webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · สมัยใหม่
Not enough ratings
236 Chs
avataravatar

Mereka Masih Hidup

°

°

°

Di Minggu pagi Alena sudah bersiap-siap dengan tas ranselnya untuk pergi mengunjungi seseorang. Ia berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar Cecil untuk meminta izin keluar, setelah mendapatkan izin itu Alena bergegas pergi dari rumah megah itu. Ia berjalan hingga persimpangan, tempat pangkalan ojek, kemudian ia meminta salah satu ojek di sana untuk mengantarnya ke sebuah alamat.

Sekitar 20 menit berlalu, akhirnya Alena sampai di sebuah rumah bernuansa putih, hitam dan abu-abu...rumah Riana. Saat Alena berdiri di depan pagar rumah itu, ia langsung disambut oleh penjaga gerbang itu dan dipersilahkan untuk masuk.

Alena pun masuk ke dalam, ia melangkahkan kakinya dengan cepat dan menekan pintu bel rumah itu.

Tak lama kemudian, seorang pembantu di rumah Riana membukakan pintu untuknya dan mengajak Alena untuk menemui Riana.

"Nyonya di dalam." ujarnya sambil membuka pintu kamar Riana.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com