webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · แฟนตาซี
Not enough ratings
108 Chs

Chapter 37 - Permintaan

"Lepus-san, kami butuh bantuan...."

Mendengar Gillian tiba-tiba mengatakan itu, Lepus dan para gadisnya cukup bingung dan terkejut.

"Bantuan?"

"Benar."

"Bantuan apa?"

Gillian kemudian menjelaskan semua runtutan kejadian dan masalah yang dihadapi.

Gillian juga menjelaskan tentang latar belakang Max, Sera, dan juga dirinya sendiri.

Setelah mendengar semua penjelasan Gillian, Lepus pun menyimpulkan.

"Jadi, intinya kalian meminta bantuanku untuk membebaskan adik dan tunangan kalian yang ditahan Marine?"

Max dan Gillian mengangguk.

Kemudian Lepus bertanya.

"Gillian-san, kau jelas tahu meskipun belum resmi berdiri, kami ini bajak laut, kan? Dan kalian meminta kami, bajak laut, untuk mendatangi Pos Marine? Apa kalian bercanda?"

Gillian dan Max terdiam dan sedikit menundukkan kepala setelah mendengar kata-kata Lepus.

Melihat mereka berdua, Lepus kembali bicara.

".... Boleh saja. Tapi ada syaratnya."

Mendengar jawaban Lepus, Gillian dan Max langsung mengangkat kepala dengan ekspresi tercengang dan penuh harapan.

Kemudian Gillian bertanya pada Lepus.

"Syarat?"

"Ya."

Lepus menatap Max dan bertanya.

"Kau bisa bertarung?"

".... Lumayan."

Max menjawab dengan cukup tegas.

"Bagaimana dengan tunanganmu? Kalian bisa pakai senjata apa?"

"Sera cukup bisa menjaga diri. Aku biasa memakai belati kembar atau revolver kembar. Sementara Sera menggunakan senapan jitu laras panjang. Kenapa kau menanyakan soal ini?"

Max sedikit mengernyit.

Dan Lepus tersenyum kecil dan menjawab.

"Karena aku ingin menilai kelayakan kalian."

"Kelayakan?"

"Ya. Syarat yang kuminta adalah kalian berdua harus menjadi kru-ku. .... Kru bajak laut."

Max terdiam setelah mendengar syarat yang diajukan Lepus.

Max berpikir untuk beberapa lama dan akhirnya dengan tegas memutuskan.

".... Baiklah. Aku terima!"

"Kau yakin?"

"Ya! Selama aku tetap bersama Sera, akan kulakukan apapun itu!"

"Baguslah."

Kemudian Lepus bertanya pada Gillian.

"Bagaimana denganmu, Gillian-san? Apa kau tak masalah adikmu menjadi bajak laut?"

Gillian menjawab pertanyaan Lepus dengan senyum.

"Tidak masalah. Mereka sudah dewasa. Mereka bisa membuat keputusan mereka sendiri. .... Dan lagipula, aku takkan perlu khawatir kalau mereka ikut bersama Lepus-san dan lainnya."

Lepus mengangguk.

"Baiklah.... Waktunya untuk mengingatkan Marine kalau aku masih ada di dunia ini."

Lepus menyeringai seperti iblis.

~~~

"Sera ditahan di Pos Marine mana? Siapa Komandan di sana?"

Lepus bertanya pada Max dan Max menjawab.

"Sera ditahan di Pos Marine di Pulau Loggins. Komandan Marine di sana adalah Captain Anchoor."

Lepus kemudian mengambil peta untuk mengkonfirmasi koordinat.

"Baiklah.... Aku, Brisa, Kuina, Amber, Muret, juga Max yang akan pergi ke sana."

Mereka mengangguk mengerti.

Kemudian Lepus mengeluarkan 6 topeng dan jubah hitam dan menyerahkannya pada Brisa, Kuina, Amber, Muret, Max, dan juga untuk dirinya sendiri.

"Kita pakai topeng dan jubah ini."

Setelah semuanya siap, Lepus membuka gap.

"Kita pergi."

Max cukup terkejut melihat ini tapi dia tetap diam dan tak bertanya.

Mereka memasuki gap dan kemudian keluar di lapangan Pos Marine cabang Pulau Loggins.

Kemudian Lepus bicara.

"Max, kau tahu di mana Sera ditahan?"

"Ya. Aku tahu."

"Bagus. Kuina kau bantu Max untuk membebaskan Sera. Sementara kami berempat tetap di sini dan akan membuat pengalihan."

"Baik."

Max dan Kuina kemudian pergi untuk membebaskan Sera di penjara.

Lepus kemudian menyeringai.

"Baiklah. Kita mulai permainannya...."