webnovel

Meet In Paris

"Di sini ku simpan namamu, semua kisah tentangmu, dan entah sampai kapan waktunya nanti aku berharap semoga semua ini akan segera berlalu" ~ Chika Wira Kusuma ~ Gadis dengan wajah melankonis itu kini berjalan menyusuri jalan. Di sini kehidupan barunya kan dimulai. mengucap janji itu memang sangat mudah, tapi tidak untuk menggenggamnya. karena jika salah satu yang berjanji itu telah mendusta? masih sebuah keharuskan untuk di pertahankan. hanya satu yang aku minta, semoga semuanya lekas berlalu. setelah rasa penasaranku akan kepergianmu itu terjawab.

Doraemon_Cantik · ย้อนยุค
Not enough ratings
273 Chs

keseruan makan malam Alex dan Chika

Kecurigaanku! 

Entah apa yang ada di dalam fikiran Chika saat ini. Yang jelas nama Alex sedabg memenuhi isi kepalanya. 

Bahkan, bayangan tentang kenangannya bersama Alex tidak henti-hentinya menari di dalam fikiran Chika. 

"Duhh, gue kenapa sih masih aja mikirin Alex. Ingat Chika, lo hanya perlu penjelasan dia, bukannya bersatu saat nanti dia kembali. Lo harus ingat betapa dia dengan teganya meninggalkan elo yang sedang sakit, bahkan sekarat waktu itu!" ucap Chika. 

Jika mengingat tentang luka itu, rasanya sangat sakit sekali. Sudut hatinya sangat terluka seperti di sayat dengan pisau tajam berkali-kali. 

"Gue gak pernah tau, tapi yang jelas saat Tuhan menghadirkan perasaan ini saat itulah gue tidak mampu tuk menghapusnya lagi. Apa gue sydah yakin dengan keputusan gue yang hanya memerlukan penjelasan saat nanti dia kembali," gumam Chika.

Bukannya mengerjakan tugasnya yang masih tersisa lumayan banyak, tapi Chika justru tidak berhwnti memikirkan Alex. 

Rasanya kalau boleh jujur dari lubuk hatinya yang terdalam, Chika sangat merindukan lelaki itu. 

Lelaki yang menyinari dunianya yang redup menjadi terang, yang telah mengisi kekosongannya dengan canda dan tawa. 

Namun, semua itu apakah mungkin akan terulang kembali, sedangkan keadaannya telah jauh berbeda. 

"Apa yang harus gue lakuin saat ini, rasanya rindu ini telah sangat lama menyiksa gue," keluh Chika.

Gadis itu kemudian menutup laptopnya dan keluar dari apartemennya. Dia berjalan dengan sangat hati-hati sekali dan tidak membiarkan langkahnya berbunyi. 

Rupanya ia akan menyelidiki siapa Jordan sebenarnya. Karena Chika belum 100% percaya kalau Jordan itu bukan Alex. 

Meskipun memang menunjukan sikap yang bwrbeda namun gerak-gerik kedua orang itu tetaplah sama menurut pandangan Chika. 

"Gue pasti akan bisa membuktikan kalau lo itu Alex Jor, gue yakin kalau elo itu Alex!" tegas Chika lirih. Sangat lirih dan terdengar seperti bisikan. 

"Tak lama kemudian saat Chika tengah melihat kedalam lewat kaca yang berada di tengah pintu itu, ia terkejut dan tersungkur ke belakang. 

Rupanya Jordan membuka pintunya sevara tiba-tiba. 

"Aduhhh," jeluh Jordan. 

"Elo? Ngapain elo di sini. Wahh-wah gak beres nih, lo pasti mau ngintipin gue kan?" tanya Alex menelisik. 

"Sembarangan ya lo ya, gue cuka gak sengaja lewat kali," elaknya. "Lagian gue ngintipin elo emangnya apa untungnya!" tambah Chika. 

"Terus kenapa lo bisa tersungkir gitu, kalau lo hanya lewat pas gue buka pintu seharusnya lo gak sampai twrsungkur gitu dong," telisik Jordan. 

"Ya emang begitu kok, lo kok gak percayaan banget sih. Udah ah gue mau cari makan!" ucap Chika dengan ketus kemudian pwrgi meninggalkan Jordan. 

"Mamu pasti tadi ngintipin aku kan Chik, aku tau kalau kamu masih belum percaya," ujar Alex dalam hati.

Lelaki itu kemudian menyusul Chika yang katanya akan mencari makan. Kebetulan juga dirinya lapar dan hendak mencari makan. 

"Oiii, tungguin napa," ujar Jordan. 

"Kenapa lagi sih," sahut Chika dengan ketus. 

"Ya ellah, nih anak ketus amat ya. Gue cuma nanya doang keles," ujar Jordan. 

"Lo itu nanyanya kaya nelisik gitu, dan gue gak bisa terima itu!" protes Chika. 

"Yaa maaf kalau elo ngerasa gue kaya nelisik elo gitu. Ya gue tadi cuma reflek aja nanya gitu sama elo, sory ya kalau buat elo jadi gak nyaman!" ucap Jordan. 

"Hmmm, oke gue maafin tapi ada syaratnya!" sahut Chika. 

"Apa syaratnya?" tanya Jordan. 

"Malam ini lo harus traktir gue," ucap Chika. 

"Ya udah ayok," tukas Jordan. 

Dari pada masalah semakin panjang, mending Alex iyakan saja permintaan Chika. Yang penting malam ini ia bisa dekat lagi dengan Chika. 

"Lo mau makan apa emang?" tanya Alex. 

"Gue mau makan burger aja deh, yang ringan udah malam juga lagian!" sahut Chika. 

"Emangnya itu makanannya lo timbang," ujar Jordan menggoda. 

"Naksut gue itu makanan yang kadarnya ringan Jordan!" tegas Chika. "Udah deh buruan lo pesenin," perintah Chika. 

"Iya-iya ini lagi mau gue pesesnin, bawel banget sih jadi cewek," dengus Jordan. 

"Apa lo bilang, lo bilang gue bawel," sentak Chika. "Heh, gue gak bawel ya, gue cuma udah lapar banget dan gue itu masih harus mengerjakan tugas yang banyak banget, makanya mood gue itu lagi rada gak baik," tegas Chika. 

"Iya deh iyaa, gitu aja ngambek sih elo!" tukas Jordan. "Gue langsung pesenin nih," ucap Jordan.

Lelaki itu kemudian bangkit dari duduknya dan langsung memesankan burger buat Chika. 

"Mbak, pesen burger kingnya 2 ya!" ucap Jordan. 

"Baik Mas"

Setelah memesan Jordan kembali duduk di samping Chika. 

"Udah pesennya?" tanya Chika. 

"Udah dong, udah gue pesenin yang spesial buat elo!" sahut Jordan. 

"Oke," ujar Chika. 

Tak lama kemudian pesanan Jordan telah datang. 

"Lo gila ya, ini gede banget!" ucap Chika terkejut karena Jordan memesan burger king. 

"Udah di makan aja jangan kebanyakan protes, tadi katanya udah keburu lapar kan," sahut Jordan dengan santai. 

Jordan tersenyum tipis karena akhirnya malam ini ia bisa mengerjai Chika. Kangen sekali rasanya ia berdebat dengan gadis di depannya itu. 

"Lo pasti lagi tertawa kan di dalam hati lo, udah puas ya ngerjain gue gini," ketus Chika. 

"Ehh, mana ada sih tertawa kok di dalam hati. Lagian siapa juga sih yang ngerjain elo," sahut Jordan. 

"Ya terus kenapa pesennya yang gede gini," protes Chika yang masih tidak terima. Bahkan burgernya sama sekali belum di sentuh. 

"Apa lo tadi bilang mau yang kecil apa yang besar, ya karena gue taunya elo lagi lapar ya makanya gue pesenin yang king," jelas Jordan. 

"Kan lo bisa tanya dulu sama gue dong," sahut Chika. 

"Ya udah tinggal di makan aja sih, kalau mtar gak habis ya udah!" ucap Jordan. 

Tanpa menunggu Alex selesai berucap Chika langsung memakan burger king tersebut. 

"Enak kan," ujar Jordan. 

"Hmmm, enak sih!" sahut Chika. 

"Eh bentar-bentar!" ucap Jordan yang membuat Chika berhenti dari aktivitasnya. 

"Ini lo makannya kaya anak kecil sih belepotan." Sambil mengelap bibir Chika dengan tisu. 

"Ohhh, makasih ya!" jawab Chika agak canggung. 

Gadis itu pun kemudian melanjutkan makannya kembali. 

Jordan pun melakukan hal yang sama, menikmati burger king favoritnya. 

"Btw, lo kok pasti kalau malam keluar kenapa sih?" tanya Chika heran. 

"Emangnya kenapa gak boleh," sahut Jordan.  

"Ya bukannya gitu, cuma yang gue heran itu kenapa gitu bisa pas kalau gue keluar elo juga keluar."

"Jodoh kali," rancau Jordan. 

"Ngomong apa lo barusan?" tanya Chika yang tidak mendengar apa yang Jordan ucapkan barusan. 

"Oh, enggak kok. Ya mungkin itu kan cuma kebetulan aja," jelas Jordan. 

Terimakasih buat yang sudah mau membaca... jangan lupa tap lovenya ya biar Authornya makin semangat!