webnovel

One Piece : My Adventure

Archerion · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
4 Chs

Membiasakan Diri

Keesokan harinya, Evan terbangun karena cahaya matahari yang menyinari wajahnya.

"Sepertinya ini benar-benar bukan mimpi."

Menenangkan dirinya sendiri, Evan bangkit dan meregangkan tubuhnya. Melihat sekeliling berharap ada tanda-tanda makhluk hidup, tapi hasilnya nihil karena hanya ada tanah gersang.

Berjalan menuju pantai, Evan mandi dengan air laut. Dia tidak peduli dengan itu, karena memang tidak ada air bersih selain air laut. Evan hanya mengambil air dengan bajunya, kemudian gunakan untuk membasuh tubuhnya.

(Hari ini mari kita biasakan tubuh ini dan kemampuan baru ku. Tapi sebelum itu, aku harus memikirkan nama baru untukku.) Pikir Evan sambil berjalan menuju hutan terdekat.

"Evan Bloodfallen, itulah namaku mulai sekarang." Ucap Evan.

Karena dia memiliki tubuh D. Evan ingin menggunakan nama D. di antara namanya. Tapi kemudian Evan tahu kalau mempunyai nama D, hanya membuat hidupnya lebih merepotkan. Karenanya, Evan Bloodfallen lebih cocok, kata blood untuk buah iblis vampir yang mempunyai kemampuan memanipulasi darah.

Saat berjalan, Evan mengingat informasi yang memasuki otaknya kemarin. Selain Buah Cabang-cabang, dua buah lainnya memberikan informasi dasar-dasar cara menggunakannya.

Menyentuh tubuhnya, kemudian Evan melayang keatas. Dia pun menggunakan pikiran agar membuat tubuhnya terbang menuju ke arah hutan. Cukup mudah untuk menggunakan buah gravitasi, karena semua berdasarkan kemampuan pemahaman pengguna.

Bila diringkas, kemampuan dasar kedua buah iblis akan menjadi seperti ini.

- Buah Gravitasi :

1. Bisa menambah tingkat gravitasi atau mengurangi tingkat gravitasi benda mati atau hidup yang tersentuh dengan telapak tangannya. Berapa banyak tingkat gravitasinya tergantung dengan pemahaman dan latihan pengguna.

2. Membuat domain gravitasi disekelilingnya, dengan pengguna sebagai pusatnya. Luasnya tergantung dari pemahaman dan latihan pengguna.

3. Mampu menggerakkan benda atau makhluk hidup yang disentuh pengguna sesuai keinginan pengguna. Kecepatan gerak dan perubahan arah tergantung dari pemahaman dan latihan pengguna.

- Buah Zoan : Vampir

1. Regenerasi cepat. Menyembuhkan luka lebih cepat dari rata-rata orang.

2. Penglihatan malam.

3. Memanipulasi darah. Seperti membuat senjata dengan darahnya atau memompa darah dari jantungnya untuk meningkatkan kekuatannya. (Mirip Kuriyama Mirai dari Anime Kyoukai no Kanata.)

4. Berubah menjadi ribuan kelelawar.

5. Menghisap darah. Dengan menghisap darah dari orang lain untuk meningkatkan kekuatan pengguna secara permanen. Itu juga secara langsung mengembalikan kekuatan dan vitalitas.

6. Pelayan Darah : Membuat seseorang menjadi vampir yang setia kepada pengguna dengan cara, menghisap darah orang lain dan mengganti darahnya dengan menggunakan manipulasi darah milik pengguna. Seseorang yang menjadi pelayan darah masih memiliki pemikiran sendiri untuk mengambil keputusan.

Kelebihan:

- Tidak takut sinar matahari.

- Mempunyai kemampuan untuk memanipulasi darah.

- Mengisap darah untuk meningkatkan kekuatannya.

- Pelayan darah bisa menjadi lebih kuat tergantung dari banyaknya darah yang diberikan oleh pengguna.

- Membuat Budak Darah.

Kekurangan:

- Pikiran pelayan darah bisa di baca oleh pengguna.

- Pengguna Buah Iblis mampu mengendalikan tubuh dari pelayan darah bila ingin memberontak atau mempunyai niat jahat.

7. Budak Darah : Membuat seseorang yang terhisap darahnya oleh pengguna menjadi vampir yang kehilangan akalnya, dan akan menyerang siapapun untuk mendapatkan darahnya kecuali pengguna dan pelayan darah. Tunduk terhadap perintah apapun yang diberikan oleh pengguna. Seseorang yang terhisap darahnya bisa berubah menjadi budak darah tergantung oleh keinginan pengguna.

Yah, itu saja kemampuan yang sekarang dimiliki oleh Evan.

Mungkin karena buah yang diberikan oleh sistem atau dewa apapun yang mengirimkannya ke dunia ini, membuat buahnya lebih baik daripada aslinya. Meski dia tidak tahu yang asli seperti apa.

Sesampainya di hutan lebat yang terletak di sebelah barat pulau, Evan menyadari kalau hewan-hewan yang ada, semuanya adalah yang berada di puncak rantai makanan. Mungkin karena keadaan pulau ini yang membuat hewan-hewan herbivora tidak bisa berkembang biak.

Beberapa menit kemudian, Evan menemukan tiga serigala sedang berbaring. Evan pun memutuskan untuk menjadikan mereka sebagai lawan pertamanya.

"Meskipun ini pertama kalinya, aku tidak gugup sedikitpun. Aneh."

Menyentuh tubuhnya lagi untuk menghentikan kemampuan gravitasinya, Evan turun di hadapan ketiga serigala yang saat ini sedang berlari kearahnya.

Mengaktifkan domain gravitasi 2x lipat, Evan melihat serigala melambat saat berlari karena tekanan gravitasi. Tanpa menunggu, Evan mengaktifkan kemampuannya untuk memanipulasi darah.

Kemudian, aliran darah keluar dari telapak tangannya. Dengan pikirannya, Evan mencoba membuatnya menjadi pedang.

Tidak menunggu lama, Evan langsung menebas leher salah satu serigala, kemudian yang kedua dan ketiga. Lagipula ketiganya bergerak seperti siput.

"Eh? Bukankah ini terlalu mudah?"

Mengambil salah satu serigala, Evan kemudian kembali dan membuat sarapan dengan daging serigala. Sesampainya di tempat dia tertidur tadi malam, Evan langsung menguliti kulit serigala. Karena cuaca yang panas, mudah untuk membuat api unggun untuk membakar daging.

Setelah kenyang, Evan kembali ke gunung untuk terbiasa dengan kekuatan barunya.

****

Sudah enam hari Evan berlatih di gunung, sudah saatnya untuk menemukan baby 5. Dia pun terbang tinggi menuju ke arah timur pulau.

Pulau Kuen adalah sebuah pulau kecil di North Blue, pulau ini hanya mempunyai satu gunung di bagian barat dan pemukiman penduduk di sebelah timur.

Selama seminggu, Evan tidak hanya berlatih tapi dia juga berkeliling pulau. Bertanya kepada salah satu penduduk tentang keadaan pulau dan beberapa pulau terdekat. Evan mendapatkan informasi dengan mudah karena bertukar daging dengan mereka. Selain itu, dia juga mencari baby 1 sampai 4 tapi tidak menemukannya. Mungkin sudah meninggal karena di buang saat masih kecil.

Terbang selama 5 menit, Evan akhirnya melihat desa Kuen. Desa Kuen adalah sebuah desa kecil di sebelah timur pulau, tepatnya di padang rumput yang gersang. Satu-satunya vegetasi di desa itu adalah pohon-pohon mati dan rerumputan tinggi yang terpuruk karena kekurangan air. Itu dekat gunung dengan vegetasi yang lebih padat, tetapi hewan-hewan di sana lebih kuat dari penduduk, menjadikan mereka kekurangan makanan.

Setelah terbang di sekeliling desa, Evan akhirnya menemukan arah karena percakapan mereka. Evan mendarat di belakang pohon dan menutup matanya, mendengarkan percakapan mereka.

"Kenapa kamu masih punya anak?" Ucap salah satu penduduk desa bertanya kepada seorang wanita berusia pertengahan 20 an, dia terlihat tua dan sangat kurus. Mungkin lelaki itu adalah kepala desa, yah.. siapa yang peduli.

"Mereka tidak berguna dan masih makan banyak." Ucapnya lagi.

Mendengarkan percakapan orang-orang di kamp Evan membuka matanya untuk melihat ke arah mereka.

"Untuk mengurangi jumlah mulut yang harus kita memberi makan, tinggalkan dia di pegunungan." Ucap lelaki tua itu kepada seorang wanita yang memegangi seorang anak kecil. Wanita itu tidak menjawab dan hanya mengangguk.

Mendengar kata-kata yang telah Evan tunggu selama ini, menyebabkan matanya berkilau.

(Jangan salahkan aku karena tidak menyelamatkanmu lebih awal Baby 5, tetapi bagiku untuk memenangkan kesetiaan lengkap mu, Anda harus terlebih dahulu mengalami keputusasaan.) Pikir Evan.

Mengikuti sepasang wanita dan anak kecil dengan terbang tinggi di langit, Evan melihat seorang wanita kotor dengan rambut hitam kusut, berpakaian kain, dan berjalan di depan gadis kecil yang kotor sambil menyeretnya, menyebabkan Evan mengerutkan kening. Bagaimanapun, itu masih anaknya.

Setelah sampai di bagian bawah gunung, wanita itu mulai berjalan pergi, melihat ini gadis itu mulai panik ketika dia bergegas berdiri.

"Bu!" Dia berteriak dengan panik, "Bu! Tunggu aku!! Bu, Tolong!" Bergegas ke depan dia meraih kaki ibunya untuk hidup tersayang.

Wanita itu berhenti ketika melihat anaknya meraih kakinya.

"Jangan Ikuti aku." Wanita itu berkata dengan dingin bahkan tanpa menoleh untuk melihat putrinya yang menangis.

"Tidak! Tolong! Aku akan ikut denganmu!" Gadis kecil itu memohon mati-matian sambil memegangi kaki ibunya dengan erat.

"Kamu tidak berguna." Sang ibu menatap dengan dingin ke arah putrinya yang hampir berusia empat tahun, dia memperhatikan dengan baik sebelum berkata,

"Orang-orang yang tidak berguna sepertimu,.... Tidak dibutuhkan siapa pun.!!"

Gadis kecil itu terpana dan melepaskan kaki ibunya. Menyaksikan ibunya pergi, air mata mengalir deras di wajahnya yang kotor, menyebabkan terbentuknya lumpur di bawahnya.

"Bahkan olehmu, ibu.?"

Gadis kecil itu masih keras kepala bertanya, tetapi diabaikan.

"Aku bahkan tidak dibutuhkan olehmu ibu!!!!?" Teriaknya, tetapi tetap saja ibunya tidak berbalik.

"Aaaaaahhh.. hiks..hiks.."

Melihat hal itu, gadis kecil itu menangis keras. Tetapi pada saat berikutnya, tangan hangat ditempatkan di kepalanya. 

"Dia tidak membutuhkanmu, tetapi aku pasti membutuhkanmu." Ucap Evan.

Terkejut, Baby 5 berbalik dan memeluk Evan tanpa melihatnya. "Aaaa..hiks..ahhhhhh."

Seperti menemukan papan di laut terbuka selama badai dia meraihnya erat-erat dan menangis.

Memeluk anak kecil yang mengenakan pakaian compang-camping yang tingginya hanya setinggi pahanya, Evan tidak membawa senyum ke wajahnya. Menyaksikan wanita itu berjalan semakin jauh menyebabkan Evan berpikir sejenak, tetapi segera membuang pikiran yang tidak perlu.

Menempatkan tangannya di punggungnya, dia membiarkannya menangis di bahunya. 

Baby 5 menangis selama 10 menit sebelum tertidur karena kelelahan. Tanpa memperhatikan pakaian yang kotor karena ingus dan air mata Baby 5, Evan melihat terakhir kalinya pada wanita yang berjalan kembali ke perkemahannya. Kemudian Evan mengangkat dirinya dan Baby 5 yang tidak sadar ke udara dan terbang menuju tempat tinggalnya.