webnovel

Reinkarnasi Sang Dewa Naga(21+)

Su Jin adalah seorang pengusaha miliarder yang mana di umurnya masih muda dia sudah memiliki ribuan usaha yang mana membuatnya kaya raya.Suatu hari istri tercintanya dengan tega membunuhnya untuk mendapatkan semua aset kekayaannya. Saat dirinya berpikir dia telah mati,justru dia terlahir kembali ke dunia lain.Bagaimanakah kehidupan selanjutnya?

Li_Jin_Yang · Eastern
Not enough ratings
83 Chs

Sebuah Pesta

Akibat apa yang di lakukan Zhao Xiling banyak murid sekte awan putih yang keluar dan menyerang Zhao Xiling.

"Kalian bertiga jika ingin ikut tinggal ikut saja!"Kata Zhao Xiling yang sedang menghajar beberapa murid.

"Apakah kami boleh membunuh!"Tanya Tian Wu semangat.

"Terserah kalian!"Mendengar jawaban Zhao Xiling Tian Wu tertawa senang.

"Hahaha.....kalau begitu aku akan maju!"Kata Tian Wu dengan kuku-kuku yang memanjang.

Tian Rexue dan Xiao Zhilin yang melihat Zhao Xiling dan Tian Wu yang menyerang para murid hanya terdiam terkhusus bagi Tian Wu yang melakukan pembantaian dengan brutal.

"Sepertinya sangat menyenangkan!"Kata Xiao Zhilin langsung melompat ke arah murid-murid dan menyerangnya.

Zhao Xiling yang melihat Xiao Zhilin dan Tian Wu tanpa sadar terpesona dan takjub.

"Mereka berdua benar-benar cantik dan menggoda!"Pikir Zhao Xiling tersenyum senang melihat mereka berdua."Apalagi Xiao Zhilin mungkin dalam beberapa tahun dia akan menjadi wanita dewasa."

"Siapa yang berani menyerang sekte awan putih ku!"Kata seseorang muncul bersama lima sebelas orang.

"Tetua sekte!"Kata beberapa murid merasa senang dengan kedatangan kedua belas kakek-kakek.

"Zhao-er/Master/Zhao Xiling!"

"Kalian tidak perlu cemas biar aku yang melawan mereka!"Kata Zhao Xiling membuat semua orang menghinanya terlebih para orang tua.

"Bocah berani sekali kau membunuh murid-murid sekte awan putih kami!"Kata salah seorang kakek-kakek.

"Kau yang waktu itu!"

"Sepertinya ada yang masih mengingatku!"Kata Zhao Xiling tenang memandang salah seorang tetua di depannya.

"Apa mau mu bocah!"

"Kau tahu maksud kedatanganku kakek tua, cepat panggil ketua sekte kalian dan suruh dia untuk menyerahkan nyawanya padaku jika tidak semua murid-murid yang ada di sini akan terus terbunuh!"Kata Zhao Xiling mengeluarkan kelima pedang petir hitamnya dan sebuah pagoda giok biru.

"Pagoda itu bukankah milik ketua sekte pagoda suci!"Kata beberapa tetua terkejut melihat pagoda giok biru."Tetua Hao jelaskan kepada kami sebenarnya apa yang terjadi!"

"Bukankah ketua sekte telah memberi tahu kalian,dialah bocah itu!"Kata salah seorang tetua yang di panggil tetua Hao.

"Tunggu apa lagi cepat panggil dia kalian pikir aku akan menunggu dia!"Kaya Zhao Xiling dingin.

"Cih bocah kau pikir sangat mudah membuat keributan dan membunuh murid-murid sekte awan putih kami!"Kata salah seorang tetua mengeluarkan berbagai senjata.

"Baiklah jika itu mau kalian maka bersiaplah untuk mati!"Kata Zhao Xiling dingin mulai menyerang.

Pertarungan pun terjadi antara Zhao Xiling dan kedua belas tetua sekte awan putih.

Baru sepuluh menit pertarungan berlangsung kedua belas tetua telah menerima banyak luka sedangkan Zhao Xiling sendiri hanya sedikit kelelahan.

"Bagaimana apa kalian masih tidak ingin memanggil tetua kalian!"Tanya Zhao Xiling memandang kedua belas tetua.

"Bocah sialan!"Umpat salah seorang tetua membuat Zhao Xiling mendesah.

"Terima kasih pujiannya!"Kata Zhao Xiling langsung mengendalikan kelima pedangnya untuk membunuh ketujuh tetua dengan mudah."Jadi bagaimana apa kalian masih tidak ingin memanggilnya!Lihatlah para murid sekte awan putih kalian sudah banyak yang terbunuh!"Katanya dengan seringai kejam di wajahnya.

"Berhenti kumohon berhenti jangan membunuh mereka lagi,akan kuberi tahu keberadaan ketua sekte jadi kumohon suruh teman-temanmu untuk tidak membunuh mereka!"Kata salah seorang tetua memohon.

"Tetua Han apa maksudmu!"Protes para tetua yang lain.

"Diam kalian aku berusaha menyelamatkan hidup kalian dan para murid!"Bentak tetua Han."Jadi bagaimana adik apakah kau bisa menyuruh teman-teman mu untuk tidak membunuh murid-murid sekte yang tersisa.

"Baiklah!"Kata Zhao Xiling senang segera melihat ketiga wanita yang tengah bertarung."Kalian bertiga berhenti jangan menyerang ataupun membunuh mereka lagi!"

Mendengar perkataan Zhao Xiling ketiga wanita segera berhenti menyerang begitu pula para murid.

"Jadi dimana dia sekarang!"

"Dia ada di puncak gunung Guan!"Kata tetua Han menunjuk sebuah gunung tinggi.

"Kalau begitu tunjukkan jalannya!"

"Baik!"

Dengan diantar tetua Han,Zhao Xiling dan yang lainnya pergi ke gunung Guan.

Di dalam gunung Zhao Xiling melihat sebuah altar kecil dan terdapat seseorang yang sedang dalam pengasingan.

"Kutemukan kau!"Kata Zhao Xiling membuat seseorang tersebut membuka matanya.

"Kau!"Kata orang tersebut merasa takut melihat kedatangan Zhao Xiling,kemudian dia melihat kesamping Zhao Xiling."Tetua Han berani sekali kau berkhianat!"Katanya marah menunjuk Tetua Han.

"Maafkan aku ketua tapi ini demi kebaikan sekte!"Kata tetua Han membuat ketua sekte marah .

"Mah-mah sudahlah tidak perlu marah-marah begitu tetua Han mu telah melakukan hal yang benar.Jika saja dia tidak membawaku menemui mu mungkin saat ini semua murid mu telah mati terbunuh!"Kata Zhao Xiling santai membuat ketua sekte terkejut tidak percaya.

"Kau....!"

Jleeeb! Sebuah pedang hitam dengan cepat menusuk dada kiri ketua sekte hingga tertembus.

"Jadi sebaiknya kau segera mati dan menemui sang Yama!"Kata Zhao Xiling tersenyum licik berjalan mendekat."Cih selain pil-pil tidak berguna kau hanya memiliki senjata tingkat 3 kelas primitif dasar dan dan beberapa ratus koin emas!"Katanya menghina memegang sebuah kipas biru bergambar awan dan sebuah kantong besar yang berisi beberapa ratus koin emas dari cincin ruang ketua sekte awan putih."Dasar miskin!"

Tetua Han yang mendengar itu hanya bisa terdiam meskipun di dalam dirinya dia mengumpat."Apa-apaan bocah itu cuma beberapa ratus koin emas dan senjata tingkat 3 seberapa kaya dia!"

"Tetua Han!"Panggil Zhao Xiling berjalan mendekatinya.

"Ada apa!"Jawabnya takut.

"Siapkan sebuah pesta malam ini aku akan tinggal di sini sampai besok pagi!"Kata Zhao Xiling melempar kantong besar di tangannya.

Di sebuah aula sekte awan putih Zhao Xiling dengan nyenyak duduk di sebuah kursi ketua sekte lama dengan di temani beberapa tetua yang masih hidup.