webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · สมัยใหม่
Not enough ratings
372 Chs

214. Process

Fauzan dan Nadia duduk berdua di bangku panjang yang mengarah ke tepi air terjun. Di sana, mereka melihat-lihat sekitar. Di sana, mereka berdua juga menikmati suasana malam yang dingin tapi sejuk.

"Sherly sendiri yang bilang kalau dia itu memang pacarmu."

Fauzan tiba-tiba teringat kejadian di kantornya tadi. Soal omongan temannya tadi. Fauzan menundukkan kepalanya dengan pandangan murungnnya. Ia berpikir sejenak. Ia kemudian melihat ke arah Nadia.

Di samping Nadia, ia memperhatikan Nadia yang melihat air terjun itu dengan damai. Fauzan juga bisa melihat wajah Nadia yang nampak nyaman. Fauzan merasa sedikit khawatir jika melihat ke arah Nadia itu.

Fauzan lalu mengambil tangan Nadia yang berada di pangkuan Nadia. Ia lalu membawanya ke arah depannya. Nadia hanya melihat Fauzan yang memegang tangannya.

"Nadia?" panggil Fauzan lembut pada Nadia. Nadia melihat ke arah Fauzan.

"Hm?" tanggap Nadia.

"Aku, ingin membicarakan sesuatu padamu," kata Fauzan lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com