Kaizoku hanya bisa terdiam dengan rahang yang terbuka lebar melihat Gabriel bertarung dengan Taki. "Waaahhh..."
Sylphy memukil kepala Kaizoku dengan keras dan berbicara dengan nada keras "Tunggu apa lagi!? Bantu Gabriel lah!"
Mengelus-elus kepalanya, Kaizoku berbicara dengan nada ragu. "A-Aku? Aku tidak bisa bertarung! Kau pikir aku adalah hero yang kuat dan menyelamatkan dunia begitu saja!?"
Sylphy memukul kepala Kaizoku lagi dengan lebih keras dari sebelumnya. "Kalo begitu jangan menjadi penakut bodoh! Maju lah!"
Kaizoku terjatuh ke tanah, merenung apa yang dibicarakan oleh Sylphy. "...Baiklah, aku hanya membuntuhkan satu saja... Peluru." Kaizoku melepaskan sisa peluru teleport dan menyimpannya di saku belakang celana.
Kaizoku berdiri dari tanah. "Eve... Bisakah kamu mengajarkan aku Spell untuk membuat sesuatu?"
"S-Spell membuat sesuatu? B-Baiklah! Creaton nama Spell yang bekerja untuk membuat sesuatu. Namun, itu tidak mudah harus memiliki fokus yang cukup kuat untuk berhasil membuat sesuatu." Eve berbicara dengan nada ragu.
"Aku tidak peduli, ajarkan aku sekarang." Kaizoku berjalan mendekat ke Eve dengan tatapan yang sangat serius.
"B-Baiklah! Tolong ikuti aku, karena disini terlalu berbahaya." Eve berjalan pergi dan diikuti oleh Kaizoku dari belakang.
"Semoga Dewi memberkati kamu..." Sylphy berlari mendekat ke Gabriel dan Taki bertujuan untuk membantu Gabriel melawan Taki.
Setelah pergi ke tempat yang lebih aman, di belakang batu yang besar. "Baiklah Kaizoku-san, aku meminta kamu untuk membuka kedua tangan mu."
Kaizoku pun mengikuti apa yang Sylphy bicara, membuka kedua telapak tangannya lebar-lebar. "Seterusnya?"
"Emm... Dikarenakan aku yakin Kaizoku-san tidak memiliki bahan-bahannya, kita akan memaksa Spell : Creaton untuk bekerja tanpa bahan-bahan pembuatan. Ini akan menimbulkan dampak sedikit sakit ataupun sakit kedalam tubuh kamu Kaizoku-san, jadi tolonh bersiap-siap untuk mendapat rasa sakitnya."
Kaizoku mengambil nafas dalam-dalam. "Baiklah... Sekarang?"
"Selanjutnya, pikirkan item yang Kaizoku-san ingin buat... Dan tahan pikiran tersebut jangan terganggu oleh pikiran lainnya." Eve menaruh kedua telapak tangannya di bawah telapak tangan Kaizoku.
Dengan semangat yang sangat kuat dan keinginan yang sangat kuat, Kaizoku mencoba sangat keras untuk berpikir jenih memikirkannya satu hal, yaitu peluru untuk revolvernya. (Peacemaker... Peluru... Peacemaker... Peluru...) "Huff... Fokus..."
(Senjata yang aku beli saat berada di dunia ku adalah M1873 atau Peacemaker... Kalau begitu peluru yang harus aku buat adalah Copper-cased . 45 centerfire Benét.)
Kaizoku menaruh semua tenaganya untuk berfokus berpikir tentang peluru tersebut. "Ayolah...."
Saat Kaizoku berhasil memikirkan peluru tersebut dengan jernih dan penampilannya dengan sangat detail. Kaizoku merasakan rasa sakit dari dalamnya, namun Kaizoku tetap terus berpikir fokus tentang peluru tersebut, menahan semua rasa sakit dari salamnya.
Kaizoku tetap menutup kedua matanya, namun Eve membuka matanya melihat sinar berwarna orange sangat terang bersinar ke langit dan sekitarnya.
Gabriel, Sylphy, dan Taki pun menyadari sinar yang terang tersebut. Taki dengan terkejut merasakan energi yang sangat kuat dari sinar tersebut. "Huh!?"
Rasa sakitnya pun bertambah parah dari dalam tubuh Kaizoku. Akhirnya Kaizoku tidak bisa menahan rasa sakitnya lagi, Ia pun membukanya melihat 10 peluru berada di kedua tangannya, 5 di tangan kiri, dan 5 di tangan kanannya. "Huff... Seharusnya ini cukup untuk mengalahkan dia... Terimakasih Eve!"
Kaizoku langsung mengisi revolver nya dengan peluru di tangannya, dan berlari menuju ke pertarungan.