webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · สมัยใหม่
Not enough ratings
402 Chs

36. Senyuman Si Kopi Pahit

Nayra tersenyum sambil menatap Marcel. "Kamu serius, Marcel?"

"Ya, tentu saja. Itu pun kalau kamu mau."

"Aku mau," ucap Nayra semangat.

Tiba-tiba, Ello mendekati Cielo dan menarik tangannya menjauh dari sana. Cielo hanya bisa terpana menatap wajah Ello yang terlihat begitu serius dan dewasa. Jantung Cielo pun langsung berdetak cepat.

Mengapa saat Ello memegang tangannya seperti ini, Cielo jadi merasa gugup? Padahal pria itu tampak biasa-biasa saja. Sorot matanya begitu tajam sekaligus berbahaya.

Ello membawanya ke balkon. Suara musik menjauh dan angin dingin pun menerpa pipi Cielo. Rasanya nyaman sekali.

"Kamu tidak kedinginan dengan baju seperti itu?" tanya Ello sambil menatap punggungnya yang terbuka.

"Tidak. Memangnya kenapa?" Cielo membelalakkan matanya dan ia jadi merasa tidak nyaman ditatap nanar seperti itu.

"Lain kali, jangan memakai baju seperti itu. Punggungmu terlalu terbuka."

Cielo mendengus. "Bukan hakmu mengatur cara berpakaianku!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com