webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · สมัยใหม่
Not enough ratings
402 Chs

172. Cemburu

Cielo langsung mengedarkan pandangannya ke arah kasur Ello yang sepertinya terlihat rapi. Jika memang ia habis bercinta dengan si pirang, mungkin Cielo akan menemukan sebuah jejak. Namun, sepertinya tidak ada.

Ah, hal itu tidak bisa dinilai begitu saja. Bisa saja, Ello langsung merapikan kamar tidurnya setelah selesai bercinta. Pria itu kan cinta kebersihan dan kerapian.

"Aku tidak bercinta dengannya, Cielo," ucap Ello dengan wajah kesal. Matanya agak menyipit dan terlihat agak galak.

"Yang benar saja. Aku mana tahu." Cielo mengedikkan bahunya.

"Ayolah, Ciel. Kamu itu cemburu sampai menuduh-nuduhku sembarangan. Kamu tidak punya bukti untuk menuduhku."

"Ah, buktinya kamu tadi mengobrol mesra dengan si pirang dan kalian memang baru saja bertemu di kosan ini. Kosan itu kan sering kali dijadikan tempat untuk berbuat yang enak-enak."

Ello mendecak sambil menggelengkan kepalanya. "Cielo, sayangku. Aku harus bagaimana supaya kamu berhenti menuduhku lagi?"

"Tidak ada."

"Yang benar?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com