Selesai makan Kenan menunggu Gabriel untuk membuka surat perjanjiannya dan menandatanganinya. Namun, Gabriel malah memesan desert. "Hanya tinggal tanda tangan saja, jadi sepertinya saya tidak perlu lagi menemani anda bukan? Biar sekertaris saya saja yang menunggu tanda tangan dari anda," ucap Kenan seraya tersenyum walaupun dalam hati ia benar-benar sudah mengumpat.
"Apakah kamu sibuk sekali, sampai-sampai harus skertarismu yang menemani saya?" tanya Gabriel menatap serius Kenan.
"Iya, " jawab Kenan singkat.
"Masalah penandatanganannya, alangkah lebih baiknya sesama pemimpin yang mengurusnya?" tanya Gabreil yang tidak mau menyerah begitu saja dan membiarkan Kenan akhirnya pulang.
"Kalau begitu, bukankah sebaiknya saya membahasnya langsung dengan mr. Johnny?" tanya Kenan seraya tersenyum.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com