webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
386 Chs

Chapter 73 - Mahora Festival 36

'Zelretch adalah guru dari orang bertudung bernama Albiero itu,' Kata Shirou yang diam-diam menguping pembicaraan antara Evangeline dan Albiero. 'Pantas saja ia terlihat sok misterius dan menyebalkan. Guru dan murid sama saja.'

'Lelaki itu muridnya Zelreth?' Kata Rin yang juga menguping pembicaraannya Evangeline. 'Aku tidak menyangka kalau Zeltrech memiliki seorang murid di dimensi ini.'

"Informasi mengenai Nagi!" Teriak Evangeline. "Darimana kamu mendapatkan informasi itu! Aku tahu kalau Nagi masih hidup setelah mengintip ke dalam ingatan dari bocah itu, tapi kira-kira info apa yang kau miliki?"

"Itu akan kau ketahui kalau kau menang taruhan," Kata Albiero. "Tapi kalau kau kalah kau harus memakai pakaian renang sekolah di pertandinganmu nanti!"

"Dasar mesum!" Teriak Evangeline sambil berusaha menendang tubuh Albiero yang tentu saja dihindari oleh Albiero.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Bagaimana Setsuna-san!" Kata Asuna sambil mengarahkan harisen miliknya ke arah Setsuna. "Aku bisa menandingi semua gerakanmu bukan!"

"Harus kuakui Asuna-san, gerakanmu benar-benar jauh berbeda dari sebelumnya," Kata Setsuna yang menahan serangan Asuna menggunakan tongkat sapu yang miliknya. "Aku benar-benar terkejut!"

'Gerakan Asuna masih banyak yang sia-sia tapi kuakui kemajuan dalam kemampuan bertarung memang luar biasa,' Kata Setsuna dalam hati.

'Saran yang diberikan oleh lelaki aneh itu benar-benar bekerja!' Kata Asuna. 'Gerakanku menjadi sangat berbeda dari sebelumnya!'

"Kepada Shirou-kun! dimanapun kau berada!" Kata Asuna berteriak ditengah pertandingan. "Aku pasti akan memenangkan pertandingan ini! Dan membuktikan kalau aku lebih pantas berada disisimu daripada Setsuna! karena aku sangat menyukaimu!"

Pernyataan cinta yang dilakukan Asuna jelas membuat Rin, Setsuna, Kaede, Gu Fei, Konoka, Shirou dan banyak orang di arena menjadi shock dan terkejut. Terutama Shirou yang benar-benar kaget mendengar kata-kata Asuna yang begitu berani menyatakan perasaannya di tengah pertandingan.

"Wooow! Di tengah pertandingan yang penting peserta Asuna dengan berani menyatakan cintanya kepada seorang lelaki!" Kata Kasumi yang agak kesal mendengar pernyataan cinta Asuna. "Luar biasa sekali!"

Asuna yang akhirnya menyadari kalau ia menyatakan cintanya kepada Shirou di tengah-tengah pertandingan langsung memerah wajahnya. Karena sebenarnya ia tidak bermaksud melakukan pernyataan cinta di depan umum ketika ia tadi berbicara.

"Bu-bukan!" Teriak Asuna dengan wajah memerah. "Aku tidak bermaksud mengucapkan hal itu tadi!"

"Asuna! Berani sekali dia menyatakan perasaannya pada Shirou di depan umum begitu!" Kata Rin dengan wajah yang amat terlihat marah dan aura membunuh yang sangat mengerikan. "Apa dia tidak sadar kalau Shirou adalah milikku! Kenapa dia tidak minta izin dulu padaku kalau ia mau menyatakan cintanya pada Shirou!"

"Asuna benar-benar mencari mati!" Kata Konoka yang merasa amat marah karena pernyataan cinta yang Asuna lakukan. "Kurasa aku perlu berbicara dengan Asuna 'secara baik-baik' setelah pertandingan nanti."

"Entah kenapa aku merasa ingin membunuh seseorang," Kata Sakura yang masih menunggu di antrian bersama dengan Taiga.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Haaah! Lupakan saja pernyataan cintaku tadi!" Kata Asuna yang wajahnya masih memerah karena merasa malu. "Ayo kita lanjutkan pertarungannya Setsuna-san!"

Sayangnya ketika Asuna hendak menyerang Setsuna, Asuna merasakan kalau tubuhnya mulai kehilangan tenaga. Sehingga kecepatan gerakan dari Asuna menurun drastis.

'Energi sihir milikmu yang berasal dari Shirou-kun sudah tidak aktif, rupanya kau hanya bisa mengaktifkannya sebentar saja,' Kata Albiero melalui telepati.

'Kau berbicara lagi di kepalaku!' Kata Asuna.

'Lakukan lagi gerakan yang sama dengan Takahata untuk mengaktifkan Kankaho,' Kata Albiero.

'Kankaho miliknya Takahata-Sensei? Tapi aku tidak yakin kalau aku bisa melakukannya,' Kata Asuna.

'Tak masalah, coba saja,' Kata Albiero.

"Ummh, Ki di tangan kanan dan sihir di tangan kiri," Kata Asuna sekali lagi melakukan gerakan untuk memulai Kankaho.

Sekali lagi pancaran energi yang cukup besar muncul dari tubuh Asuna. Dan energi Kankaho muncul dari tubuhnya.

'Tidak salah lagi itu tehnik yang digunakan oleh Asuna sama dengan yang digunakan oleh Takahata-Sensei yaitu Kankaho,' Kata Setsuna setelah melihat Asuna menggunakan Kankaho.

"Mustahil!" Kata Evangeline. "Kenapa Kagurazaka Asuna bisa menggunakan Kankaho! Bahkan Takamichi membutuhkan waktu belasan tahun untuk menguasainya dengan berlatih di villa milikku!"

"Ya, Takamichi memang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa menguasai Kankaho," Kata Albiero. "Menggabungkan 2 energi yang berlawanan untuk menghasilkan energi yang besar merupakan tehnik yang sangat sulit. Asuna bisa melakukan tehnik super sulit yang bahkan tidak bisa dikuasai oleh Nagi, tentu kau merasa heran bukan?"

"Tentu aku merasa heran!" Kata Evangeline. "Kenapa amatiran sepertinya bisa menggunakan Kankaho!"

"Hehehe kenapa dia bisa menggunakannya, ya?" Kata Albiero.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ayo kita mulai lagi Setsuna-san!" Kata Asuna.

"Baiklah!" Kata Setsuna.

Asuna dan Setsuna kembali beradu. Keduanya tampak seimbang, namun Setsuna sama sekali belum serius dan menggunakan tehnik Shinmei miliknya sama sekali. Karena Setsuna merasa untuk mengalahkan Asuna, ia sama sekali tidak perlu serius.

'Aku tidak tahu bagaimana caranya Asuna-san bisa menguasai Kankaho,' Kata Setsuna. 'Tapi peningkatan kemampuan Asuna-san membuatku bisa lebih menikmati pertarunganku dengan Asuna-san!'

'Kemampuanku meningkat berkat Kankaho,' Kata Asuna. 'Walaupun aku tahu tidak mungkin bagiku untuk mengalahkan Setsuna-san.'

"Asuna-Nee luar biasa dia bahkan bisa menguasai Kankaho milik Takamichi!" Kata Kotaro.

"Yup!" Kata Negi. "Kemampuan bertarung Asuna-san memang hebat!"

'Asuna' Kata Albiero melalui telepati.

'Ada apa Colonel! Aku saat ini sedang bertarung!' Kata Asuna.

'Setsuna saat ini sedang meremehkanmu, dan tidak mau serius melawanmu. Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mencari kelengahannya dan merobohkannya,' Kata Albiero. 'Jadi bergeraklah sesuai perintahku.'

'Eh, tunggu dulu,' Kata Asuna.

'Dia akan menebasmu dari atas, sekarang tundukkan kepalamu dan ayunkan tangan kirimu ke atas sekuat tenaga!' Kata Albiero.

Asuna secara reflek melakukan apa yang diperintahkan oleh Albiero kepadanya dan Asuna bisa mematahkan serangan dari Setsuna.

Setsuna terkejut melihat tebasan yang ia lakukan menggunakan tangan kanan dimentahkan oleh Asuna. Membuat Setsuna mencoba memukul Asuna menggunakan tangan kirinya.

'Dia akan memukulmu dengan tangan kiri, pukul tangan kirinya menggunakan harisen milikmu lalu majukan bahu kananmu ke depan lalu terjang perutnya untuk merobohkannya,' Kata Albiero. 'Lalu ayunkan tanganmu yang memegang harisen ke bawah!'

Asuna melakukan seperti yang Albiero perintahkan dan membuat Setsuna terjatuh. Tubuh Setsuna terjatuh di atas lantai arena dan Asuna berada di depan Setsuna berdiri sambil mengarahkannya ke leher Setsuna. Membuat seolah-olah kalau Asuna bisa mendesak Setsuna.

Setsuna terkejut dengan gerakan luar biasa dari Asuna yang bisa mengatasi seluruh serangannya. Setsuna yang melihat Asuna tidak menyerang lagi langsung bergerak dan salto ke belakang.

"Kau hebat Asuna-san!" Kata Setsuna. "Bisa mendesakku seperti itu!"

"Ti-tidak Setsuna-san! Aku tadi bisa mendesakmu karena bantuan dari pria mesum bertudung bernama Colonel itu," Kata Asuna yang merasa tidak enak karena ia mendesak Setsuna di pertarungan bukan karena kemampuannya sendiri.

"Tidak kusangka Asuna-Nee bisa sampai mendesak Setsuna-nee-san begitu!" Kata Kotaro. "Kemampuan Asuna-Nee semakin meningkat setiap detiknya pertandingan ini berjalan!"

"Melawan Setsuna-san sampai bisa mendesaknya begitu, Asuna-san hebat sekali!" Kata Negi. "Asuna-san pasti sudah berlatih sangat keras!"

Di tribun khusus untuk para peserta.

'Hei, Shirou apa kau lihat tadi. Gerakan dari Asuna benar-benar berbeda dari biasanya, apakah itu karena Kankaho ia bisa sampai mendesak Setsuna?' Tanya Rin pada Shirou melalui telepati.

'Sepertinya Asuna-san mendapatkan bantuan dari Albiero Imma,' Jawab Shirou. 'Aku bisa merasakan kalau orang itu sedang melakukan telepati dengan Asuna-san!'

'Itu curang namanya!' Kata Rin. 'Pertandingannya jadi tidak adil dan berat sebelah, aku akan mencoba mengganggu telepati antara Albiero dan Asuna!'

'Jangan Rin, kemampuan pria bernama Albiero itu setara dengan ayahku,' Kata Shirou. 'Apalagi dia muridnya Zelretch dia pasti bukan penyihir biasa!'

'Lalu kita harus bagaimana?' Tanya Rin.

'Biar aku yang mengurusnya, Rin,' Jawab Shirou. 'Dalam keadaan biasa mungkin aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi saat ini karena aku menggunakan tubuh Alucard, dan dengan level telepati yang Alucard miliki mengganggu koneksi telepati antara Albiero Imma dan Asuna-san adalah hal yang mudah!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

'Kanka ki milik Asuna-san semakin meningkat!' Kata Setsuna. 'Kurasa aku harus lebih serius lagi kalau aku mau mengalahkan Asuna-san!'

'Energi yang kumiliki semakin meningkat,' Kata Asuna. 'Akan sulit mengendalikannya!'

Setsuna melakukan tusukan yang mengarah pada perut Asuna dan dia sama sekali tidak menyadarinya tapi sekali lagi Albiero memberi petunjuk pada Asuna.

'Dia akan menusuk perutmu, berjongkok dan putar tubuhmu ke kanan!'

Asuna berhasil menghindari tusukan Setsuna bahkan membalas balik serangan Setsuna dengan memukul lengan kanan Setsuna dan membuat tubuhnya terjatuh ke lantai arena.

"Peserta Asuna terus mendesak peserta Setsuna menggunakan harisen miliknya!" Kata Kasumi. "Peserta Setsuna yang lebih diunggulkan melalui voting penonton tidak bisa membalas sama sekali!"

'Aku sebenarnya tidak ingin memperlihatkan jurus aliran Shinmei sebelum melawan Shirou-Sama,' Kata Setsuna. 'Tapi kalau keadaannya sudah begini aku tidak punya banyak pilihan! Karena bagaimanapun caranya aku harus memenangkan pertarungan ini!'

'Baiklah selanjutnya,' Kata Albiero yang hendak memberi petunjuk selanjutnya kepada Asuna.

'Berhenti memberi petunjuk pada Asuna!' Teriak Shirou menginterupsi telepati yang dilakukan oleh Albiero. 'Mahora Budokai harusnya menjadi turnamen beladiri yang adil! Kalau kau membantu Asuna begitu, itu tidak adil namanya!'

'Aku tidak menyangka kalau kau bisa memutus telepatiku dengan Asuna secara paksa Shirou-kun,' Kata Albiero. 'Darimana kau bisa tahu kalau aku membantu Asuna secara diam-diam?'

'Kemampuan Asuna yang meningkat secara mendadak sangat tidak masuk akal,' Kata Shirou. 'Ditambah aku melihat gerak-gerikmu yang mencurigakan, sudah jelas kalau kaulah penyebab Asuna bisa menandingi Setsuna!'

'Maafkan aku kalau begitu, Shirou-san,' Kata Albiero. 'Aku akan berhenti memberi petunjuk pada Asuna, tadi aku membantu Asuna karena kurasa kemampuan Asuna tidak setara dengan Setsuna.'

'Maafmu kuterima Albiero,' Kata Shirou. 'Tapi aku harus menghukummu sedikit!'

Shirou mengurung Albiero dalam ilusi dimana tubuh Albiero tertusuk pedang dalam jumlah yang amat banyak, sampai tubuhnya berlubang dan mengeluarkan banyak darah.

Albiero yang menerima ilusi itu langsung terkejut dan ia bisa merasakan kalau tubuh aslinya yang berada jauh dari kuil Tatsumiya terluka cukup parah.

'Uuukh!' Kata Albiero. 'Dia bilang menghukumku sedikit! Tapi dia mengurungku dalam ilusi yang mengerikan, yang bahkan berpengaruh pada tubuh asliku! Yang kutahu mengenai Emiya Shirou dia tidak memiliki kemampuan membuat ilusi, apakah kemampuan itu muncul karena ia memakai wujud dari vampir paling kuat?'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

'Kalau Asuna sudah bisa mendesakku begini aku tidak punya pilihan selain menggunakan jurus aliran Shinmei!' Kata Setsuna.

'Shinmei ryuu ougi Zankushoushan!'

Jurus dari Setsuna membuat kamaitachi dalam jumlah banyak, dan membuat tubuh Asuna sedikit terluka juga merusak lantai arena yang berada di sekitar Asuna.

Melihat Asuna sedang terdesak, Setsuna melihat kesempatan dan hendak menggunakan jurus Shinmei yang lain. Namun Asuna yang merasa akan kalah karena serangan dari Setsuna mulai mengingat sedikit dari ingatan masa lalunya yang dihapus oleh Takamichi.

Flashback ingatan Asuna:

"Hei Takamichi nyalakan api untuk rokok di mulutku," Kata Gatou yang terluka amat parah. "Aku butuh satu isapan terakhir."

Takamichi melakukan apa yang Gatou suruh dan menyalakan api untuk Gatou.

"Haah benar-benar nikmat," Kata Gatou. "Asuna-hime, Takamichi kalian berdua pergilah tinggalkan aku sendiri disini!"

"Aku tidak mau!" Teriak Asuna sambil menangis.

"Kenapa hime?" Tanya Gatou. "Kenapa kau menangisiku begitu?"

"Ma-master," Kata Takamichi.

"Takamichi tolong hapus semua memori buruk milik Asuna-hime," Kata Gatou.

"Master bicara apa!" Kata Takamichi.

"Ingatan buruk miliknya tidak akan berguna," Kata Gatou. "Biarkan hime memiliki kehidupan baru tanpa harus mengingat kehidupannya yang dulu."

"Tidak mau!" Kata Asuna. "Aku tidak mau melupakan kalian semua!"

"Kau berhak mendapatkan kebahagian hime," Kata Gatou sambil mengusap-usap kepala Asuna. "Itu adalah hakmu!"

"Gatou-san!" Teriak Asuna. "Jangan mati!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Shinmeiryuu ougi Zanganken!"

Setsuna yang sudah memakai jurus aliran Shinmei merasa shock melihat Asuna menahan jurusnya menggunakan harisen yang berubah menjadi sebuah broad sword yang merupakan wujud asli dari artefak milik Asuna.

'Asuna memakai wujud asli dari artefak miliknya,' Kata Setsuna. 'Ada apa sebenarnya? Kenapa Asuna mendadak melepas segel yang menahan wujud asli dari artefak miliknya?'

Asuna melesat cepat ke arah Setsuna dan menebaskan pedangnya kepada Setsuna.

Tapi Setsuna dengan cepat menahan tebasan Asuna menggunakan tongkat sapu yang sudah ia perkuat menggunakan ki. Tapi yang mengejutkan ialah tongkat sapu milik Setsuna terbelah karena tebasan Asuna. Membuat Setsuna harus salto ke belakang untuk menghindari tebasan dari Asuna.

'Ada apa dengan Asuna!' Kata Rin. 'Kenapa dia melepas segel dari artefak miliknya?'

'Kondisi mental dari Asuna saat ini sedang tidak stabil!' Kata Shirou. 'Dia secara tidak sadar melepas segel yang kupasang pada artefaknya!'

'Kalau begitu kita harus melakukan sesuatu!' Kata Rin. 'Karena Setsuna berada dalam bahaya!'

'Tenangkan dirimu Rin,' Kata Shirou. 'Setsuna tidaklah selemah itu! Dia pasti bisa menangani Asuna!'

'Tongkat sapu yang kugunakan sampai terbelah dua karena tebasan Asuna,' Kata Setsuna. 'Ini benar-benar gawat.'

Asuna berjalan ke arah Setsuna dengan Kanka Ki dalam jumlah besar yang memancar dari seluruh tubuhnya.

"Tunggu dulu Asuna!" Kata Kasumi. "Senjata tajam dilarang di pertandingan ini!"

"Mundurlah Asakura," Kata Setsuna. "Biar aku yang mengurus Asuna!"

Kasumi melakukan apa yang Setsuna perintahkan padanya, karena ia tidak ingin dilukai Asuna yang keadaan mentalnya sedang kacau.

Asuna menebaskan pedangnya lagi ke arah Setsuna. Tapi Setsuna terlihat tenang dan tidak takut dengan tebasan Asuna dan begitu pedang Asuna hendak mengenai wajahnya.

Setsuna menghindari tebasan itu dan dengan gerakan yang cepat tangan kanannya mengapit ke arah ketiak kanan Asuna dan kaki kirinya mengunci kaki kiri Asuna lalu Setsuna memutar badan Asuna sebanyak 3 kali di udara.

"Shinmeiryuu Ukigumo Tsumuji Issen!"

Setsuna menggunakan tehnik aiki aliran Shinmei untuk menghentikan Asuna yang sedang mengamuk dan membuat tubuh Asuna terjatuh ke lantai arena.

"Apa kau sudah merasa lebih tenang, Asuna-san?" Tanya Setsuna sambil memandangi Asuna yang masih ia kunci gerakannya.

"Se-Setsuna-san?" Kata Asuna. "A-apa yang terjadi padaku!"

"Peserta Asuna berhasil dijatuhkan!" Teriak Kasumi. "Dan karena tadi ia memakai senjata tajam peserta Asuna didiskualifikasi! Pemenang dari pertandingan ketujuh ialah peserta Setsuna!"

Author Note: Support me on Pa.treon.com/Raylight25 supaya bisa update lebih cepat!