Evan yang memiliki tubuh kecil pun tidak bisa menolak karena pelukan Arka benar-benar erat melingkar tubuhnya, tidak lama kemudian. Rey, Lisa, Aisyah dan Rian kembali membawa permen gulali kapas warna warni ke hadapan Evan.
"Kenapa kau memeluknya! Jangan sampai kau menularkan keracunan mu pada Evan!" kata Rey sambil mengambil paksa Evan dari pelukan Arka.
Arka mengerutkan bibirnya "Kejam!"
Rey tidak peduli dia hanya peduli pada keponakan tampannya dan Lisa yang sedang di kejar. Gadis itu masih belum menerima pernyataan cintanya. Tapi melihat Lisa yang tidak pernah menolak ajakannya Rey bisa mengerti sedikit kalau lampu hijau mungkin saja ada untuknya, tidak masalah. Dia hanya perlu menunggu saja sampai gadis itu membuka hatinya untuknya.
"Kau sedang melihat apa?" tanya Rian yang siap akan menggendong Arka di punggungnya lagi "Ini permen kapasmu, dan ayo kita pulang."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com