Suara penuh amarah bergema di antara langit dan bumi hingga mengguncang langit seperti guntur. Lalu, gejolak Spiritual Energy melesat dengan ganasnya.
Di saat gejolak Spiritual Energy memporak-porandakan langit, sebuah tangan keriput yang amat besar menyelimuti seluruh area di mana Mu Chen berdiri. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini benar-benar membuat Mu Chen ketakutan. Lalu tanpa ragu-ragu lagi, ia menyimpan pagoda kristal sambil bergegas mundur.
Saat ia kabur, pikirannya memasuki pagoda dan mengaktifkannya. Seketika, pagoda tersebut memancarkan cahaya kristal. Cahaya itu begitu murni dan tak ternoda. Lalu, cahaya itu pun berkumpul dan membentuk pusaran spasial.
Setelah pusaran itu selesai terbentuk, Mu Chen kembali memberi perintah pada pagoda kristal. Ia hendak masuk dan pergi dari sana...
"Dasar tikus! Apakah kau mencoba kabur?" Saat ini, suara penuh amarah itu kembali bergema.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com