"Kita akan menikah!"
Seperti mimpi buruk yang terus menerus berputar, kalimat itu yang membuat Laura terjaga sepanjang malam.
Kalimat yang Dimas ucapkan untuk Wendy tepat saat melewatinya terasa menyayat hati.
Berkali-kali Laura melihat ke arah jam dinding, berharap jika matahari cepat terbit.
Ia memang sudah tidak menangis lagi, rasanya menangis pun percuma karena Dimas sejak awal memang hanya mempermainkannya.
"Biar aku saja yang menyakitimu, aku akan mengisi luka dihatimu jadi kamu bisa menghapus luka yang lain."
Laura tertawa tidak percaya jika ia pernah tersentuh saat Dimas mengatakan hal seperti itu. Bagaimana bisa hatinya menangkap kalimat mengerikan itu menjadi seperti sebuah bujukan yang manis?
"Aku pasti sudah gila!" Ucap Laura pada dirinya sendiri.
"Kelihatannya kamu begitu senang!"
Laura menoleh saat mendengar suara itu. Dalam sekejap Laura berhenti tertawa dan menatap Dimas dengan sinis saat pria itu melangkah masuk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com