webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
402 Chs

132. Memilikimu

Ello tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Cielo yang ketakutan. Dasar pria menyebalkan. Cielo memalingkan wajahnya dengan air muka yang masam.

"Tenang saja, Ciel," ujar Ello enteng. "Aku akan berusaha semampuku agar aku bisa bertahan satu ranjang denganmu. Dan sebaiknya, kamu harus menghindari minuman beralkohol. Aku tidak akan membiarkanmu sampai mabuk lagi. Tingkahmu semalam itu sangat sangat meresahkan. Kamu tahu, tidak semua pria bisa bertahan sepertiku. Kamu harus bersyukur atas hal itu."

Padahal sejujurnya dalam hati Cielo, ia berharap jika Ello tidak bisa bertahan.

"Iya, iya," ucap Cielo yang terdengar bosan.

"Ayo dong jangan cemberut begitu. Aku paham, kamu pasti kesal dan malu karena kejadian semalam. Tidak usah kesal. Aku benar-benar tidak melihat apa-apa. Uhm … hanya sedikit." Ello terkekeh. "Sungguh, aku hanya melihat sedikiiiiittt sekali."