webnovel

Reinkarnasi Sang Dewa Naga(21+)

Su Jin adalah seorang pengusaha miliarder yang mana di umurnya masih muda dia sudah memiliki ribuan usaha yang mana membuatnya kaya raya.Suatu hari istri tercintanya dengan tega membunuhnya untuk mendapatkan semua aset kekayaannya. Saat dirinya berpikir dia telah mati,justru dia terlahir kembali ke dunia lain.Bagaimanakah kehidupan selanjutnya?

Li_Jin_Yang · ตะวันออก
Not enough ratings
83 Chs

Membuat keributan

"Menghabisi ku! Sebaliknya sebaiknya ku berterima kasih padamu karena berkat diriku kau dapat menemukan bagian tubuhmu yang hancur."Kata Zhao Xiling datar.

"Grrr bocah awas saja kau!"Teriak suara itu dengan nada marah.

"Ya ya ya terserah kau saja!"Kata Zhao Xiling menguap lebar."Oh ya tadi kau mengatakan kau di hancurkan oleh seorang dewa siapa dia!"

"Cih berharap mendapat informasi dariku jangan harap mortal!"

"Yah itu terserah mu mau menjawabnya atau tidak juga tidak rugi bagiku!"Kata Zhao Xiling segera menarik kekuatan jiwanya."Dasar cermin rusak keras kepala!"Katanya meminum kembali araknya dan melihat seberkas cahaya yang muncul.

Setelah menghabiskan waktu di atap selama 2 jam Zhao Xiling pun segera kembali ke dalam kamar.Dia melihat Tian Rexue,Tian Wu dan Xiao Zhilin telah menunggunya.

"Master!"Kata Xiao Zhilin berlari menghampiri Zhao Xiling dan memeluknya."Master mari makan!"Katanya ceria.

"Kalian makanlah terlebih dahulu aku akan berendam untuk merilekskan diri."Kata Zhao Xiling mengusap lembut rambut Xiao Zhilin.

"Tidak kau harus ikut makan kami sudah lama menunggumu!"Kata Tian Wu memandang Zhao Xiling tajam.

"Hah baiklah!"Kata Zhao Xiling mengalah membuat ketiga wanita di sana tersenyum senang apalagi Xiao Zhilin yang bergelayut manja di tangan Zhao Xiling.

Mereka berempat pun makan pagi bersama di iringi teriakan Tian Wu kepada Xiao Zhilin yang melihatnya menyuapi Zhao Xiling.

"Ada apa sih lagi pula aku kan cuma menyuapi master jika kau ingin menyuapi master bilang saja aku tidak akan marah!"Kata Xiao Zhilin membuat Tian Wu memerah.

"Siapa yang ingin menyuapinya!"Kata Tian Wu dengan wajah yang memerah membuat Zhao Xiling dan Tian Rexue tertawa."Diam!"Teriaknya membuat tawa Zhao Xiling dan Tian Rexue semakin keras.

Setelah mereka selesai makan Zhao Xiling segera menuju ke arah kolam dan berendam.

"Hei mortal!"Panggil sebuah suara di dalam pikirannya.

"Suara ini jangan-jangan cermin rusak!"Gumam Zhao Xiling membuat suara tersebut menggeram marah.

"Kau memanggilku apa hah mortal!"Teriak suara tersebut yang di ketahui suara cermin seribu waktu.

"Memang benar bukan kau saat ini adalah cermin rusak!"Jawab Zhao Xiling dengan santai.

"Hah terserah kau mortal!"

"Hahaha tak kusangka kau cepat juga mengalah kukira kau tidak mau mengalah!"

"...."

"Hah baiklah ada apa kenapa kau memanggilku!"

"Begini mortal aku ingin meminta bantuanmu!"Kata cermin seribu waktu membuat Zhao Xiling menaikan alis matanya.

"Apa itu!"

"Bantu aku menemukan pecahan tubuh serta jiwa utamaku!"Kata cermin seribu waktu meminta.

"Membantumu bisa saja tapi aku tidak mau melakukan hal itu karena sangat merepotkan!"Kata Zhao Xiling santai.

"Mortal sialan kenapa kau tidak mau!"Kata cermin seribu waktu marah.

"Apa kau tidak dengar mencari pecahan tubuhmu itu sangat merepotkan lagi pula aku masih memiliki urusan yang lebih penting ketimbang membantumu!"

"Grrr mortal apa kau tidak berpikir hah aku dapat membantumu ketika kau dalam kesulitan aku adalah cermin seribu waktu salah satu dari tujuh senjata surgawi!"Katanya membuat Zhao Xiling terkejut.

"Aku tidak peduli kau senjata surgawi atau apa aku tetap tidak peduli lagi pula mana ada orang yang meminta tolong dengan nada marah dan memaksa!"Kata Zhao Xiling bosan."Oh ya kau bukan orang kau hanyalah sebuah cermin rusak."Lanjutnya menyeringai senang.

"Hah mortal baiklah aku minta maaf jadi bagaimana!"

"Namaku Zhao Xiling bukan mortal!"Kata Zhao Xiling segera beranjak keluar dari kolam.

"Baiklah mor-Zhao Xiling bagaimana apa kau mau membantu ku!"

"Apa keuntungannya bagiku!"

"Grrr aku bisa memberimu satu pertolongan setiap pecahan tubuhku yang kau temukan!"

"Heh....pelit sekali kau kenapa kau tidak mau menjadi senjata ku saja!"

"Jangan harap!Lagi pula jika aku menjadi senjata mu maka kau akan berada dalam bahaya jika seorang dewa melihat ku yang ada di tanganmu!"

"Baiklah aku setuju!"Kata Zhao Xiling berjalan menghampiri ketiga gadis di kamar."Semuanya apa kalian sudah siap!"

"Kita akan pergi sekarang!"Kata Tian Rexue menghampiri Zhao Xiling dan tersenyum lembut.

"Ya tapi sebelum itu kita akan ke sekte awan putih!"

"Zhao Xiling bukankah kita akan ke benua utama kenapa kita meninggalkan ibu kota kerajaan Tang bukankah di sana ada pelabuhan!"Tanya Tian Wu yang berkuda dengan kuda yang baru di beli Zhao Xiling bersama Tian Rexue.Sedangkan Zhao Xiling berkuda bersama Xiao Zhilin.

"Kita akan berkunjung ke sekte awan putih terlebih dahulu."

"Untuk apa kita kesana apakah kau ingin mengunjungi seseorang!"Kata Tian Wu menatap Zhao Xiling.

"Yah kurang lebih begitu!"Kata Zhao Xiling dengan senyum licik di wajahnya.

Dua jam kemudian mereka sampai di depan gerbang ada empat murid yang berjaga di sana.

"Berhenti!"Kata salah seorang murid menghentikan Zhao Xiling dan lainnya."Siapa kalian dan ada perlu apa datang ke sekte awan putih kami!"

"Perkenalkan nama saya Zhao Xiling dan saya telah membuat janji dengan ketua sekte kalian."Kata Zhao Xiling turun dari kudanya.

"Ketua sekte!"

"Ya bisakah kau mengatakan kepada ketua sekte mu bahwa aku telah sampai dan katakan padanya aku untuk segera menemui ku secepatnya!"Kata Zhao Xiling sopan.

"Ketua sekte kami sedang dalam pengasingan jadi mungkin dia tidak bisa menemui mu."

"Kalau begitu katakan padanya aku hanya ingin mengantarkan senjata miliknya!"Kata Zhao Xiling mengeluarkan sebuah cermin rusak.

"Apa kau sedang membohongi kami tidak mungkin cermin rusak ini milik ketua sekte!"

"Hah sepertinya aku harus menggunakan cara kekerasan!"Kata Zhao Xiling dengan cepat memukul murid tersebut hingga terpental.

"Kau berani sekali menyerang murid sekte awan putih!"Kata murid lain menyerang Zhao Xiling tapi dengan mudah di pukulnya.