"Jangan khawatir, Mommy. Hakuna Matata."
Kalimat ini terus terputar di pikiran Marissa ketika Alex memberitahunya tadi malam. Meski ia menghabiskan hari Minggu dengan menikmati waktunya bersama anak-anak, Hakuna Matata terus mengganggu ketenangan pikirannya.
Keesokan harinya, ketika ia sampai di kantor untuk menyerahkan daftar menu akhir, teman-teman kateringnya sudah berada di sana dekat meja resepsionis.
"Hanya karena mereka membayar kita dengan baik, bukan berarti kita harus menunggu di sini setiap pagi. Entah mereka membiarkan kita menentukan menu di rumah kita sendiri, dan jika mereka ingin kita datang ke sini setiap hari maka seharusnya kita diberi kartu pegawai yang proper." Marissa menyatakan. Ia tidak ingin berbuat ulah, namun sikap ini tidak bisa dibenarkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com