Balasan cepat yang bahkan tak sampai membuat pandangan Arka berpaling. "Nggak usah, kalo ada kamu yang ada misi ku malah berubah."
"Kalo ngerasa nggak enak badan nggak usah di paksain."
"Ulu-uluuu, perhatiannya.... Ya, lagian aku juga nggak mau sakit. Ntar siapa yang puasin hasrat kamu?"
Arka yang mematikan layar ponselnya, tak kuasa menahan diri untuk tak senyum-senyum salah tingkah.
Menuruti ucapan Nino untuk menemani Mika dan Fahri bermain sembari belajar bersama setelah pulang sekolah.
Menikmati perannya yang nyaris seperti istri Nino dengan Mika sebagai anak mereka.
Terkadang konyol dengan pemikirannya yang mendadak terlintas.
"Yah... Mika kok tidur, sih?"
Lamunan Arka terintrupsi oleh suara Fahri yang seperti tengah merengek.
"Ada apa Fahri?"
"Mika ketiduran, padahal lagi seru-serunya debat soal."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com