"kita harus menyelematkan wanita itu!" Putus Allesio final.
Yasa langsung menatap Allesio dengan tatapan tidak percaya. Ia juga sangat syok dengan perintah yang sangat tidak masuk akan itu. Di mata otak laki-laki ini?
Tidakkah laki-laki ini lihat kalau pekerjaan mereka ini masih sangat banyak?
"Al, tapi—"
"Apa kau ingin membantahku? Apa kau tidak lihat kalau dia butuh bantuan. Aku harus membantunya!" Allesio dan keras kepalanya yang membuat Yasa kesal. Coba saja Allesio bisa merendahkan sedikit saja keras kepalanya itu.
"Al, aku setuju dengan idemu. Tapi, ayahnya sama sekali belum memberikan hak sepenuhnya kepadamu untuk menjaganya. Kau masih bisa mementingkan semua urusanmu daripada kau memilih untuk ikut campur dengan urusan wanita itu." Yasa seakan-akan tidak setuju saat Allesio memutuskan untuk izin dari kantor.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com