Venus dan Titus masih bertarung dengan sengit. Titus tak memberinya celah sama sekali, terus mengejar gadis berambut kuning seakan enggan memberinya waktu untuk berpikir.
Elemen tanah muncul dan memenuhi arena bertarung sehingga kerusakan terjadi di mana-mana. Patung tanah bergerak milik Titus yang telah diikat oleh Venus masih di sana, berdiri di tengah arena pada lapisan es yang mulai menggelincir hingga membuat Bam dan Gayu yang sedang bertarung segera menyingkir sebelum tubuh mereka terhantam oleh benda itu.
"Sial. Bisa tidak kalian kalau bertarung memilih tempat yang benar." Bam berseru dengan gusar karena sudah beberapa kali ini mereka harus menyingkir akibat pertarungan dari tim lain. Kejadian ini berlangsung sebelum Bam mendapatkan serangan terakhir milik Gayu.
"Maaf Bam, tempatnya terlalu sempit. Lebih baik kau yang menyingkir," teriak Venus.
"Dasar gadis tak tahu diri!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com