Begitu mereka dekat dengan daerah kampus, Chleo meminta Axel untuk memakirkan mobilnya di tempat parkiran. Memang agak jauh untuk berjalan dari tempat parkiran ke kampus, tapi setidaknya tidak akan menarik perhatian teman-teman yang memandang iri kepadanya.
Kedatangan Alexis dan Diego sudah sangat menarik perhatian, apalagi jika Axel tiba-tiba muncul didepan kampusnya.
Bukan. Bukan itu alasannya yang sebenarnya. Dia tidak ingin teman-temannya melihat wajah ketampanan Axel!
Eh? Kenapa dia berpikir seperti ini?
"Kau yakin tidak ingin kuturunkan di lobi?" pertanyaan Axel membuyarkan lamunan Chleo.
"Hm. Aku yakin."
"Baiklah kalau begitu."
Axel menurutinya dan menjalankan mobilnya melewati gerbang masuk kampus dan terus menuju ke tempat parkiran.
"Aku hanya memberikan tugasku sebentar, lalu setelah itu aku selesai."
"Hm. Aku akan menunggumu di kafe."
Semburat merah tiba-tiba muncul di kedua pipi Chleo. Entah kenapa percakapan ini seperti percakapan normal dari sepasang kekasih?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com