitar tertuju kepada mereka.

"Iya kak, saya minta maaf atas ketidaknyamanan di cafe ini, biarlah masalah ini terselesaikan dengan kepala dingin. Dan saya akan bersedia untuk mengganti pakaian Kakak dengan yang baru, asal kakak jangan melaporkan kejadian ini sama Atasan saya."

Pak Rama mengambil keputusan itu untuk menenangkan semuanya agar masalah ini cepat terselesaikan juga.

Alisha sangat terkejut mendengarnya. "Mengganti rugi?" Batin Alisha lalu menggelengkan kepalanya perlahan.

"Pasti harga baju itu mahal, bagaimana aku bisa mengganti rugi baju itu dengan memotong gaji bulanan ku?" tanya Alisha dalam hati.

"Oke! Kalau begitu, harga baju ini empat juta, saya mau kamu membayarnya sekarang cash!!" Tuntut wanita tidak dikenal itu kepada Rama.

Rama mengangguk lalu menatap sekilas ke arah Alisha yang sejak tadi menundukkan kepala.

"Baiklah, kalo begitu tunggu di sini, biar saya ambilkan uangnya di ruangan saya." Pak Rama langsung meninggalkan mereka di sana untuk naik ke atas menuju ruangan pribadinya di restoran ini.

Sedangkan orang-orang di sekitar sana memilih untuk bubar dari tontonan tadi. Dan wanita itu memilih menarik salah satu kursi yang ada di dekatnya lalu mendudukinya sambil menunggu manager itu kembali dari ruangannya.

Dengan santainya wanita itu menggibaskan rambutnya lalu menghilangkan kakinya di atas kaki satunya.

"Buset!! Baju gitu aja empat juta?" tanya salah satu karyawan dalam hati. Padahal baju yang dikenakan wanita itu sangat simpel bahkan tidak terlihat jika itu mahal sekali. Mungkin dari bahannya yang membuat baju itu mahal.

Alisha berjongkok lalu memunguti pecahan kaca beling yang berjatuhan di lantai tadi akibat ulahnya sendiri.

Ia memunguti satu persatu dengan hati-hati agar tidak melukai tangannya. Sampai akhirnya semuanya sudah selesai Alisha berjalan kembali ke dapur untuk membuang bekas pecahan piring itu agar tidak mengenai orang lain.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Pak Rama kembali dari lantai atas dengan membawa sebuah amplop coklat ditangannya.

Pak Rama menemui wanita itu dan menyodorkan tangannya. "Di dalam sini ada uang empat juta, sesuai yang Kakak inginkan. Jadi tolong jangan kasih tahu masalah ini sama bos saya!"

Wanita itu tersenyum miring dan mengambil uang itu. "Gampang! Uang ini saya terima dan Lain kali ajarin karyawan kamu itu supaya bekerja dengan becus."

Setelah mengatakan hal itu wanita itu langsung pergi meninggalkan restoran. Pak Rama menghela nafasnya panjang, mengusap wajahnya dengan telapak tangannya.

Pak Rama berjalan menuju ke arah tempat karyawannya bekerja. Dan di sana ada Dini juga, orang yang paling dekat dengan Alisha selama Alisha bekerja di restoran ini.

"Tolong kamu kasih tau Alisha untuk datang ke ruangan saya sekarang!" Perintah pak Rama seolah-olah tidak mau dibantah oleh siapa pun.

"Ba-baik pak..." Dini pun akhirnya menurut saja dengan perintah atasannya itu. Ia berjalan menuju dapur untuk memanggil Alisha.

Pak Rama pun kembali ke ruangannya dan menunggu kedatangan Alisha. "Sebenarnya ada apa ini, tidak seperti biasanya Alisha membuat kesalahan fatal seperti ini?" Bahkan pak Rama sendiri pun bingung dengan itu semua.

Tok tok tok!

Suara pintu ruangan Pak Rama diketuk oleh seseorang yang ada di luar. "Silahkan masuk."

Ckelk!

Pintu itu terbuka dan memperlihatkan Alisha dibalik pintu itu. Alisha berjalan perlahan seraya menundukkan kepala.

"Silahkan duduk!"

Alisha menurut dan duduk di kursi yang ada di depan meja Pak Rama.

"Saya ingin tau, ada apa denganmu? Sehingga kamu tidak berkonsentrasi pada saat bekerja tadi, kamu tahu kesalahan yang kamu buat tadi fatal sekali."

Pak Rama membuka suara. Alisha takut dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Karena ini memanglah salahnya dan mau tidak mau Alisha harus mengatakan alasannya.

"Ma-maaf Pak, tadi tiba-tiba saja saya kepikiran sama suami saya yang bekerja di luar kota, jadi pikiran saya tidak fokus. Sekali lagi saya minta maaf Pak." Alisha sangat menyesali perbuatannya itu.

"Jadi itu alasannya mengapa kamu tidak fokus hari ini?" tanya pak Rama dan Alisha mengangguk cepat.

"Saya janji tidak akan mengulanginya lagi, dan saya juga berjanji akan mengganti kerugian tadi dengan gaji saya, asal Pak Rama tidak memecat saya dari sini, karena saya masih butuh pekerjaan ini buat makan sehari-hari..." Alisha memelas kasihan kepada Pak Rama. Ia takut saat ini jika pak Rama akan memecatnya.

"Kamu yakin akan mengganti kerugian tadi dengan memotong gaji kamu?" tanya pak Rama memastikan.

Alisha mengangguk penuh keyakinan. "Iya pak, saya yakin..."

"Baiklah kalo begitu... Saya akan memegang janji kamu dan sekarang kamu bisa kembali bekerja." Mendengar perkataan pak Rama itu membuat hati Alisha merasa lega.

"Terima kasih banyak Pak, terima kasih..." Alisha tidak ada hentinya mengucapakan terima kasih kepada pak Rama karena telah menyelamatkan dirinya dari malapetaka yang hampir saja terjadi.

"Iya, sama-sama..." Pak Rama tersenyum lebar melihat Alisha yang begitu sopan.

Bersambung....