webnovel

Magical Cowboy

Kaizoku sedang berjalan-jalan mencari toko yang dia cari. Setelah menemukan toko yang dia cari, dia membeli senjata api revolver yang dia inginkan. Kaizoku seorang remaja yang sangat menyukai fiksi-fiksi cowboy, dia membeli hampir semua senjata api yang memiliki unsur cowboy. Bukan hanya senjata api, costum dan topi juga Kaizoku beli. Setelah membeli revolver yang dia inginkan, Kaizoku berjalan pulang ke apartemen nya. Setelah membuka pintu depan apartemen nya tiba-tiba Kaizoku terjatuh, lantai yang berubah menjadi jurang entah kemana. Kaizoku berteriak, setelah beberapa detik kemudian Kaizoku mendarat di rumput yang tebal dan besar di dunia lain.

TheAsmodeus · Fantasy
Not enough ratings
11 Chs

Chapter 10 - Seinaru Gabriel (10)

"Huh!?" Taki terheran-heran melihat Kaizoku yang menghilang setelah sinar tersebut menghilang dari pandangannya.

Taki mendengar suara dari belakangnya, dia pun memutar badan melihat Sylphy dan Eve yang kembali dengan seorang pria berarmor emas cerah dengan kedua pedangnya di punggungnya. "Kaizoku-san! Kita mendapatkan bantuan!"

Kaizoku terjatuh dari atas. "Aawww... Hampir saja aku mati, huff..."

"Apakah kamu tidak apa-apa, Kaizoku?" Sang pria tampan yang sangat gagah, tinggi, berambut emas cerah berbicara kepada Kaizoku yang terjatuh.

"Ya, ya... Aku tid- woh... Sangat cerah...." Kaizoku melihat ke atas, melihat pria gagah tersebut.

Sylphy menampar Kaizoku yang sedang menatapi pria tersebut. "Bodoh! Kamu hampir mati tau!"

"Awwww!" Kaizoku pun berdiri. "Woh, terimakasih kalian sudah menbantu ku."

Pria tersebut bersalaman dengan Kaizoku. "Nama ku Gabriel, Seinaru Gabriel. Salam kenal Shageki Kaizoku."

Pria gagah berambut panjang berwarna emas terang tersebut adalah Gabriel, petarung terhebat nomer satu di bar. Menyelesaikan misi dengan banyak hanya dengan satu hari.

"Kita berhasil mendapatkan bantuan, dan hokinya kita bertemu dengan Gabriel. Pertarung terhedap di bar! Benarkan Eve?" Sylphy berbicara dengan nada sangat senang.

Eve menjawab dengan senang juga. "Benar! Kalahkan dia Gabriel!"

Taki yang melihat Gabriel dan lainnya pun sangat kesal. "Kalian benar-benar mengetest ku ya? Kalian benar-benar tidak bersyukur apa yang kita kasih."

Katana tersebut pun berbicara kepada Taki. "Taki, selesaikan ini sebelum dia berevolusi." Katana tersebut pun menghilang dengan cepat.

"Baiklah tuan... Kemarilah, kita akan bermain sebelum aku menyadarkan kalian..." Taki menarik tuas gergaji lima kali. "Jangan menyesal jika ini akan menyakiti kalian."

Gabriel maju paling depan. "Kamu tahu? Orang-orang yang berada di Ebonlight semuanya gila. Termasuk kamu... Masayoshi aku menghandalkan kamu untuk menebas dosa-dosa ini." Gabriel menarik pedang kanannya yang bernama Masayoshi. Masayoshi adalah pedang legendaris

tersebut terlihat normal dengan warna full orange terang dari gagang ke atas, namun kekuatan aslinya dapat menebas hampir semuanya yang kita tahu di dunia ini.

"Dan Shubarashi-sa. Aku menghandalkan kamu untuk mensucikan orang-orang yang tersesat dari jalan yang salah." Gabriel menarik pedang kirinya yang bernama Shubarashi-sa. Shubarashi-sa adalah pedang legendaris yang dimiliki oleh Gabriel yang terlihat normal dengan warna full kuning terang dari gagang ke atas, namun kekuatan aslinya mampu menetralisir hampir semua kejahatan yang kita tahu.

"Ebonlight bersiap lah untuk hancur dan memilih jalan yang benar, dimulai dari kamu Reverend Taki..." Gabriel berlari cepat dengan kedua pedangnya yang sudah siap untuk menebas apapun di depannya.

Taki menahan kedua pedangnya Gabriel dengan gergajinya dengan mudah. "Akan aku memperlihatkan apa itu kesucian..." Ujung dari gergaji milik Taki bergerak dengan sangat cepat, menciptakan angin yang sangat kuat.

Gabriel terpental dikarenakan again tersebut, namun Gabriel berhasil melempar Shubarashi-sa pedang kiri miliki Gabriel mengarah ke Taki dengan sangat cepat.

Taki berhasil menghindar pedang tersebut, namun kekuatan lainnya milik Gabriel terlihat. Gabriel berteleport ke arah Shubarashi-sa dengan sangat cepat.

Dengan cepat Gabriel menarik Shubarashi-sa dari tanah, dan bergerak dengan sangat cepat menyerang Taki.

Namun Taki mampu menyamai kecepatan dari Gabriel yang sangat cepat. Taki terus-menerus menghindari serangan pedang dari Gabriel.

Selagi Gabriel terus-menerus menyerang Taki dengan kedua pedangnya, Gabriel berbicara dengan nada sangat percaya diri. "Ayolah, jangan seperti tikus yang terus menghindar dari kucing ini."