Seratus Delapan Puluh Enam

"Jae, kamu yakin mau mulai ambil job?" tanya Erik saat mereka duduk berhadapan di studio dan Jaeta sibuk mendengarkan lagi lewat headset. 

Jaeta melepaskan headset yang tadi ia pakai untuk bisa bicara dengan Erik. 

"Iya, setidaknya ambil jadwal off air aja. Aku kangen perform Rik. Tenang aja, aku udah coba denger lagi lagu-lagu terbaru dan nyanyiin nya lagi bisa kok."

Erik menggaruk kepalanya bingung untuk mempertimbangkan, "kita coba beberapa aja kalau gitu. Kita cuma ambil yang murni cuma perform, ga yang pakai ngobrol-ngobrol karena kita nggak kasih tahu publik tentang kondisi kamu yang hilang ingatan."

Jaeta mengangguk setuju, "iya, aku minta tolong aturkan itu. Aku pun juga ga mau di tanya-tanya, itu hanya akan bikin aku bingung. Aku hanya rindu untuk perform."

"Baiklah, nanti coba kuatur dan kabari."

"Bagus, aku jadi semakin bersemangat." Jaeta tersenyum senang.