Tak ada yang diinginkan bagi seorang istri seperti Laila, selain hubungan sang suami dengan sang pemilik hidup. Bukan apa baginya kalau sikap Hilman padanya tidak terlalu baik. Ia hanya ingin manusia lebih mencintai, siapa yang seharusnya dicintai terlebih dahulu.
Hari-hari Laila selalu ingin Hilman melaksanakan kewajibannya. Ia sudah tidak terlalu memaksa. Tapi ini yang tidak ingin terjadi. Tidak ingin hal-hal kecil menjadi besar.
"Kamu mau ke mana, Mas? Ini sudah siang-siang mau bawa mobil?" tanya Eva yang melihat Hilman mengambil kunci di meja.
"Oh, aku ingin ke bengkel langganan papa. Mungkin bisa memperbaiki mobilnya. Aku khawatir kalau pa–" Hilman merasakan sesuatu yang berbeda pada saat menggenggam kunci. Itu bukan kunci mobil yang ia pegang. Melainkan kunci motor miliknya.
"Ada apa, Mas? Kok kamu malah bengong? Ayo katakan, kenapa kamu malah jadi bengong seperti ini?" tanya Eva, menatap sang suami yang terbengong.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com