webnovel

MHA Gojo

Bagaimana jika Gojo Satoru berada didunia My Hero Academia?... Ikuti terus ceritanya yukk!!

DaoistcoI1Wl · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
3 Chs

Chapter 03

Di kamar mewah, milik Satoru.

Satoru duduk diatas tempat tidurnya, ada berbagai buku disampingnya dan di kamar tidurnya penuh dengan buku-buku.

Sudah 3 tahun berlalu.

Seperti yang dijanjikan, Alesha membeli berbagai buku dari seluruh dunia untuk Satoru, karena buku di negara Jepang tidak-lah cukup untuk Satoru.

Bahkan, keluarga mereka sampai membangun sebuah rumah mewah untuk buku-buku yang sudah dibeli Alesha dan Taichi.

Sekarang, keluarga Gojou tidak tinggal di apartemen pencakar langit milik mereka, tetapi keluarga mereka sudah membangun sebuah mansion besar ditengah hutan dan pindah kesana.

"Limitless benar-benar mengagumkan."

Ada sebuah benda kecil yang melayang didekat Satoru, benda itu melayang seakan- akan Gravitasi menolaknya untuk turun.

..... Yah, itu adalah kemampuan Satoru, <<Infinity>>.

Infinity adalah kemampuan memperlambat segala benda yang mendekati Satoru. Itu akan menciptakan ruang hampa diantara mereka berdua, yang menyebabkan segala benda yang mendekatinya akan terlihat berhenti.

Kalau dipermudah, kemampuan Infinity Satoru mirip dengan paradoks Achilles dan Tortoisse.

"Ah, sudah jam segini."

Kemudian, Satoru mengganti pakaiannya dengan menggunakan pakaian olahraga dan sepasang sepatu serasi.

"Ara, sayang..."

Alesha yang berada diruang tengah, menghentikannya.

"Ibu."

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau berlatih, Bu."

"Berlatih... Baiklah jangan berlebihan."

"Ya, Bu."

Setelah mengobrol sebentar dengan Alesha, Satoru melanjutkan langkah kakinya.

Dia pergi kebawah, tempat latihan. Hanya butuh beberapa saat saja untuk dia sampai ditempat pelatihannya.

Tempat pelatihan Satoru luas, memiliki diameter 500×300 lebih. Itu seperti pusat perbelanjaan yang berada diruang bawah tanah.

Lalu, setelah melakukan pemanasan agar tubuhnya tidak keram. Satoru memulai latihannya dengan berlari dulu, mengitari ruangan beberapa kali.

Dia kemudian melakukan push up, dan dilanjuti dengan sit up, dan berbagai rejimen pelatihan yang diatur olehnya.

Semenjak kebangkitan Quirknya, Satoru sudah berlatih banyak sekali.

Dia membaca buku agar pengetahuannya bertambah, karena dengan membaca buku dia akan menjadi lebih kuat. Quirknya berkaitan dengan hukum fisika dunia, dan beberapa pengetahuan fisika yang berada dibuku-buku itu dapat Satoru ubah menjadi berbagai kemampuannya.

Contoh produknya adalah——<<Infinity>>

Tapi dengan buku saja tidak cukup memuaskan hasrat yang dimiliki Satoru.

Oleh sebab itu, Satoru mulai melatih fisiknya agar dia dapat menyeimbangkan tubuhnya dengan kemampuan Quirknya.

Ke esokan harinya, dikamar Satoru.

Tok! Tok!

"Satoru. Apa kamu berada di dalam?"

"... Ya, aku di dalam, Bu."

"Ibu masuk, ya."

Kemudian, pintu kamar terbuka dan Alesha memasuki ruangan.

"Ya ampun, kamu membaca lagi."

".... Ya, aku ingin belajar semua ini."

"Ya ampun, Nak. Ibumu mungkin senang karena kamu memiliki motivasi, tapi kamu juga membuat Ibu khawatir karena tidak memikirkan kehidupan sosialmu."

Memang. Alesha benar. Selama 3 tahun ini, Satoru hanya tertarik dengan membaca buku-buku di kamarnya, kalau tidak membaca juga dia akan pergi keluar untuk berolahraga, dihalaman rumah.

Tidak mungkin Alesha tidak mengkhawatirkan dengan kehidupan sosial anak satu-satunya.

Sementara itu, Satoru tersenyum pahit mendengar kata-kata Ibunya.

Lalu, dia berkata. "Ada apa, Bu?"

"Ah, iya. Ayo bersiap-siap. Sebentar lagi kita bertiga akan pergi."

"Pergi!!.... Kemana?"

"Putri teman Ayahmu sedang berulang tahun, jadi kita akan hadir ke pesta ulang tahunnya."

"Baiklah, aku akan bersiap-siap."

"Oke, Ibu dan Ayahmu akan menunggu dibawah."

Setelah mengatakan itu, Alesha keluar ruangan, dan beberapa pelayan berganti memasuki ruangan.

Para pelayan mulai menyiapkannya segala keperluan Satoru. Seperti menyiapkan tempat mandi, mengatur suhu air, memilih pakaian, dan berbagai hal merepotkan lainnya.

Setelah selesai mandi, Satoru mengenakan pakaian yang sudah disiapkan untuknya.

Itu adalah kemeja putih lengan panjang, dengan dasi kupu-kupu, dan rompi biru muda dengan sulaman emas.... Dia mengenakan celana dan sepatu yang serasi.

"Ayah, Ibu."

Turun. Satoru berkata seperti itu sambil berjalan dengan pelan-pelan menuruni anak tangga.

"Ya ampun, Satoru-ku jauh lebih imut."

"Bu, berhenti. Itu memalukan. Aku tidak seimut itu."

"Ya ampun, sayang. Kamu benar-benar tidak sadar akan pesonamu."

Yah, paras Satoru lebih mirip dengan Ibunya yang merupakan blasteran, jadi tidak heran jika parasnya rupawan dan pakaian apapun yang dikenakannya akan cocok dengannya.

"Kamu sudah siap, Satoru."

"Iya, Ayah. Aku sudah siap, tapi... Bagaimana dengan hadiahnya, Ayah. Bukankah kita harus menyiapkan hadiah juga."

"Tenang saja, Ayah sudah menyiapkannya."

Mengangguk, Satoru tersenyum.

Lalu, mereka bertiga berjalan keluar.

Di luar sebuah limusin sudah menunggu mereka, bersama dengan sopir menunggu diluar limusin, membukakan pintu.

"Silahkan, Tuan, Nyonya, dan Tuan muda."

Tersenyum, sopir berkata seperti itu.

Taichi, Alesha, dan Satoru masuk kedalam limusin yang sudah disiapkan.

Limusin berjalan. Di setiap jalannya, entah kanan atau kiri jalan hanya ada hutan-hutan yang lebat dapat dilihat, dan sampai butuh beberapa menit untuk keluar dari hutan.

Untuk sampai, mereka membutuhkan beberapa menit perjalan, karena lokasi pesta berada di prefektur Aichi, yang membutuhkan 30 jam perjalanan.

Sementara perjalan membutuhkan waktu, Taichi menceritakan semuanya pada Satoru tentang temannya, bagaimana mereka bertemu, dan tentang putri temannya yang berusia sama dengannya.

..... Dan masih banyak hal yang diceritakan Taichi pada Satoru mengenai temannya dan keluarganya, Yaoyorozu.

Setelah itu, mereka sampai.

Mereka bertiga disambut baik oleh pelayan rumah dan memasuki ruangan dengan tenang.

Kemudian, tiba-tiba sekelompok orang menyambut mereka bertiga dengan hangat.

"Selamat datang di pesta kecil kami, Taichi-san."

"Ooh, Shuuto."

"Sudah lama sekali, Taichi-san."

"Ya, sudah lama sekali. Bagaimana kabarmu?"

"Baik-baik saja."

Kemudian, untuk beberapa saat mereka berdua tenggelam dalam pembicaraan mereka sendiri.

Alesha batuk. "Ahem."

Batuk Alesha menyadarkan Taichi.

Dia memperkenalkan Alesha dan Satoru.

"Biar kuperkenalkan padamu, Shuuto. Ini adalah keluargaku, Istri dan Putraku."

"Senang berkenalan dengan Anda. Saya; Alesha Gojou. Saya sudah mendengar beberapa cerita tentang Anda dari suami saya."

"Satoru; Satoru Gojou. Senang bertemu dengan Anda."

Shuuto dan dua orang dibelakangnya agak terkejut ketika melihat Alesha dengan Satoru, terlebih Satoru.

Sesaat, Shuuto segera tersadar.

"Oh senang bertemu dengan Anda berdua. Saya; Shuuto Youyorozu, dan ini Istri dan Putriku."

Shuuto memperkenalkan sepasang Ibu dan Anak, yang berada disampingnya.

"Senang bertemu dengan Anda. Saya; Aiko Youyorozu, Istri Shuuto."

"Em... Saya Momo Yaoyorozu."

Kemudian, sepasang keluarga mengobrol satu sama lain, setelah mengucapkan selamat ulang tahun pada Momo.

Taichi mengobrol dengan Shuuto dan Alesha dengan Aiko. Sementara itu, Satoru yang bersama dengan Momo hanya diam-diam saja, tidak ada yang memulai pembicaraan sampai Momo memulai.

"Hei, Gojou-kun."

".... Oh. Ada apa, Youyorozu-san?"

"Apa kamu sudah membangkitkan Quirkmu?"

Pernyataan itu membuat Satoru terkejut.

Momo melanjutkan. "Aku sudah membangkitkan Quirkku, apa kamu ingin melihatnya?"

"Eh. Tentu, kalo boleh."

"Ah, tapi kita harus pindah tempat dulu."

Berkata seperti itu. Momo menarik lengan Satoru. Lalu, mereka berdua berjalan pergi menghindari kerumunan.

Taman keluarga Yaoyorozu.

"Lihat baik-baik, aku akan menunjukannya."

"Ya, silahkan."

Kemudian, dari lengan Momo yang tidak dilindungi pakaiannya keluar sebuah benda- benda kecil... Itu adalah sendok makan, yang muncul dari lengan Momo.

Momo yang berhasil menunjukan Quirknya pada Satoru terlihat bahagia.

Lalu, dia berkata dengan percaya diri.

"Bagaimana! Apakah menakjubkan?"

"Ya."

Satoru mengangguk, tersenyum. Dia sebenarnya sudah mengetahui Quirk milik Momo dari kemampuan matanya, Six Eye.

Namun, mau dilihat bagaimanapun Quirk Momo memang terlihat sangat hebat.

Agak sulit untuk menjelaskannya dengan detail, tapi Momo dapat menciptakan materi dan objek mati menggunakan sel-sel lemak dari kulitnya. Dia menciptakan sendok makan barusan pun dari lemak kulitnya....

.... Itu adalah kemampuan Momo.

"Wow. Kamu hebat, bagaimana kamu melakukannya?"

"Hehe, sungguh.... Aku hanya perlu membayangkan benda yang diinginkan olehku, tapi aku juga harus memahami strukturnya dengan baik."

"Oho~, jadi itu inti kemampuanmu."

"Ya, tapi aku juga akan cepat lelah kalau melewati batasku."

Ya, begitulah. Itu karena kelemahan kemampuanmu itu. Satoru ingin berkata seperti itu pada Momo.

Lalu, Momo berkata.

"Hei hei, bagaimana denganmu?"

"Aku?"

"Ya. Apa kamu sudah membangkitkan Quirkmu."

Satoru terdiam, sesaat. Dia sedang berpikir, apakah harus menunjukannya atau tidak, Quirknya.

Lalu, dia tersenyum.

"Bolehkah?"

"Eh!!"

Satoru mengulurkan lengannya kepada Momo, membuat Momo terkejut.

Melihat itu, Momo sedikit bingung untuk menanggapi, tapi kemudian dia menanggapi lengan Satoru.

Satoru tersenyum.

Kemudian. Seakan-akan Gravitasi di bumi menolak tubuh mereka berdua, tubuh mereka berdua melayang perlahan-lahan.

Mereka berdua terbang bersama-sama.

Momo yang melihat dia terbang ke langit, bersama Satoru. Dia memiliki mata penuh berkaca-kaca.

"H-Hebat."