webnovel

Putri Lycan

Caroline dibuang keluarganya hanya karena dia dianggap cacat. Bersama sepupunya Luis, Caroline harus tinggal di asrama khusus. Dia tidak bisa keluar dari tempat itu dan semua orang menatapnya sebelah mata. Tapi semua itu sirna saat wujud serigalanya muncul, bukan wujud serigala biasa melainkan Lycan. Serigala yang lebih kuat dari Werewolf. Dan tanpa dia sadari bahwa dia adalah keturunan terakhir dari Lycan. update setiap hari

Park_Keyza · แฟนตาซี
Not enough ratings
318 Chs

Jawaban

Hal yang pertama kali Caroline lihat adalah sebuah ruangan putih dengan berbagai aroma obat-obatan yang membuat kepalanya semakin berdengung. Dengan perlahan dia bangun menatap Jennifer yang duduk tenang di dekat ranjangnya membuat Jennifer bangkit untuk membantunya.

Ingatan soal apa yang terjadi membuat Caroline menatap sekitar dan tidak ada siapapun selain mereka. Caroline langsung menunduk. melirik Jennifer yang menunggu dirinya mengatakan sesuatu. Tapi Caroline malas mengatakan apa pun saat ini.

Dia langsung menurunkan kedua kakinya namun suara seseorang membuat Caroline menghentikan gerakannya "kau itu masih sakit! Berbaringlah!"

Bukan Luis tapi pria yang menolongnya, ingatan soal pria itu membuat Caroline merasa seperti mereka memiliki sebuah ikatan yang tidak terlihat. Tapi Caroline langsung menggelengkan kepalanya, menatap pria Alpha itu yang tengah berjalan mendekati dirinya saat ini.

"Tubuhmu masih dingin" ucap pria itu lagi dengan tangan menyentuh keningnya.

Tapi Caroline langsung mundur dan menatap tajam ke arah pria itu yang paham dan menurunkan tangannya "maaf.."

Tunggu apa Caroline tidak salah dengar bahwa pria Alpha di hadapannya meminta maaf padanya yang seorang Omega. Rasanya itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi, tapi dia tidak mungkin salah dengar bahkan pria itu sampai menunduk sebelum memberikan sebuah gelas yang berisi teh hangat.

"Jennifer, kau jaga dia aku ada urusan" ucap pria itu sebelum melirik Caroline yang mengabaikan dirinya.

Jennifer mengangguk, membiarkan Alpha itu pergi meninggalkan mereka berdua di ruangan itu. Caroline menaruh gelas tehnya, menatap Jennifer yang terlihat begitu tertekan "kenapa? Apa kau tidak ingin mengatakannya bahwa ada sesuatu yang kau tau tentang diriku!"

Jennifer terkejut tapi dia langsung kembali duduk menatap manik biru terang milik Caroline "apa kau sudah tau?"

Caroline tertawa mengejek mendengar apa yang baru saja Jennifer katakan, jika dia tau kenapa dia harus bertanya. Bahkan dia sendiri semakin bingung sekarang, apalagi masalah ini bukan hanya soal kenapa dia tidak bisa mengeluarkan wujud serigalanya. Seperti ada hal yang membuat semua itu tidak bisa terjadi untuk sekarang.

"Kau memang Omega murni, tapi di dunia yang sekarang" ucap Jennifer melihat manik biru yang begitu terang.

Manik biru itu memancarkan berbagai hal yang begitu mengerikan bahkan Jennifer sampai tidak bisa mempercayai bahwa ada hal yang seperti itu di manik Caroline. Saat pertama kali menatap manik biru Caroline, Jennifer langsung tau ada sesuatu di dalam manik itu. Walau begitu dia tidak tau seberapa besar yang ada di dalam manik itu.

"Apa alasan tubuhmu begitu dingin karena hal ini?" tanya Jennifer membuat Caroline mengangkat bahunya tidak tau.

"Entah aku juga tidak tau, tapi ada orang yang mengaku sebagai ibuku dan menyatakan padaku untuk mencoba mengingat semuanya perlahan" jawab Caroline, dia mengatakan hal itu bukan tanpa alasan.

Itu karena dia mempercayai Jennifer yang sudah menunjukkan ketertarikan pada manik birunya sejak awal. Sebagai Half, hal ini sangat menakjubkan tapi Caroline sendiri tidak paham dan dia tidak mau memahaminya "dia juga mengatakan bahwa aku Omega murni di dunia sekarang" ucap Caroline lagi membuat Jennifer mengangguk paham.

"Ternyata kau belum mengingat semuanya, aku juga tidak tau apa yang ada di dalam bola mata itu tapi aku akan mengatakan apa yang aku tau saja"

Tidak semuanya Jennifer tau, di hanya tau beberapa saja dan ini seharusnya bisa membantu Caroline walau hanya sedikit. Dia tidak meminta Caroline percaya, karena Caroline jelas tau sendiri mana yang bisa dia percaya "kau seorang Alpha di kehidupanmu yang dulu, itulah yang aku lihat di bola mata biru itu" ucap Jennifer membuat Caroline terdiam dengan pandangan tidak percaya.

Tapi Caroline percaya karena hanya Jennifer yang membantunya selama ini walau dengan berbagai hal yang tidak masuk akal. Dia langsung meremat kuat tangannya untuk mengontrol emosinya, rasanya dia seperti mendengar sesuatu yang begitu tidak masuk akal di hadapannya tapi itu salah satu kenyataan.

Caroline menghela nafas menatap Jennifer lagi dengan pandangan datar "lalu kenapa aku terlahir sebagai Omega sekarang!" Caroline tidak bisa mengetahui jawaban dari pertanyaan ini.

Jika dia terlahir sebagai Alpha di kehidupan yang dulu kenapa sekarang dia menjadi seorang Omega. Rasanya dia di permainkan oleh Moon Goddess yang dengan seenaknya mengubah statusnya. Lalu kenapa kehidupan yang dulu mengikuti dirinya sekarang, bukankah itu sangat aneh.

Kehidupan sebelum reinkarnasi biasanya akan mereka melupakan setelah mereka mati, dan kehidupan setelah reinkarnasi tidak ada hubungannya dengan kehidupan yang dulu. Tapi kenapa dirinya berbeda, dan kenapa kehidupannya yang dulu mengikuti dirinya sekarang. Sebenarnya apa yang terjadi di kehidupannya yang dulu.

Rasanya seperti ada yang tidak bisa dia ketahui walau dia berusaha mencari tau. Caroline kembali tertawa karena di permainkan oleh takdirnya sendiri, mungkin jika dia bereinkarnasi harusnya dia menjadi manusia biasa saja dari pada seperti ini. Tapi apa yang bisa Caroline lakukan, takdir tetaplah takdir dan inilah kehidupannya.

"Caroline, cobalah untuk mengingatnya. Dan aku yakin kau akan mendapatkan jawaban dari semua pertanyaanmu itu" ucap Jennifer menatap Caroline yang mengangguk paham.

Ucapan wanita yang mengatakan bahwa dia ibunya dan Jennifer sama, dia hanya perlu mengingat dan dia pasti akan mendapatkan jawaban dari ingatan itu. Walau tidak yakin, Caroline hanya bisa mengikuti saran keduanya. Mungkin itu yang terbaik untuk sekarang.

"Untuk sementara Jeremy aku yang urus" Jennifer ingat soal Jeremy yang sepertinya sadar, padahal Jeremy seorang Beta tapi kenapa dia bisa merasakan Alpha yang ada di dalam diri Caroline.

Apa itu hanya perasaannya atau Jeremy adalah bawahan Caroline nantinya, ah.. memikirkan hal itu membuat Jennifer pusing sendiri. Lebih baik dia melakukan hal yang terlihat saja oleh matanya, karena dia tidak mau mencampuri takdir orang lain.

"Tidak usah, aku bisa mengurus Jeremy sendiri" tolak Caroline menatap Jennifer yang terkejut tapi akhirnya Jennifer mengangguk paham.

"Baiklah, sepertinya kau harus kembali ke penjara. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika ketua tau soal ini" ucap Jennifer merasa tidak enak tapi dia tidak bisa terus menunda hal ini.

"Aku mengerti, Alpha itu memang gila! Mungkin dia merasa terancam dengan keberadaan Alphaku, atau karena dia hanya merasa kesal saja" sahut Caroline membuat keduanya sadar akan hal yang tidak terduga.

Mungkin ketua Berdine bersikap buruk pada Caroline karena instingnya mengatakan ada bahaya di dalam diri Caroline, dan dia masih tidak tau apa itu. Sepertinya jawaban dari pemikiran Caroline yang satu itu akhirnya terjawab dan mungkin yang lainnya akan terjawab dengan berjalannya waktu.

Aku kembali dong..

Gimana nih, makin seru atau makin membosankan?

he..he..

Jika berkenan berikan ulasan untuk cerita ini, terima kasih...

Park_Keyzacreators' thoughts