webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · วัยรุ่น
Not enough ratings
386 Chs

Pria Brengsek

-Moirai Valentine-

"Katakan yang sebenarnya!" seru Luna.

Mereka kini sudah berada di salah satu bar high class yang ada di ibu kota. Bintang membawanya, atau lebih tepatnya menarik Luna untuk menaiki motornya dan berakhir di tempat ini.

Suara deguman musik di dence floor membuat Luna merasa risih, ini bukan tempat umum untuk di kunjungi, dan anehnya lagi kenapa Bintang dengan mudahnya memasuki tempat ini padahal mereka masih di bawah umur.

Luna bahkkan masih bisa melihat orang-orang yang menatapnya aneh, karena datang ke tempat panas ini mengenakan seragam yang di tutupi dengan jeket kulit milik Bintang sebelum masuk tadi.

Luna menggeser duduknya yang tidak nyaman. Mereka duduk berdampingan di bar stools. Sesekali ia menurunkan rok serangamnya yang terangkat sedikit sambil mengumpat.

"Tentang Erlang."

Luna menganguk, ia sudah tidak sabar lagi menuntut pengakuan Bintang, bahkan bodohnya ia tidak membawa ponsel untuk merekam pengakuan ini, damn it!!

"Semuanya benar."

"Kau!!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com