webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · แฟนตาซี
Not enough ratings
108 Chs

Chapter 79 - Panggilan

Di suatu tempat di Paradise....

Pulau Kuraigana. Reruntuhan Kerajaan Shikkearu....

Di pesisir lepas pantai tak jauh dari pulau itu, sebuah kapal hitam tampak menurunkan jangkar dan mengambang di sana. Kapal hitam itu adalah kapal Ouroboros Pirate, Jormungandr.

Lepus memutuskan untuk datang ke pulau ini karena dia tahu dari semua anggota kru Strawhat Pirate yang terpencar, Zoro lah yang paling mengkhawatirkan. Itu karena selain Zoro masih terluka cukup parah karena hal yang terjadi di Thriller Bark, Zoro sendirian di pulau ini.

Tidak, sebenarnya ada seseorang yang menghuni pulau ini, tapi orang itu pergi untuk menjawab panggilan perang. Dan di cerita asli One Piece, seharusnya selain Zoro ada Perona di sini. Tapi karena sebelumnya Perona dibawa pergi oleh Lepus, jadinya tak ada orang lain di sini.

Saat ini, Kalifa yang berada di ruang kerja Kapten, tiba-tiba mendengar suara Den Den Mushi berbunyi tanda ada panggilan masuk.

*purupurupuru

Kalifa pun lalu mengangkat panggilan itu dan bicara.

"Halo.... Ini siapa? Ada apa menghubungi?"

"Halo. Aku Marigold. Kakakku yang meminta kami untuk menghubungi nomor ini!"

Kalifa menyadari dari suaranya bahwa yang menghubungi adalah seorang wanita. Tapi Kalifa tak mengenali suara wanita itu ataupun nama Marigold. Kalifa juga tak mengerti siapa kakak yang dimaksud Marigold.

"Kakakmu siapa?"

".... Ratu Kuja.... Boa Hancock."

Mendengar jawaban ini, Kalifa terdiam.

"....."

Kalifa cukup bingung dan tercengang. Dia tak mengerti bagaimana bisa seorang Sichibukai yang juga seorang Ratu kerajaan wanita dan dijuluki Ratu Bajak Laut tahu nomor ini dan kenapa menghubungi.

"Tolong.... Ini genting! Kami juga tidak tahu ini nomor siapa dan bagaimana kakakku bisa mendapatkan nomor ini. Tapi, saat ini kakakku sakit keras dan sebelum jatuh pingsan kakakku memberikan nomor ini!"

Kalifa menyadari dari nada bicara Marigold yang agak panik kalau ini memang sesuatu yang serius, dia pun lalu meminta Marigold untuk menunggu.

"Baiklah. Sebentar...."

Kalifa lalu meninggalkan kapal dan menggunakan Geppou menuju ke kastil di pulau untuk mencari Lepus yang berada di sana.

~~~

Sesampainya di kastil, Kalifa melihat Lepus duduk di balkon kastil bersama Perona. Kalifa lalu turun di hadapan Lepus dan langsung bicara.

"Anata-sama, ada yang menghubungi dengan Den Den Mushi...."

"Hm? Siapa?"

Lepus cukup bingung kenapa Kalifa tiba-tiba mencarinya dan mengatakan ada yang menghubungi.

"Itu.... Katanya dia dari Kuja...."

Kalifa mengatakan dengan agak ragu-ragu.

"Kuja?"

Mendengar yang menghubungi dari Kuja, Lepus menyadari berarti Hancock yang menghubungi. Lepus memang memberikan nomor Den Den Mushi di kapal Jormungandr pada Hancock saat mereka kebetulan bertemu sebelumnya. Tapi dia tak mengerti ada masalah apa hingga Hancock menghubunginya saat ini.

Lepus pun lalu bergegas kembali ke kapal menggunakan gap dan keluar di ruangan kerjanya.

Lepus lalu mengangkat mic Den Den Mushi yang sebelumnya dibiarkan di meja oleh Kalifa dan bicara.

"Halo...."

"Halo. Aku Marigold dari Kuja. Kakakku meminta kami menghubungi nomor ini...."

"Marigold? Baiklah, ada apa?"

Lepus bertanya-tanya kenapa malah Marigold yang menghubunginya dan bukan Hancock sendiri.

Tapi kemudian Lepus mendapatkan jawabannya.

"Kakakku sakit keras dan tak sadarkan diri!"

"Sakit keras!?"

Lepus cukup terkejut mendengar Hancock saat ini sakit keras sampai tak sadarkan diri!

"Benar!"

"Kalian di mana?"

"Kami di Kerajaan Kuja di Amazon Lily!"

"Baiklah. Aku segera ke sana!"

"Itu.... Apa kau bisa? Amazon Lily berada di Calm Belt!"

"Tenang saja, aku akan segera ke sana.... Aku tutup dulu."

Lepus lalu menutup panggilan dengan Marigold.

~~~

Setelah itu, Lepus memanggil kru-nya untuk berkumpul lalu menjelaskan situasi saat ini. Termasuk bagaimana dia bertemu Hancock dan memberikan nomor Den Den Mushi-nya.

Lepus juga memberitahukan sedikit soal insiden yang akan terjadi di Impel Down dan perang besar yang akan terjadi di Marineford. Tapi seperti biasa, Lepus memerintahkan 'Jangan tanya' saat anggota kru-nya yang tercengang menanyakan bagaimana Lepus bisa tahu.

Setelah semuanya jelas, Lepus lalu memberikan keputusannya setelah berpikir dan mempertimbangkan.

"Baiklah. Setelah ini, aku akan pergi ke Amazon Lily. Kalian dan Jormungandr... akan kubawa ke Skypeia menggunakan gap. Kalian tunggu saja dan menghabiskan waktu di sana."

Para kru sedikit terkejut mereka justru akan dibawa ke Skypeia, tapi akhirnya mereka mengangguk dan menerima keputusan Lepus.

"""""""Baik!"""""""

"Ah! Sebaiknya beberapa orang tetap di Kuraigana untuk mengurusi Zoro yang masih terluka dan menghalanginya untuk nekad pergi.... Hmm.... Kuina, Muret, Max, Sera, Ryzer, Linda.... Kalian tetaplah di sini. Ah, Muse akan ikut ke Skypeia saja dijaga mama-mamanya yang lain tidak apa-apa."

"""""Baiklah."""""

Para kru yang tetap di Kuraigana mengangguk tidak masalah.

"Nojiko, bagi familiar-mu untuk dua kelompok sebagai pendamping dan jaga-jaga.... Aku akan bawa satu juga, Kabuto."

"Um...."

Nojiko mengangguk.

"Baiklah. Itu saja.... Aku akan jemput kalian setelah perang selesai. Hubungi dengan Den Den Mushi jika ada masalah."

""""""""Baik!""""""""

Setelah semuanya siap, mereka pun pergi.