Arista tidak dapat mempercayai penglihatannya sekarang. Orang yang di pikirnya telah menghilang kembali muncul di antara reunian.
"Ara.. benar itu kau?"
Rey yang melihat Arista bicara sendiri merasa aneh, begitu pula dengan Dwi dan beberapa orang yang melihatnya. Tapi tidak dengan Ramazan dia merasa pernah melihat hal yang sama bukan orang lain tapi dirinya sendiri.
Rey segera menghampiri Arista memegang lengannya, pandangannya melirik sekeliling, beberapa orang memang menatap Arista dengan pandangan aneh.
"Arista! Ada apa denganmu.." tanya Rey. Dia juga melihat gadis itu menangis tapi bibirnya menyunggingkan senyum manis.
Rey merasa malu dan segera membawa Arista keluar dari ruangan, gadis itu tidak melawan, dia hanya mengikuti tanpa perlawanan sedangkan pandangannya selalu menoleh ke samping kanan seolah ada orang di sana.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com