Langkah kakinya mendekat ke arah ranjang Rosea, berdiri tepat di sampingnya. Pria itu kini sudah lebih baik. Dia terlihat lebih sehat dengan berat badannya yang sudah normal kembali setelah sempat kehilangan kurang lebih empat kilogram dalam tiga hari.
"I'm here, babe!" Ucap Alaric.
Pria itu duduk di dekat ranjang istrinya, meraih tangan Rosea dan mengecupnya lembut.
"I Miss you, sayang... aku merindukan mata indah mu. Meski begitu, aku tak akan memaksa mu." Kata Alaric, menghela napasnya pelan.
"Besok Dad Zeas menikah, sayang... kau tidak ingin bangun dan hadir dalam pernikahan ayahmu?" Alaric mulai mengobrol dengan istrinya. Sesekali, dia juga mengusap perut Rosea, mengobrol dengan putranya.
"Tak terasa sudah lebih dari satu minggu mata indah mu terpejam. Tetapi, tidak apa-apa sayang... asal tak lebih dari satu bulan ya?" Ucap Alaric.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com