"Reen, lo gak denger? Gue cuman bercanda."
"Iya, tapi ... tapi ... tapi, gak apa-apa kok, soalnya Kak Aldy yang lihat."
"Reen, kenapa bercanda lo kedengeran serius?"
"Ka-karena aku emang serius."
Aldy kembali terdiam. Ia tak tahu harus berkata apa. Semakin lama mereka diam, semakin merah jadinya pipi Maureen. Aldy menelan ludahnya sendiri, dan akhirnya melepaskan kancing teratas dari seragam Maureen. Tangannya terus bergerak, membuka satu persatu kancing seragam Maureen, hingga semua kancingnya terlepas. Meski semua kancingnya telah terlepas, namun mereka kembali diam.
Aldy bisa melihat bagian tengah dari dada maureen yang tertutup oleh bra berwarna putihnya. Warnanya hampir samar dengan warna kulit Maureen pada bagian dalam.
Kulit Maureen di bagian dalam itu lebih cerah dibanding dengan bagian kulit yang biasanya tak tertutupi pakaian seperti tangan dan kakinya, meski perbedaannya hanya sedikit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com