webnovel

Amarah Dan Amukan Arwah Rossa

"Akh..., kenapa ini seluruh tubuhku sangat kaku? Seluruh tubuhku tak dapat di gerakan? Sudah begitu kenapa tanagnku seperti ada yang mencakar? Cakarannya sangat sakit sekali," ucap Grace dalam hati.

Sontak saja Grace sangat ketakutan ketika seluruh tubuhnya dapat di gerakan kembali. Grace langhsung berlari dengan sangat kencang sekali.

Sementara Anggel dan Arvan, yang melihat kejadian itu sangat syok dan kaget. Mungkin Grace di ganggu oleh arwah temppat ibadah tersebut. Tetapi mereka berua, sama sekali tidak mengetahui arwah siapa yang menggangu Grace.

Grace berlari hingga ke danau, Rossa terbang dan mengejarnya. Tetapi Grace sama sekali belum bisa melihat sosok yang mengejarnya. Grace hanya dapat merasakan, jika ada sesosok arwah yang penuh dendam dan amarah, yang mengikutinya. Grace tidak tau sama sekali arwah siapabitu? Sontak Grace hanya ketakutan, arwah Rossa rupanya tidak mau membunuhnya langsung. Dia ingin bersenang-senang dulu dengan menggodanya,

Rossa sangat takut sekali, tatkala rwah tersebut membuatnya melayang di udara. Apalagi tatkala arwah tersebut mencekik lehernya?

Grace menangis, Grace juga meminta maaf. Serta memohon ampun, kepada arwah yang dia tak tau itu siapa?

"Saya mohon, tolong maafkan saya. Saya sungguh minta maaf saya tidak mau mati konyol tolong maafkan saya," ungkap Grace dengan menangis.

Air matanya menangis, membasahi wajah cantiknya. Grace sungguh sangat beruntung, karena ternyata ada tiga orang Bapak-bapak yang ingin memancing di sekitaran danau. Kebetulan salah satu Bapak tersebut, dia itu peka dalam hal begitu. Dia dapat melihat arwah hantu Nona Rossa.

Bapak yang dapat melihat hal yang gaib, dengan keikhlasannya mendoakan GRACE dengan sangat tulus. Sehinnga Grace dapat selamat untuk sementara dari ganguan arwah wanita cantik tersebut.

"Dewa dan Dewi yan sangat agung, saya berharap tolonglah saya. Tolong selamatkan Nona tersebut dari gangguan arwah Nona cantik tersebut," ucap Bapak tersebut dengan sangat tulus.

Grace yang merasa nyawanya sudah terselamtkan, berlari sekencang-kencangnya. Dia nggak mau nyawanya melayang dan mati konyol. Grace pulang menaiki mobil mewahnya menuju apartemennya.

Sementara Rossa, sangat marah dan murka sekali. Dengan penuh amarah dia mendekati Bapak yang menolong Grace tersebut.

"Kenapa kau ikut campur? Urusi saja urusanmu, jangan ikut campur urusanku. Seharusnya tadi aku dapat memberikannya pelajaran. Aku sengaja melakukan itu, supaya wanita itu tidak kurang ajr kepadaku maupun saudariku," ucap arwah Rossa dengan penuh dendam.

"Nona maafkan saya, karena saya menggangu anda dengan wanita itu. Saya minta kepada anda pulanglah ke pangkuan Dewa dan Dewi jangan seperti ini, jangan menjadi arwah pedendam. Jika ada menjadi arwah pedendam, anda akan susah untuk pulang menghadap sang pencipta," ucap Bapak tersebut menasehati arawah penuh amarah dan kebencian.

Rossa yang di penuhi, oleh amarah dan kebencian. Akhirnya dengan amarah dan dendamnya. Dia mencekik Bapak yang menolong Grace.

"Karena kau terlalu ikut campur, aku akan membunuhmu. Kau harus mati menggantikan wanita jahat itu," ucap Rossa dengan terus mencekik Bapak tersebut.

Akhirnya Bapak yang menolong Grace, mati di tangan Rossa. Rossa sangat marah saat itu, mungkin jika Bapak itu tidak ikut campur. Mungkin nyawanya akan selamat dari arwah penuh amarah dan dendam tersebut. Kedua sahabat Bapak tersebut langsung membawa mayat Bapak tersebut, ke tempat ibadah Budha. Mereka berdua, sangat ingin melakukan pemakaman besok.

Sementara saudari Rossa, Rissa sangat sedih sekali. Dengan memeluk jasad Rossa. Rissa ingin memberikan jasa terakhir bagi sang kakak Rossa. Karena Rissa sangat tau sekali, jika Rossa sang Kakak tercinta sangat menyukai rambut. Rossa sangat menyukai makhotanya sebagi seorang wanita yaitu dengan rambut panjang indah, terawat dan tergerai.

Rissa dengan penuh kelembutan, mengelus rambut Kakaknya Rossa dengan penuh kelembutan. Rissa bahkan sudah membawa sisir, bahkan sudah siap sedia menyisir rambut sang Kakak Rossa dengan penuh kelembutan.

"Kak Rossa aku sangat tau, jika Kakak sangat menyukai rambut Kakak yang sangat cantik, indah dan berkilau ini. Mohon ijinkan aku untuk menyisir rambut Kakak untuk terakhir kalinya," ungkap Rissa dengan menitikan air mata.

Tatkala Rissa mengelus dan menyisir rambut Rossa, Rossa menggengam tangan Rissa bahkan Rossa berhasil masuk ke dalam tubuh Risa adiknya. Rissa yang kesurupan berjalan menuju ke arah Aliya, sontak Aliya sangat ketakutan. Aliya meminta bantuan dari Ridwan.

"Dasar kau wanita jahat, kenapa kau lakukan ini sama aku. Aku bahkan sudah mengangapmu sebagai seorang Kakak. Sungguh kau adalah Serigala Betina yang sangat jahat," ungkap arwah Rossa yang memasuki wajah Rissa dengan menunjuk wajah Aliya.

Sedangkan Aliya, Aliya sangat ketakutan. Aliya meminta bantuannya Ridwan. Begitu juga Ridwan, Ridwan sama halnya dengan Aliya sangat ketakutan sekali.

'Ridwan tolong aku, aku takut sekali. Aku sangat takut sekali dan aku sangat yakin jika Rissa kesurupan arwah Rossa," bisik Aliya dengan bergetar ke telinga Ridwan.

Sedangkan arwah Rossa yang memasuki Rissa. yang melihat Ridwan, segera menyandarkan kepalanya ke pundak Ridwan.

"Kau pasti akan membelaku kan Ridwan, karena Aliya sangat jahat kepadaku. Biasanya kamu akan membelaku jika ada yang menyakitiku," ucap Rossa yang merasuki tubuh Rissa dengan mengelus wajah tampan Ridwan.

Ketika Monalisa dan Emili sang Kakak pengorbitnya Monalisa, Rissa kini melepas Ridwan. Rissa mendekati mereka berdua.

Rissa mendekatinya, Rissa juga sangat marah dan emosi.

"Kalian berdua juga sangat jahat sekali kepadaku, aku bersumpah kan membalas perbuatan kalian berdua. Karena selama aku hidup alian berdua sangat jahat sekali," ucap Rissa dengan tertawa sangat menyeramkan sekali.

Sontak Arvan dan Anggel, ikut mendekat Anggel yakin Rissa kesurupan. Dengan bantuan Biksu arwah Rossa yang penuh dengan dendam berhasil di keluarkan dari tubuh Rissa. Rissa terjatuh dan tak sadrkan diri, dengan tanggap Anggel langsung memberikan minyak kayu putih kepada Rissa.

"Aku kenapa Kak Anggel?" tanya Rissa dengan penuh keheranan.

"Kau habis kerasukan Rissa, tetapi aku nggak tau. Arwah siapa yang merasukimu? Arwah tersebut penuh amarah dan dendam. Arwah tersebut menyerang sahabat model dan atasannya Rossa," jawab Anggel dengan menitikan air mata.

Arvan juga, menitikan air mata, Arvan tentu saja sangat terpukul. Apalagi jika wanita yang sangat berarti dan pernah ada di hatinya itu. Mati dengan sangat menggenaskan seperti itu lagi, di tambah lagi jika arwahnya sangat tidak tenang. Arvan tentu saja, sangat sedih akan dua orang gadis yang ada di hadapannya. Yaitu Anggel dan Rissa.

Karena janjilah utang, demi janjinya terhadap Rossa wanita yang pernah ada di hatinya itu. untuk menjaga dan melindungi kedua saudarinya yaitu Anggel dan Rissa.

Arvan menawarkan dirinya, untuk mengantarkan dua gadis ini pulang. Tetapi bukannya ucapan terima kasih yang di dapatinya. Malahan sebuah tamparan di wajah tampannya dari Anggel.

"Nona Anggel dan Nona Risa, saya antarkan anda pulang iya. Sudah malam nggak baik dua gadis cantik pulang ke rumah tanpa ada yang menemani," ucap Arvan menawarkan diri dengan tulus.

"Maaf Tuan Arvan kau tak perlu sok baik terhadap kami, saya dan adik say dapat pulang sendiri. Bahkan mayat kekasih anda belum di reklamsi anda sudah centil ke gadis lain," ucap Anggel dengan menampar wajah tampan Arvan dengan sangat kerasnya hingga wajah tampan Arvan memerah.

Bersambung.