Kalya kembali memasang earbuds di telinganya untuk mendengarkan musik sekaligus memasang alarm jika waktu telah menunjukkan tiga puluh menit.
Beberapa kali ia melirik ke arah Aldy, dan Aldy terlihat santai tanpa napas yang tak beraturan, dan juga ekspresinya terlihat biasa-biasa saja. Dan setiap kali gadis itu melirik ke arah Aldy, ia tak bisa menahan matanya untuk tak melihat ke arah tubuh bagian atas Aldy yang mulai berkeringat itu.
Tak terhitung berapa kali Kalya menelan air liurnya sendiri saat melirik ke arah tubuh Aldy yang terekspos dan juga dipenuhi bulir-bulir keringat.
Tiga puluh menit pun berlalu. Baik Aldy maupun Kalya mengatur napas mereka. Kalya mengeluarkan botol air minum yang berisikan cairan isotonik. Ia melirik ke arah Aldy dan menawarkan botol air minumnya, namun Aldy menolaknya.
"Gak usah. Apa selanjutnya?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com