webnovel

Penolong

Hari sudah siang dan Luis di keluarkan karena dia adalah seorang Alpha tapi Caroline malah di biarkan mendekam di dalam sel yang membuat Caroline makin marah. Dia tidak marah pada Luis tapi pada Alpha yang selalu bertindak seenaknya itu, bahkan Luis yang menolak sampai di tarik paksa.

Caroline menghela nafas, kenapa dirinya begitu menyedihkan sekarang. Mau sampai kapan status Alpha dan Omega akan di bedakan seperti ini. Harusnya dia memang tidak usah kembali ke tempat ini saja pagi tadi, jika akhirnya dia kembali mendapatkan diskriminasi. Dia pikir setelah beberapa hari tidak ada masalah Alpha itu akan lebih baik padanya.

Tapi nyatanya dia malah langsung mendapatkan hadiah yang menarik karena kabur. Rasanya Caroline ingin membunuh Alpha itu dan membuatnya meminta maaf padanya "hei.. sampai kapan aku di sini?" tanya Caroline melirik seorang Cetta yang bahkan tidak memperdulikan dirinya.

"Kau itu juga wanita memangnya tidak kasihan padaku, aku bahkan tidak memintamu melepaskanku. Hanya jawab saja pertanyaanku!!"

Entah kenapa Caroline semakin tidak suka dengan sikap Cetta satu ini, dia seperti tidak di anggap sama sekali. Bahkan makan siangnya belum di antar sampai sekarang, ini jelas melanggar hukum manusia. Tapi ini bukan tempat dimana hukum itu berlaku, yang berlaku adalah ucapan Alpha ketua bodoh itu.

Caroline menyerah dan langsung duduk tenang dengan manik menutup, mengabaikan suara perutnya yang mulai ribut karena belum makan sama sekali. Apakah dia memang seburuk itu untuk mendapatkan sebuah perlakuan layaknya Werewolf lain. Kenapa dia di bedakan di tempat ini, sebenarnya kenapa Alpha itu begitu membencinya.

Apa karena dia tidak sopan dan bertindak kurang ajar selama ini, atau karena ada hal lain yang dia tidak tau. Rasanya Caroline ingin menangis, tapi dia tidak boleh menunjukkan kelemahan pada musuhnya bukan. Jika dia menangis pasti Alpha itu akan merasa bahwa dirinya sudah menang, tentu saja Caroline tidak akan mewujudkannya.

Dia akan terus melawan sampai dia mendapatkan sebuah perlakuan yang sama dengan yang lain. Caroline mulai tertidur dengan tenang, tidak ada lagi harapan untuk dia mendapat makan siang sekarang dan dia hanya bisa bersabar.

'Aku dimana?" kaget Caroline saat dia berada di tempat yang begitu dingin, banyak es yang menyelimuti tempat itu membuat Caroline kebingungan.

Memang musim dingin semakin dekat tapi dia masih ada di dalam penjara dan mencoba untuk tidur sebelum dia berada di tempat ini. Apa ini mimpi? Tapi jika mimpi kenapa dia seperti dalam keadaan sadar. Ini jelas aneh dan sangat tidak masuk akal untuk di katakan sebagai sebuah mimpi biasa.

"Caroline"

Suara wanita membuat Caroline menoleh menatap wanita paruh baya yang tersenyum padanya. Caroline tidak kenal wanita paruh baya itu tapi kenapa wanita itu mengenal dirinya. Siapa wanita itu?

"Sepertinya kau masih belum mengingat semuanya, padahal ibu berharap kau ingat semuanya"

Wanita itu menghela nafas dan langsung menunduk sebelum kembali menatap Caroline.

"Ibu?? Apa maksud anda!" kaget Caroline merasa ada yang ganjal sekarang.

Caroline jelas tidak akan melupakan wajah ibunya, ibu yang sudah melahirkannya dan meninggal karena di bunuh adik tirinya itu. Dia masih jelas ingat wajah cantik ibunya, lalu siapa wanita yang dia tidak kenal tapi malah mengatakan bahwa dia adalah ibunya.

"Kau anakku, hanya saja tidak di waktu ini" ucap wanita itu mendekati Caroline yang semakin memundurkan tubuhnya.

"Jangan mendekat!!"

Wanita itu langsung berhenti dan memandang Caroline sendu, ada perasaan sakit tapi juga ada perasaan sayang di manik ungu gelap itu. Dan Caroline jadi bingung karena pemilik manik ungu sangat jarang ada, apalagi yang dia tau hanya satu kaum dengan manik ungu gelap. Manik yang seperti akan menarik dirinya menuju jurang gelap milik penyihir.

Lalu kenapa wanita yang mengatakan bahwa dia ibunya dan memiliki ciri-ciri seperti penyihir. Kenapa dia malah ragu sekarang? Kenapa Caroline malah memikirkan hal yang tidak mungkin terjadi.

"Sepertinya kau masih terlalu lemah untuk bisa bangkit, walau kau pernah muncul satu kali di dunia itu tapi rasanya masih terlalu lemah untuk sekarang"

Wanita itu seperti mengatakan sesuatu yang penting tapi Caroline tidak paham akan maksud wanita itu. Dia mencoba memahaminya tapi tidak ada jawaban yang cocok untuk menjelaskan apa maksud ucapan wanita itu. Apakah ini sebuah teka-teki atau hanya sebuah ucapan tanpa dasar yang dia dengar.

Entah kenapa Caroline makin tidak bisa memahami semua hal yang terjadi pada dirinya. Segalanya terlalu abu-abu untuk dia lihat dan dia sudah lelah dengan hal-hal aneh ini.

"Jangan di pikirkan, aku mengatakan hal ini bukan untukmu yang sekarang. Ah.. mungkin ini akan sedikit membantu tapi kau adalah Omega murni, itu yang perlu kau tau. Dan ayahmu masih hidup"

Lagi-lagi wanita itu mengatakan hal yang tidak masuk akal, kenapa dia harus mendengar hal seperti ini terus. Dan kenapa dia tidak bisa mengelak atau mengatakan apa pun untuk membuat wanita itu diam atau menjelaskan ucapannya. Rasanya dia ingin mengatakan bahwa dia butuh penjelasan.

Tapi dia tidak bisa. Membuka mulutnya saja dia tidak bisa apalagi bersuara.

"Aku tidak memaksamu untuk mengingatnya, tapi cobalah ingat secara perlahan dan kau akan menemukan jawaban dari semua kegelisahanmu" ucap wanita itu sebelum menghilang.

"Tunggu!!"

Manik Caroline terbuka dengan tempat penjara yang menjadi awal yang dia lihat. Apa dia akhirnya tidak bisa mendapatkan jawaban apa pun kecuali fakta bahwa dia adalah Omega murni. Sepertinya itu bukan hal penting sekarang, kenapa dia kembali dan dalam keadaan seperti sekarang.

Bahkan wanita Cetta itu tidak peduli dengan teriakannya tadi. Sepertinya wanita itu memang tidak peduli dengannya. Tunggu! Sepertinya ada yang salah, kenapa tubuhnya terasa begitu dingin. Bahkan Caroline merasa kepalanya mulai berdenyut sekarang. Apa itu karena mimpi anehnya itu, atau karena hal lain.

"Hei!! Tolong aku" Caroline sudah tidak kuat tapi wanita itu hanya meliriknya sekilas dan kembali duduk tenang.

Caroline berdecak kesal dengan tangan menyentuh kepalanya. Rasanya seperti ada yang menekan kepalanya dan rasanya begitu sakit. Sampai dia melihat seorang pria yang berlari ke arahnya dan membuka sel tahanan itu secara paksa. Wanita itu langsung bertindak tapi pria itu seakan tidak peduli dan langsung mendekatinya.

Bukan Luis yang dia lihat, melainkan pria dengan rambut perak dan manik biru yang lebih terang dari miliknya "apa yang kau lakukan!!" pria itu berteriak menatap tajam dengan aura Alpha yang menguar.

Dan Caroline menyadari sesuatu, dia adalah Alpha yang menolongnya selama ini.

Selesai, sampai jumpa minggu depan...

Park_Keyzacreators' thoughts
Next chapter