Ginnan diam. Dan malah sibuk mengendalikan debaran jantungnya selama beberapa saat sebelum berani menatap pria itu. "Jangan aneh-aneh..." katanya.
Renji justru menantangnya, "Memang kau tidak pernah mencobanya selama melacur?"
Bibir Ginnan refleks mengatup.
"Hm?"
Dia tahu Renji memang seseorang yang frontal tapi terkadang entah kenapa sakit jika pria itu yang mengungkitnya.
"Tidak..." jawab Ginnan pelan. Tapi kali ini dia memilih untuk balas frontal juga. "Asal kau tahu, ya. Aku tidak pernah menungging untuk dipermainkan klien wanitaku."
Senyuman Renji justru muncul karenanya. "Wah, kabar bagus," katanya. "Pertama kau semakin berani dan aku dengar informasi yang kumau."
DEG
Bola mata Ginnan menegang seketika.
"Sialan... jadi barusan kau mengujiku?"
"Marah, hm?"
Dan mendadak rasa sakit itu hilang begitu saja.
"Ugff... tak peduli!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com