Peluh mulai membasahi tangan serta kening Gea dan Hana. Ia berdiri di depan meja Tristan. Menunduk ketakutan saat beradu pandang dengan atasannya.
"Jadi … kalian yang sudah membuat Haruna masuk rumah sakit?" tanya Tristan dengan wajah datar.
Tuk! Tuk! Tuk!
Tristan mengetukkan jari telunjuknya di atas meja berkali-kali. Kedua staf di depannya itu semakin gemetar. Ketakutan menghadapi hukuman yang akan diterima mereka.
Mereka terdiam. Tidak berani untuk mengaku, juga tidak berani untuk membantah. Tristan menjadi semakin marah. Kebisuan mereka menjawab semuanya.
"Beraninya kalian!" bentak Tristan.
"Ma-maaf, Presdir. Kami hanya sedang bercanda, kok," kilah Gea.
Hana menyikut lengan Gea. "Ge, diem aja," bisik Hana.
Prang!
Tristan melempar vas bunga di mejanya. Beraninya mereka berbisik di depannya, pikir Tristan. Ia melangkah mendekati mereka.
"Kalian berdua. Mulai besok, jangan datang lagi. Kalian saya pecat!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com