webnovel

Kebangkitan Arwah Rossa

Rossa sangat terkejut, tatkala dia melihat dirinya. Dirinya yang sudah tiada untuk selamanya, Gaun yang di kenakan Rossa sangat cantik, dengan Gaun berwarna putih panjang. Rossa terlihat sangat cantik tatkala selesai di dandani.

Rossa terlihat marah, emosi dan penuh amarah, dia tak menyangka jika kematiannya terasa begitu cepat sekali.

"Tidak aku masih hidup, ini bukan tubuhku. Aku masih belum siap mati sekarang,"ucap arwah Rossa dengan menangis tersedu-sedu.

Mayat Rossa masih di selidiki oleh Polisi, Pak polisi akhirnya menghubungi Anggel dan Arvan untuk segera membawa makam Rossa untuk segera di makamkan menurut agama Budha yang suci dan sangat agung.

Anggel dan Arvan yang berada di kamar Jenazah, menangis dengan cara yang sangat tulus. Tetapi Anggel seakan tak percaya, jika Arvan menangis dengan tulus atas kematian Rossa. Karena Anggel masih mengira jika Arvan adalah dalng kematian Rossa. Yang menyebabkan Rossa bunuh diri.

"Kau tak usah berpura-pura Tuan Arvan, aku yakin jika kau ini hanya berpura-pura dan kau tak tulus akan saudariku Rossa. Aku yakin kau penyebab kematian Rossa," ucap Anggel dengan nada mengejek.

"Terserah kau saja Nona Anggel, kau bebas beramsumsi tentang aku. Biarlah waktu yang membuktikan, apakah aku adalah penyebab kematiannya atau bukan? Percuma jika terus menyanggah tetapi kau tak percaya, biarlah waktu yang membuktikannya," ucap Arvan dengan tersenyum sinis.

Sedangkan Arwah Rossa, masih menatap saudari dan kekasihnya yang bertengkar. Rossa mencoba meraih keduanya, tetapi sayangnya tak bisa.

"Anggel tolong aku, Arvan tolong aku. Aku belum siap mati!" ucap Rossa dengan menangis.

Walau pun Anggel sangat membenci Arvan, dia harus mengalah untuk tidak egois lagi. Dia harus mampu meredam amarah dan emosinya.

Karena Anggel dan Arvanlah, yang mengurus kematian Rossa.

Arvan dan Anggel sepakat membawa Rossa ke tempat pemakaman umum bagi agama Budha.

Tetapi sebelum di kuburkan mayat Rossa, di awetkan dulu selama empat belas hari, Rossa di ppakaikan gaun berwarna Gold dengan makeup cantik, menawan dan memukau.

Banyak sekali kawan Rossa yang turut hadir, dia mendoakan Rossa. Ada yang sangat tulus, ada pura yang berpura-pura tulus. Karena di dalam kehidupan, ada yang suka ada yang membenci kita.

" Kau biasa saja Ridwan, jangan panik seperti itu. Jangan terlalu panik," tegur Alya dengan berbisik.

"Kau tenang saja Alya, toh lagi pula saya bukan orang yang membunuh Rossa. Saya tidak panik hanya saja sangat khawatir akan kondisi Rosa," bisik Ridwan ke telingga Alya.

Sedangkan Grace dan Monalisa tampaknya sangat senang, mereka berdua tersenyum bahagia ats kemataian Rossa.

"Rasakan kamu Rossa, gara- gara kamu jalanku di dunia model tak baik. Kamu merebut semuanya yang seharusnya menjadi milikku," ungkap Monalisa di dalam hati.

"Wajahmu dan kecantikanmu sekarang sudah tak berati, karena sekarang kau adalah mayat yang terbujur kaku. Kamu adalah orang jahat kau pantas mati dengan cara seperti ini, kamu juga yang mencuri perhatian Arvan. Kau akan lihat aku akan mengambil Arvanmu yang seharusnya menjadi milikku," ungkap Grace di dalam hati.

Begitu juga, wanita yang berpropesi sebagai penata rias, makeup artis atau model ini. Juga sangat senang atas kematian Rossa. Yaitu Luciana

"Rasakan kau Rossa, kau mati seperti ini, karena kesalahanmu. Kau pantas dan layak mendapatkan ganjarannya," ucap Luciana dengan tertawa.

Sementara kedua saudarinya, Anggel dan Risa, saling berpelukan. Menatap bingkai foto Rossa.

"Rossa kami sangat menyayangi kamu, kami berharap kau tenang di sana. Aku berjanji, akan mengungkap siapa yang telah membunuhmu?" ucap Anggel dengan menagis tersedu-sedu.

"Rossa aku janji, demi kamu akan bertahan. Aku akan segera sembuh dari kangker otak yang aku derita, terima kasih selama ini kamu sudah menjadi kakak yang sangat baik untukku. Aku berjanji akn sembuh Rossa,' ungkap Rissa dengan menangis.

Rossa yang melihat kedua saudarinya menangis, dia juga menangis. Rossa mendekati kedua saudarinya. Tetapi Rossa tak mampu menggapai kedua saudarinya.

"Aku berjanji hidup dan matiku, akan tetap melindungi kalian Anggel dan Rissa. Kalian tidak hanya saudari tetapi sahabatku. Kalian orang-orang terpenting bagiku baik hidup maupun mati," ucap Rossa yang menitikan air matanya.

Disana juga terlihat, Arvan juga sedang memandangi bingkai foto Rossa.

Arvan masih menitikan air mata, walau pun dia tak secengeng Anggel dan Rissa.

"Aku nggak menyangka Rossa kau akan pergi secepat ini, aku berjanji akan membantumu menemukan siapa pelakunya. Aku juga janji akan melindungi kedua saudarimu walaupun mereka mungkin membenciku," ungkap Arvan dengan kesedihan mendalam.

Rossa juga menangis, seterlah mendengar apa yang di katakan oleh Arvan.

"Maaf Arvan, selama aku hidup aku mengecewakanmu. Bahkan aku menyakiti dan mengkhiantimu kau orang baik kau pantas bahagia," ucap Rossa dengan menitikan air matanya.

Grace yang melihat Arvan sedang bersedih, berusaha mendekati Arvan. Grace mencoba merayu Arvan dan mengajaknya untuk berkencan. Tetapi Arvan sama sekali tak mengunris dan menolaknya secara halus. Karena Arvan masih sedih dan berduka. Atas kematian Rossa yang begitu mendadak baginya, bagi keluarganya dan bagi fansnya.

"Ya ampun Pak Arvan, anda masih saja berduka dan bersedih ats kematian Rossa kekasih anda. Seharusnya anda iku minum untuk merayakan kematian Rossa kekasih anda," ucap Grace dengan tertawa.

Rossa yang melihat, dan mendengarkan perkataan Grace yang sangat senang dan bahagia akn kematiannya. Begitu marah dan kesal sekali. Rossa berniat akan membalas Grace, Grace harus mati di tangannya sendiri. Karena semasa hidup Rossa Grace sudah sangat jahat sekali kepadanya.

"Lihat saja Grace, kau nampaknya begitu senang dan bahagia sekali akan kematianku. Aku akan membalasmu, aku ingin kau mati di tanganku. Selama hidupmu kau jahat sekali kepadaku," ucap Rossa dengan penuh amrah dan dendam.

Di dalam hati dan dirinya, Rossa sudah bertekad akan membunuh dan menghukum siapa saja yang jahat kepada dirinya maupun kedua saudarinya?

Sementara Anggel, yang melihat Grace menggoda dan mencoba merayu Arvan segera menghampiri dan menghina perbuatan tidak terpuji mereka berdua.

"Wah bagus sekali iya, padahal mayat Rossa belum di kremasi. Tetapi anda sebagai seorang sahabat tak punya harga diri menggoda kekasih sahabatnya. Untuk anda Tuan Arvan mayat kekasih anda belum di kremasi tetapi anda sudah tergoda akn bujuk rayunya sahabt kekasih anda," ejek Anggel dengan menatap Arvan dan Grace tak suka.

Grace sangat marah dan ingin menampar Anggel, tetapi langkahnya tak bisa menampar Anggel, karena perbuatan arwah Rossa yang sangat marah. Grace tubuhnya langsung kaku, tiba- tiba tangannya ada tanda garis tiga ada sebuah cakaran yang membuatnya kesakitan. Dengan sangat ketakutan, Grace berlari meninggalkan tempat tersebut.

Bersambung.