webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
226 Chs

Bab 32

Mendengar Yves yang memohon belas kasih, Serah yang puas langsung melepaskan Yves. Sekarang moodnya telah naik, dia tersenyum dan tertawa sepanjang waktu saat makan malam berlangsung.

Setelah selesai makan malam, Yves memutuskan untuk berolahraga. Sebelumnya dia telah bekerja sepanjang hari, dan dalam percobaan itu, dia telah menciptakan berbagai senjata pertahanan diri.

Jika dia ingin mendapat perubahan besar dalam hidupnya, nampaknya dia perlu mendekati Howard serta berpartisipasi dalam program 'Super Soldier'. Setidaknya dia harus bisa mendapat serum super tersebut.

Tanpa sadar, waktu berlalu dengan cepat. Sekarang jam telah menunjukkan pukul tengah malam. Yves berhenti dari latihan malamnya dan diam di ruangan tersebut untuk beristirahat sebentar.

Ketika dia keluar, dia disambut oleh Bibi Sarah yang memegang sebotol anggur, "Tuan Yves, saya mendengar bahwa minum anggur sebelum tidur dapat membantu anda tidur dengan nyenyak."

"Saya berharap anda dapat lulus lebih awal dan menjadi ilmuan yang hebat!"

Yves tidak curiga, dia langsung mengangkat gelas dan meneguknya sampai habis. Dia tidak percaya bahwa Bibi Sarah akan mencoba menyakitinya.

Lagipula dia telah mengenal Sarah cukup lama, dia tahu karakter wanita ini yang sesungguhnya.

"Terima kasih, aku akan berusaha keras dalam pendidikanku. Bibi hanya perlu merawatku saja, tanpamu aku tidak tahu akan seperti apa rumah ini."

***

Pintu terkunci, Sarah yang selumnya telah 'sedikit' menggoda majikan kecilnya mulai memandang ke arah kasur.

Sarah tidak mengerti mengapa dia merasa terpesona oleh remaja itu, bahkan sampai mau melakukan hal ini. Tapi perasaannya tidak membohonginya, dia memang memiliki rasa sayang yang sedikit berlebihan...

Sarah terpesona pada pangkal paha Yves, diam-diam dia menelan ludah. Seolah-olah dia siap memakan makanan lezat yang ada didepannya.

Dia bahkan hampir tidak bisa berdiri karena kegembiraan yang mulai merangsang tubuhnya.

Tanpa sadar, Sarah naik ke tempat tidur, melihat benda yang ada di balik celana Yves. Perlahan Sarah menyentuh penisnya melalui kain celananya.

Dengan lembut mengelus penis itu, samar-samar dia merasa bahwa hal itu menjadi lebih keras.

Di sisi lain, Yves sedikit tidak sadarkan diri. Minuman yang sebelumnya diberikan oleh Sarah memang bekerja cepat, dia bahkan merasa sedikit relaks dan senang sekarang. Dia sendiri tidak tahu kenapa dia merasa seperti ini.

Ngomong-ngomong, dia mulai bermimpi tentang bibi Sarah yang cantik...

Jari-jari lembut bibi Sarah dengan cepat menarik celana pria itu, kemudian mengungkap hal lawan yang berdenyut-denyut.

"Uhmm~" Sarah menghembuskan napas panjang, terpesona akan penis Yves yang besar dan kuat.

Tangan Sarah sedikit gemetar, tapi dia masih percaya diri untuk menggenggamnya. Erangan mesum keluar dari bibir Sarah saat dia menatap hal besar di depannya.

Bibirnya secara otomatis terbuka, perlahan Sarah membawa kepala penis itu masuk kedalamnya.

"Mmm~" Ujung penis Yves telah masuk ke dalam mulutnya, perlahan Sarah mulai menghisapnya seperti permen lolipop.

Air liurnya membasahi poros Yves yang semakin membengkak. Air liur yang tidak sengaja tumpah ke pipinya langsung dia bersihkan. Sarah menggerakkan kepalanya ke belakang, setelah itu mengayunkannya perlahan ke depan.

Paha pria yang masih tidak sadar itu mulai bergerak sedikit, seakan-akan merespon kenikmatan yang dia rasakan saat ini.

Sarah yang melihat reaksi itu langsung merasa bersukacita, dia senang bahwa dirinya masih bisa menyenangkan Yves. Sarah mulai bergerak maju perlahan, tapi saat dia mencapai tengah, dia terhenti. Tidak perduli bagaimana dia mencoba, dia tidak bisa memasukkan hal itu sepenuhnya kedalam mulutnya!

Sarah tidak tahu sudah berapa lama semenjak dia mulai bermain dengan majikannya yang tak sadar itu. Tapi sekarang dia merasa ada sesuatu hal aneh yang terjadi di dalam mulutnya, nampaknya 'hal' itu menjadi lebih keras serta berdenyut-denyut, seakan-akan menandakan sesuatu.

Sarah denga. giat memerah penis tersebut, melumasinya dengan mulutnya yang berair.

"Mmm~!" Mengerang kencang, Sarah merasakan sebuah semprotan yang mulai mengisi mulutnya.

Sarah yang berpengalaman tidak menyia-nyiakan hal tersebut, dia langsung menelannya karen tidak ingin menumpahkan setetes pun. Jika dipikirkan, hal ini terasa seperti buah manis, pisang? Mungking... Yang jelas hal ini lebih meningkatkan antusiasmenya dalam 'pekerjaan' ini.

Setelah Sarah mengisap semuanya, dia melepaskan penisnya yang masih keras. Penis itu sekarang tertutup lapisan air liur.

"Yves kecil... Aku akan lebih menghiburmu~" Sarah berkata pelan karena tidak ingin membangunkan suami kecilnya.

Perlahan dia mengangkaki paha Yves. Bagian tubuh bawahnya yang basah sudah siap untuk menerima hal tersebut.

Sarah memposisikan ujung penis tepat ke arah gua cinta miliknya. Perlahan dia memasukkan hal tersebut.

Hangat, keras, berdenyut-denyut... Hal itulah yang dia rasakan saat ini. Hal ini membuatnya sedikit tergila-gila, apalagi ketika melihat wajah tampan Yves. Dia ingin memakan pria itu setiap hari!

"Hmm, bibi Sarah. Kamu sangat cantik~"

Sarah yang mendengar hal itu sempat kaget, awalnya dia pikir Yves telah terbangun. Tapi saat dia lihat, ternyata Yves hanya bergumam acak dalam mimpi...

"Apakah dia memimpikanku? Umm~ Yves, aku mencintaimu..." Sarah menjadi lebih senang. Meskipun pujian itu dilakukan dalam mimpinya, tapi pujian tetaplah pujian!

Sarah mulai menyenangkan Yves dengan sungguh-sungguh. Tubuhnya naik turun, dadanya memantul, serta napasnya tidak beraturan.

Pertempuran satu pihak itu berjalan sepanjang malam...

-----

baca bab 95 di;

patréon.com/mizuki77